Kupu-kupu Gemerlap Intan
Yang merintih di kolong jembatan beton
Yang meraung kelaparan tepat di telinga orang dungu
Yang merangkak demi satu perak
Yang menengadah bersimbah di atas sujadahItukah kasih yang kau tabur setelah duduk gagah di atas megah?
Itukah kasih yang kau punya wahai kupu-kupu gemerlap intan?
Gemerlap intan di atas megahmu bukanlah hakmu
Pula kuda besi yang membelah gelap malam, buka jua hakmuYang merintih di kolong jembatan beton
Dia yang miskin lagi kumuh
Kau sampahkan
TerhinakanSungguh Picik!
Hewan lebih kau muliakan dalam akal mu
Dan dia ...
Kau anggap sampah busuk berbauironis tuan!
Hanya percikan ludah saat dia simpan harapan atas mu
Hanya palingan wajah saat dia menagih janjimu
Terima kasih tuan, kau sukses mematahkan semangatnyaWahai kupu-kupu gemerlap intan
Sudikah kau sedikit membuka mata hati?
Sudikah kau sedikit berjalan kaki melihat dia yang tersakiti?
Kalaupun tak sudi, kau tak berhak atas setiap pundi-pundi negeri kami!
Karya : Khanza
Bandung, 18 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI BEBAS
Şiir"Hanya untaian kata yang disusun menjadi kalimat yang sedikit bermakna." #Puisi