Nathania [Lengkap✔]

25 [End]

Bagian 25 - Hari Bahagia [Last Part]

Happy Reading!!!

Thania kembali tinggal bersama Thalia dan orang tuanya. Hana dan Erik tentu senang dengan hal ini, karna ini merupakan impian Thania sejak lama.

Setelah pulang dari rumah sakit tempo lalu, ada petugas kepolisian yang datang dan meminta Thania untuk ikut bersama nya.

Thania dimintai keterangan soal kecelakaan itu, awal nya Thania bingung tapi setelah Zoe mengatakan bahwa dia yang melaporkan kasus ini kepolisian agar di usut hingga tuntas.

Thania menjelaskan semua yang dia tau, mulai dari dia yang menerima pesan dari Nicol, tujuan dia lewat ke jalan itu dan juga kemungkinan Nadin melakukan itu karna... Cemburu?

Pada akhirnya, Nadin dijebloskan ke penjara atas perbuatan nya yang membahayakan orang lain. Lebih dari sekedar membahayakan, dia berencana membunuh. Dan untuk itu mendapatkan hukuman penjara yang cukup lama.

Orang tua Nadin tak berhenti meminta maaf pada Zoe dan Helena, mereka pun mengesampingkan ego. Lebih memilih memaafkan tapi tidak unMembebaskan.

Pasrah. Orang tua Nadin menerima dengan lapang dada jika putri nya memang harus di penjara karna perbuatan nya yang sangat salah.

- Nathania -

Satu tahun kemudian

"THANIA TUNGGUIN GUE!!!" teriak Thalia menggelegar memenuhi rumah nya. Dia terbirit sambil menggunakan sepatunya.

"Jangan lari-lari Lia, nanti jatuh." Helena menggelengkan kepala nya sambil tertawa pelan melihat tingkah anaknya yang semakin hari semakin dekat dengan Thania.

"Lama." cibir Thania bersedekap dada disamping mobil nya. Merotasikan matanya malas saat melihat Thalia yang sibuk membenarkan sepatunya.

Mereka mau berangkat ke kampus barengan karna sama-sama ada kelas pagi. Tapi Thalia malah bangun telat yang mengharuskan Thania menunggu.

Padahal sebenarnya, dia bisa aja ninggalin kakak nya itu, tapi dia lebih memilih nunggu meski misuh-misuh.

Kedua nya masuk mobil dengan Thania yang mengemudi nya. Membunyikan klakson dua kali untuk memberi tahu satpam nya agar membuka gerbang rumah.

"Lo sama Nial jadi tunangan?" tanya Thania. Yang ditanya menoleh lalu ngangguk. "Iya, bulan depan ."

Thalia dan Nial, udh sepakat untuk menuju jenjang lebih serius. Bulan depan mereka akan tunangan setelah bulan lalu keluarga Nial datang ke rumah untuk melamar Thalia.

"Lo sama Nathan gimana? Mau langsung nikah apa tunangan dulu?" kini Thalia yang bertanya. Thania mengendikan bahunya acuh.

Beberapa hari ini, dia jarang ketemu sama Nathan, cowo itu lebih sibuk dari biasanya. Kirim pesan pun hanya sekedar menanyakan kabar nya gimana dan lagi apa, layak nya anak abg yang pacaran.

"Gimana bagus nya aja."

"Ya ya ya. Tapi jangan kelamaan juga, udh mau 24 juga masa belum ada kejelasan dari hubungan kalian nanti nya mau gimana? Darent aja sama Natha udh nikah dua bulan lalu, bulan depan gue tunangan, masa lo gitu-gitu aja sii?" geram Thalia.

Dia juga tau kali belakangan ini Nathan susah diajak ketemu bahkan kalo telponan juga bentaran banget. Ntah apa yang dia urusin sampe sesibuk itu.