CHAPTER 8

107 129 88
                                    

-[Chap:08📝]

Seperti yang telah di janjikan Meysia. Akhirnya malam ini dirinya menemui Gilang di sebuah Resto langganan nya.

Suasana elegan dengan adanya kelap-kelip lampu di sekitar langit-langit bangunan tersebut, tampak indah di mata Meysia.

Matanya mencoba mencari kebenaran lelaki yang seharusnya datang kesini lebih awal. Akan tetapi Sepertinya Gilang telat?

Alhasil dirinya harus menunggu Gilang sendirian di tempat yang lumayan sunyi tersebut.

Lima menit kemudian, sosok lelaki dengan stelan baju yang bisa di bilang bermerek mahal tersebut, memuncu-kan batang hidungnya.

"Sorry udah lama ya?" Ucap Gilang lalu duduk di bangku kosong meja Meysia.

"Lama lah, gue nungguin Lo 1 Jam!" Ketus nya Asal.

"Lah masa? Orang ini Resto bukanya 15 menit yang lalu kok". Ujar Gilang.

"Hehe, tau aja Lo kalo gue bohong". Ucap nya cengengesan.

Gilang hanya menggeleng pelan lalu memanggil beberapa pekerja di cafe tersebut, dan memesan minuman.

"Oh iya Gil, kata nya mau ada yang mau di omongin?" Tanya Meysia mengingat tujuannya datang ke sini.

Gilang tersenyum manis sambil menatap gadis yang berada di depan mata nya. Sesekali tangannya mengusap lembut rambut Meysia.

"Lo kenapa sih? Aneh banget". Ujar Meysia tersenyum kikuk.

"Gue sayang sama Lo Meysia". Balasnya lembut sambil menatap lekat-lekat manik mata Indah Meysia.

"Gue juga, kita kan temen". Ucap nya polos lalu tersenyum manis.

Meski sebenarnya Gilang sudah tau, apa jawaban yang akan di ucapkan Meysia, tetap saja dirinya selalu sesak jika mendengar ucapan tersebut.

Dirinya hanya bisa tersenyum untuk menutupi rasa sakit yang sebenarnya tengah menusuk hati.

"Gue ke belakang dulu ya, lo makan duluan aja". Tawar Gilang lalu berpamit pergi.

"Oke, jangan lama-lama awas Lo". Ancam Meysia sambil menyodongkan logam garpu yang berada di tangan-nya.

"Dih emang kenapa kalo lama? Kangen ya..". Goda Gilang.

"Siapa juga yang ngangenin lu tong!" Umpat Meysia membuat Gilang memonyongkan kan bibirnya.

Di saat Gilang tengah berada di toilet, tiba-tiba saja seseorang dengan telapak tangan dinginnya itu, menepuk keras punggung Meysia.

Sontak membuat nya tersedak tulang ayam yang berada di mulutnya.

"E-eh Sorry-sorry, nih minum". Panik lelaki tersebut lalu menyodorkan jus dengan rasa Alpukat di mejanya.

"Lo nggak papa?" Tanya Pria Jakung tampan tersebut.

'Alangkah!' Batinya terkejut sementara kerongkongan nya tengah berada di fase terganjal dosa.

PLUK!!

Tabokan keras tangan Meysia berhasil mendarat pada perut Alang itu.

"Di telen aja di teken". Saran Alang pada Meysia yang tengah kesulitan karena ulahnya itu.

"Ini tulang gede bangsat!" Pekik Meysia dengan suara serak.

"Yaudah muntahin- muntahin". Sela nya.

Dengan sigap Alang langsung mengambil tisu dan menadang tulang yang akan keluar tersebut.

Ya! Akhirnya fosil dinosaurus sebesar ibu jari itu keluar dari mulutnya Meysia.

Keduanya akhirnya bisa bernafas lega setelah benda keras itu keluar.

ALANGKAH [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang