⚠️Jika menemukan tanda 18+ di salah satu part, untuk yang belum cukup umur bisa langsung skip
Mendapatkan laki-laki yang lebih tua darinya adalah cita-cita yang selama ini Winter (26 tahun) inginkan. Namun, untuk mencari seseorang yang pas bagi gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winter dan Frank sudah masuk ke dalam ballroom. Mereka berjalan dengan Winter melingkarkan tangannya di lengan Frank. Dan Frank melingkarkan tangannya di pinggang Winter dengan mesra membuat tatapan iri para orang-orang yang dilewati.
"Sebenarnya ini acara apa si?" Tanya Winter yang sedari tadi sangat penasaran.
"Tunangan Loreena dan Agler." Jawab Frank dengan berbisik namun bibirnya terus tersenyum pada tamu undangan di sana.
"Wah, kau terlihat seperti pria yang menyedihkan Mr. Frank." Cibir Winter sambil terus menganggukkan kepalanya untuk membalas sapaan orang-orang di sana.
"Kenapa kau mengatakan itu?"
Mereka terus mencoba berjalan, tak jarang mereka harus bersalaman dengan orang-orang berjas yang mungkin adalah rekan bisnis Frank ataupun pejabat.
"Kau datang di pertunangan mantan istrimu bersama dengan kekasih kontrak mu." Ucap Winter.
"Maka dari itu kita harus terlihat seperti kekasih sungguhan." Ucap Frank sambil menarik Winter merapat pada tubuhnya.
"Lepaskan Mr. Frank. Kau sungguh sangat mesum." Gerutu Winter sambil terus membuang muka dari pandangan Frank.
"Aku suka berbuat mesum pada mu." Balas Frank dengan entengnya.
"Jaga bicaramu Frank, banyak orang di sini!" Winter memperingati.
"Wow, aku suka kau memanggil nama ku. Apalagi saat kita di ranjang." Balas Frank dengan kalimat terakhir ia berbisik menggoda tepat di telinga Winter.
Walaupun Winter mencoba biasa saja, namun tubuhnya bereaksi lain.
Bulu-bulu halus yang tumbuh di kulitnya seakan langsung berdiri.
Frank tersenyum smirk melihat reaksi tubuh Winter. Dengan jahil dia langsung menjauh dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Winter di belakang.
Winter yang merasa dikerjai menjadi kesal.
"Kenapa aku harus kepancing sih? Memalukan!" Gerutunya dalam hati.
Winter bersumpah dia akan mengutuk Frank menjadi batu karena telah meninggalkan dirinya di tengah-tengah kerumunan banyak orang yang bahkan tak ada satupun yang dikenalnya.
"Shit, kemana duda itu?"
Saat Winter akan berbalik, ternyata seseorang sudah berdiri di belakangnya.
"Kau mencari ku?" Tanya Frank dengan menaikkan satu alisnya.
"Aku benar-benar kesal padamu!" Ucap Winter lalu membuang muka.
"Hey, aku hanya bercanda kenapa kau marah?" Ucap Frank membujuk.
"Aku tak kenal siapapun, aku tak tahu tempat ini, dan kau meninggalkanku, bagaimana aku tak marah?" Ucap Winter masih tetap membuang muka.