Alangkah hanya menghela nafasnya kasar lalu melangkah pergi sambil menabrak pundak kanan gadis yang sedang menunduk tadi.
"Sorry sengaja". Ucapnya pada Meysia.
◕———
Meski dirinya sudah menjauh dari hadapan gadis cantik itu. Tetap saja dirinya juga merasa bersalah karena sikapnya tadi cukup berlebihan karena sudah membentak keras Meysia.
Alang mencoba merilekskan pikirannya sambil berduduk santai di pinggiran kolam renang yang terlihat cukup tenang.
Sesekali manik matanya melirik kearah gadis di seberang sana, yang sedang melakukan tugasnya sebagai pembantu .
"Siapa perempuan itu Lang?" Tanya Braham yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelahnya.
"Pacar kamu?" Sambungnya yang berhasil membuat Alang mengerut kan keningnya.
"Assalamualaikum dan welcomeback om!" Sela Rangga yang tiba-tiba saja datang dan menerobos masuk.
"Kok Lo bisa masuk?" Sela Alang bingung karena seharusnya pintu itu sudah terkunci.
"Wa'alaikumsalam dulu dong geblek!" Celetuk Rangga menyentil keras jidat Alangkah.
"Wa'alaikumsalam, Sorry lupa". Singkatnya.
"Om mana oleh-oleh buah kurma nya?" Pinta Rangga sambil tersenyum devil pada Braham.
"Lo pikir bokap gue pulang haji". Sela Alang lalu menyeruput sekaleng Coca-Cola .
"Loh emang bukan, terus pulang dari mana?" Tanyanya lalu merubah ekspresi wajah nya tadi.
"Amsterdam". Jawab Braham sambil tersenyum samar.
"Amsterdam, Belanda yakan?" Tanya Rangga memastikan, sebelum Braham mengangguk iya.
"Wah boleh dong, kincir angin bawa pulang satu". Ceplos Rangga yang tentu membuat Kedua lelaki itu terkekeh.
"Bacot banget lo Rang". Selanya seraya tertawa kecil.
"Iwidih sewot aja Lo kaya emak-emak lagi PMS". Ketus Rangga .
"Saya ke kamar dulu ya, Cape kalo ada kamu". Pamit Braham pada Rangga.
"Wah tega Lo om, Rangga kutuk jadi kod-".
"Kalo main jangan di jurang juga Geblek!" Desis Alang sambil menutup Mulut Rangga agar tidak bicara yang macam-macam .
"Mau nyumpahin om, lo rang?" Tegas Braham sambil menahan ketawanya dan mencoba berlagak galak.
"Enggak kok, justru saya mau Doain supaya om dapet janda semok anak tiga". Elak Rangga .
"Boleh juga tuh, bantu cariin ya". Ujarnya lalu melanjutkan Langkahnya.
"Siap om, sesuai request pokoknya mah beres!" Teriaknya lagi.
Disisi lain ada Meysia yang tengah menikmati keindahan dari senyuman Alang yang tengah di buat ngakak oleh setiap candaan yang di lontarkan Rangga.
"Alang". ucapnya lirih sambil memegang kemoceng di tangannya.
◕——
Tak di sangka Rangga jauh - jauh datang ke rumah Alang hanya untuk menumpang WiFi agar bisa memain-kan game secara gratis di sana.
"Bawa PS segala, gue juga punya kali". Ujar Alang sambil memasang kabel-kabel untuk persiapan perang.
"Kabel PS lo putus-putus yang ada ntar gue kesetrum". Balas nya.
"Lagian tampang doang kaya, beli kabel PS aja gabisa". Sindir Rangga yang jelas-jelas mengarah ke Alang.
"Bacot lo jangan kan kabel, orang Lo aja gue mampu beli". Jawabnya dengan ekspresi datar menatap Rangga.
"Lo pikir gue ubi bisa Lo beli". Ketus-nya .
Tok-tok-Tok
Tiga ketukan dari arah pintu yang sebenarnya sudah terbuka lebar, bak menyambut kedatangannya.
"Excuse me guys". Sapa meysia sambil membawa satu nampan berisi cemilan.
"Loh kok ada Lo Mey?" Beo Rangga sedikit terkaget, sangat kaget malah.
"Eh, iya panjang ceritanya". Balasnya sambil menata makanan di antara kedua lelaki tampan tersebut .
"Tangan lo memar?" Tanya Alangkah dikit dingin lalu mengecek pergelangan Tangan meysia yang terlihat Memar karena sempat keseleo saat jatuh tadi.
"Nggak papa, nggak sakit juga kok". Balasnya berbohong.
Perlahan Alang Mencoba mengurut pelan pergelangan yang memar tadi, dan mengolesi salep yang memang di peruntukan untuk luka dalam seperti ini.
"Sakit?" Tanyanya sambil fokus memijat .
"Enggak, sakitan di tolak kamu". Ucap nya, eh kok 'kamu?'
Lelaki itu hanya menggelengkan pelan kepalanya, saat mendengar pengakuan Meysia tadi, dan terus melanjutkan pijatnya.
"Kok Lo nggak peka si kalo gue suka sama Lo, Orang daun putri duyung aja bisa peka, kok Lo nggak?" Sambungnya sedikit heran.
"Eh combro! yang ada daun putri malu, bukan putri duyung". Koreksi Rangga mencoba membenarkan.
"Si kutu ikut nyambung aja!" Umpat nya lalu menimpuk Rangga dengan bantal persegi berukuran kecil.
"Kenapa Lo nyama-nyamain gue sama daun putri Duyung?"
"MALU Bambang!" teriak Rangga emosi.
"Iya malu?" Sambungnya .
"Gue cuma curiga, kalo lo itu nggak masuk di keriteria ciri-ciri makhluk hidup". Jelas Meysia membuat Alang terdiam sejenak memahami maksud dari perkataan Meysia tadi.
"Abis Lo nggak terangsang sih, ngga peka kalo ada yang sayang sama lo". Sambungnya mengkode.
Alangkah memberhentikan pijatannya dan menatap wajah gadis itu dengan sinis.
"Jadi Lo pikir gue mati?" Tanya Alang dengan nada khasnya, dingin.
"Eh bukan gitu maksudnya, yakali gue cinta dan sayang sama mayat". Elaknya lalu menampar Alang dengan Senyum manisnya.
Alang hanya tersenyum samar lalu memutuskan pandangan nya dan menatap layar komputer yang sudah dia stel.
"Sial gue Baper, Tanggung jawab Lo!". Umpat Rangga pada Meysia.
"Siapa juga yang mbaperin lo, berobat Sono!" Usirnya melirik Rangga dengan malas.
◕——
Jangan lupa Vote ☆ dan komen 💬
Biar Aing teh Rajin Update
Ditunggu bom notif ya guys ! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANGKAH [ON-GOING]
Romance[PERGANTIAN NN TOKOH] - REVISI Start : 20-10-2021 so don't copy my story! You understand? [#5 Couple - 17,2k] [231021] [#1 Tinkerbell - [221021]