-[Chp:01📝]
Suara bising dari derasnya air shower yang dingin, membasahi seluruh tubuh lelaki tegap Tinggi tersebut.
Perlahan tangan berurat nya itu menyeka bagian bagian tubuhnya dengan sabun cair beraroma lavender .
Tapak begitu seksi tubuh tersebut jika di lihat dalam keadaan basah seperti ini.
Dada nya yang bidang membuat nya tampak begitu gagah, ditambah warna dan jenis kulitnya yang putih halus seperti kapas.
30 menit berlalu, sekarang Alangkah sudah siap dengan Ootd pria yang di bilang cukup simpele dan tengah berada di garasi mobil di rumahnya.
"Wow bung, mobil baru?" Kagum Rangga sambil melotot kan matanya kaget Akan mobil hitam incaran nya sejak dulu.
Alangkah hanya Mengangguk acuh tak acuh dari pertanyaan Rangga tadi dan kembali mengecek body mobil yang baru dibelinya.
"Gila si, body nya mulus banget kek pantat gue". Ujar Royan memuji mobil berwarna hitam mengkilap di depannya itu.
"Pantat Lo buluk, jangan sama-samain body mobil baru gue dong". Maki Alangkah sambil melemparkan sebuah lap kecil kemuka Royan.
Kini keempat pria tampan itu memasuki Rumah megah bernuansa Klasik milik Alangkah.
Sepi sunyi dan bersih, suasana rumah itu Begitu damai karena memang tidak ada kebisingan sama sekali, sebelum ketiga makhluk Dengan jabatan sahabatnya itu datang.
"Ni pistol gue ambil yak, lumayan buat nembak nih dua manusia terkutuk". Ucap Rangga sambil tersenyum miring menatap Royan dan Deny.
Alang memang mempunyai banyak sekali koleksi-koleksi Senjata api yang kini ia pajang di salah satu Almari berbahan kaca.
Salah satu nya adalah pistol jenis
'Baretta Imperiale montecarlo' yang konon terkenal di dunia persenjataan yang memiliki kualitas yang sepadan dengan harga setiap pucuknya."Ambil, nggak gue kunci". Balas Alang malas.
Belum satu langkah Rangga menjalan-kan aksinya untuk berpura-pura menembak kedua temannya itu.
Sekarang tubuh Rangga sudah berada di dekapan Royan guna mencegah Rangga menghindar, sebelum Deny menyetel Pistol jenis Baretta tersebut.
"Woi berengsek lo berdua!" Pekik Rangga pada Royan dan Deny yang sudah bersekongkol membunuhnya. Lagi becanda.
"Katanya mau bunuh gue, sebelum Lo bunuh gue, gue tembak dulu lo". Ujar Deny dengan senyum simriknya .
"Wah dasar setan Baperan! Gue cuma bercan-".
DOR!!
Suara tembakan tersebut menggema di seantero rumah.
Itu adalah tembakan yang dilepas Alang mengarah ke Jendela terbuka, guna untuk membubarkan rencana kanak-kanakan temanya untuk menembak Rangga hidup-hidup itu.
Tiga pasang mata mengarah Alang yang berada di atas tangga sambil memegang pistol kecil berwarna perak.
"Sialan lo Lang!" Umpat Royan yang terkejut.
"Mau nyobain rasa peluru gue ngk?" Tawar Alangkah sambil menaik-turunkan alis dan tersenyum miring menatap ketiga temannya itu.
◕-
Di tempat lain Meysia sudah berada di kamarnya. Pemandangan ruangan yang serba Ungu dan putih itu terkes-an Begitu segar dengan pencahayaan yang di bantu sinar matahari senja.
Segelas susu hangat dengan rasa strawberry sudah tersugu di atas meja kamarnya.
Pikirannya sedang melayang membayangkan seseorang yang kini tengah di cintanya datang kepadanya dengan sayang dan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANGKAH [ON-GOING]
Romance[PERGANTIAN NN TOKOH] - REVISI Start : 20-10-2021 so don't copy my story! You understand? [#5 Couple - 17,2k] [231021] [#1 Tinkerbell - [221021]