Part 10 : Privasi

43 3 0
                                    

Kekhawatiran Winter semalaman ternyata sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekhawatiran Winter semalaman ternyata sia-sia. Dan sekarang dirinya malah sangat mengantuk.

Ia pikir Frank akan berbuat yang tidak-tidak, namun ternyata pria itu malah tertidur semalaman dengan sangat pulas.

Sekarang sudah pukul 4 dan dirinya sudah sangat mengantuk. Akhirnya Winter pun ketiduran.

Frank terbangun saat merasakan sinar matahari yang menyusup dari balik gorden.

Pemandangan yang pertama kali Frank lihat adalah wajah Winter yang sedang tertidur.

Melihat Winter yang sepertinya masih kelelahan, Frank memilih untuk tidak membangunkan wanita itu.

Frank langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karena hari ini juga mereka harus check out dari hotel.

Setelah selesai mandi, Frank keluar namun masih mendapati Winter yang memejamkan matanya di posisi yang sama.

Frank memakai pakaiannya lalu merapikan rambutnya sambil menunggu Winter bangun.

"Ck, kenapa dia tidak bangun."

Frank pun menghampiri ranjang, lalu menggoyangkan tubuh Winter.

"Bangunlah, kita harus pulang hari ini. Saya ada pekerjaan." Ucap Frank.

Namun tak ada reaksi apapun dari Winter.

Frank terus berusaha menggoyangkan tubuh Winter hingga wanita itu merasa terganggu tidurnya.

"Lima menit lagi, aku masih mengantuk," ucap Winter tanpa membuka kelopak matanya.

"Saya ada pekerjaan," ucap Frank.

Winter kemudian membuka matanya.

"Bukankah aneh jika kau hari ini berangkat kerja? Percuma sandiwara kita kalau seperti ini," ucap Winter dengan tatapan kesal.

Frank terdiam, ia memikirkan kata-kata yang barusan winter katakan memang cukup masuk akal.

"Kau bisa memantaunya dari sini," lanjut Winter.

"Baiklah, lanjutkan saja tidurmu." Balas Frank.

Winter mendelik kesal. "Aku sudah tidak mengantuk! Kau mengganggu tidurku!"

Dengan kepala yang cukup pening, Winter bangkit dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, Winter dapat melihat Franklin yang tengah mengemas kopernya.

"Berkemas, kita akan pulang ke rumah sekarang," ucap Franklin saat mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.

"Baiklah,"

Tak banyak bicara ataupun bertanya, Winter langsung mengemasi barang-barangnya yang memang tidak terlalu banyak ke dalam koper.

Di dalam mobil pun hanya terjadi keheningan. Baik Winter maupun Franklin tak ada yang membuka suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOOD STEPMOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang