_________
"Winwin!!!!!!!!" Teriak seorang wanita sambil berlari dan menyeret kopernya.
"Aaa my lil sister!!!!" Teriak seorang pria yang juga tak kalah histeris.
Mereka berpelukan saling melepas rindu yang sudah beberapa tahun mereka pendam.
"Aish, lepasin Win! Dada mu sangat lebar dan menyesakkan!"
Pletak!
"Aish, kenapa kau menjitakku?" Protes wanita itu.
"Dasar adik durhaka! Baru saja bertemu kau sudah mulai ngajak ribut!" Omel pria itu yang lebih mirip seperti kakak perempuan yang mengomeli adik perempuannya.
"Tapi kan memang kenyataannya Win!"
"Bisa tidak, sehari saja kau membuatku bahagia?"
"Itu bukan tugasku." Balas wanita itu santai.
Pletak!
"Win! Kau menjitakku lagi?!" Adu wanita itu kepada pria yang ia panggil Winwin.
"Cepat bawa kopermu, kita pergi ke apartemenku. Aku sudah berlumut menunggumu selama dua jam!" Perintah Winwin tegas.
"Tidakkah kau ingin membantu membawa koper ku?"
"Tidak! Bawa sendiri! Jangan menyusahkan kakakmu Winter!" Tolak Winwin kepada wanita bernama Winter.
Winwin berjalan meninggalkan Winter.
"Win! Tunggu!!" Teriak Winter lalu dengan susah payah dia menyeret kopernya dan berlari mengejar Winwin.
Kini mereka berdua sudah berada di sebuah apartemen yang cukup luas.
Winter masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan oleh Winwin untuknya.
Ia merapikan barang-barangnya terlebih dahulu, lalu merebahkan diri di atas kasur king size.
"Aku akan ke restoran, cepat ganti baju dan bersiap-siap Winter." Ucap Winwin masuk ke dalam kamar Winter.
"Aku ingin tidur, Win jangan ganggu aku." Ucap Winter dengan mata yang masih terpejam.
"Kau jauh-jauh ke sini bukan cuma untuk numpang tidur, kan?" Tanya Winwin penuh selidik.
Winter tak merespon.
"Kau yakin tak mau ikut aku keluar untuk mencari pria-pria matang di New York? Kau tidak merasa sia-sia jika datang ke sini hanya untuk tidur?" rayu Winwin.
"Di jam-jam makan malam ini biasanya banyak sekali pria-pria yang datang ke resto. Mulai dari pengusaha, pejabat, art–"
Belum juga Winwin menyelesaikan perkataannya, Winter lebih dulu bangun.
"Aku siap-siap sebentar! Jangan tinggalin aku Win!" Ucap Winter sambil berlari menuju kamar mandi.
Winwin tersenyum melihat Winter yang tak pernah berubah. Pasti dia akan sangat bersemangat jika ia mengajaknya pergi untuk cuci mata melihat pria-pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD STEPMOTHER
Romance⚠️Jika menemukan tanda 18+ di salah satu part, untuk yang belum cukup umur bisa langsung skip Mendapatkan laki-laki yang lebih tua darinya adalah cita-cita yang selama ini Winter (26 tahun) inginkan. Namun, untuk mencari seseorang yang pas bagi gadi...