18

105 18 0
                                    

Bagian 18 - Luka

Happy Reading!!!

Thania mengendarai mobil nya dengan tatapan kosong, air mata nya udh kering, dia gak lagi nangis meski hatinya sakit.

Yang ada di otak nya sekarang, cuma Nathan. Apa alasan cowo itu kayak gini. Dia gak mau jadi egois dengan gak dengerin penjelasan Nathan.

Saking fokus nya dia mikirin kemungkinan yang menjadi alasan Nathan, dia sampe gak sadar kalo lampu lalu lintas udh berubah jadi merah.

"HEYY!!! LAMPU NYA UDH MERAH!!" teriak seorang cewe yang menyembulkan setengah badan nya di jendela mobil. Ntahlah, cewe itu keliatan panik saat mobil yang Thania kendarai terus aja melaju.

Meski laju nya gak terlalu cepat tetep aja, kecelakaan itu gak bisa dihindari. Bagian kanan mobil yang Thania kendarai di hantam keras oleh mobil mewah yang membuat mobil itu berguling.

Detak jantung cewe tadi berdegup kencang, nafas nya terengah-engah. Dengan cepat dia keluar dari mobil nya dan berlari menghampiri mobil Thania.

Air matanya gak bisa dia elakan, cairan itu mengalir deras dengan jantung yang berdegup kencang.

Tangan nya bergetar, saat dia berusaha membuka pintu mobil Thania, dia sangat ingin tau siapa pemilik mobil itu.

Damn!!

Tubuh nya meluruh kebawah, dengan tangis yang pecah membuat cowo yang bersama nya tadi panik dan memeluk nya.

"Kenapa? Kenapa nangis?" tanya cowo itu sambil mengusap punggung cewe itu.

"T-thania... D-dia Thania." cewe itu berucap dengan terbata. Cowo yang memeluk nya menatap ke dalam mobil.

Thania gak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di pelipis nya. Wajah nya bahkan penuh dengan darah nya sendiri.

"N-nial tolongin Thania... CEPETAN!!!" histeris cewe itu yang tak lain adalah Thalia, twins nya Thania.

Nial melepas pelukan nya dan segera berdiri di ikuti Thalia yang langsung merogoh ponsel nya, dia hendak menelpon ambulance tapi bersyukur nya ambulance lebih dulu datang.

"Aku ikut mereka, kamu bawa mobil." ujar Thalia yang diangguki Nial.

Thalia melesat pergi bersama ambulance itu dan Nial mengikuti dari belakang nya.

Tanpa Thalia sadari, Thania gak bener-bener kehilangan kehilangan kesadaran nya. Dia mendengar isak tangis Thalia bahkan dia merasakan sentuhan lembut di jemari nya.

Thania melengkungkan senyum tipis tanpa Thalia lihat, mata yang semula terpejam itu perlahan terbuka.

"Thalia..." ucap nya pelan dengan serak. Thalia terkejut di buat nya. Hingga satu nama terlintas dalam benak nya.

"Nathan!!"

"Dia harus tau keadaan lo!!" ucap Thalia lagi seiring tangan merogoh ponsel nya namun Thania menggelengkan kepala nya.

"Jangan." punya Thania. "T-tapi... Tapi dia harus tau."

Thalia tinggal menekan ikon panggilan itu tapi Thania kembali menggelengkan kepalanya.

"Engga perlu. Dia gak akan peduli."

Karena secara gak langsung dia yang buat gue kayak gini.

Thalia kembali menangis saat mendapat gelengan kepala dari Thania. Dia sendiri gak tau kenapa bisa merasakan sakit di sekujur tubuh nya saat liat keadaan Thania yang terbaring lemah kayak gini.

Nathania [Lengkap✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang