Part 10

6.7K 708 184
                                    

      Sudah 3 jam keluarga ara berada di depan ruang operasi,shania yang tidak henti-hentinya meneteskan air matanya di pelukan bobby. Setelah 4 jam akhirnya dokter pun keluar dari ruang oprasi

"Dok gimana keadaan anak saya dok?" Tanya bobby

"Saya sudah berhasil mengeluarkan semua pecahan kaca yang ada di tubuh pasien. Namun pasien mengalami koma"

Degg

"A-apa dok k-koma" tanya shani

"Iya,dan saya tidak bisa menjamin kapan pasien akan sadar,kalo begitu saya permisi"

       Lagi dan lagi air mata shania dan shani keluar mereka memeluk suami mereka masing-masing

"Sudah sayang,ara akan baik-baik aja kamu jangan nangis ya" ucap gre mengusap kepala shani

"Bob araaa hiks" ucap shania di sela-sela tangisnya

         Kini ara sudah berada di kamar inap. Ara sangat lemah dan sangat pucat dan mata yang masih setia menutup tanpa terlihat akan terbuka. Dan bobby sudah memberitahu keluarga tomi bahwa ara kecelakaan,dan keluarga mereka sudah di perjalanan menuju rs

"Ra bangun ra,kamu kenapa begini" ucap shania memegang tangan mulus ara

"Kamu harus kuat ra,kamu harus bangun" ucap shania lagi

"Kamu denger mama kan ra" tetesan demi tetesan kembali mengalir di mata shania

"Udah ma,jangan nangis,nanti ara sedih kalo liat mama kaya gini" ucap bobby

"Kasian ara yah,ara belum makan,kamu belum makan kan sayang,aya bangun kita makan mama akan masakin makanan kesukaan kamu" lirih shania

     Bobby sangat sedih melihat keluarganya bersedih,apalagi shania,yang biasanya cerewet pada ara,kini harus menangis karna ara,sedangkan shani?ia bersandar di punggung gre sambil menatap lurus dengan tatapan kosong. Beberapa menit kemudian keluarga tomi datang dan terlihat chika yang menangis lalu menghampiri ara yang terbaring lemah dengan beberapa alat medis menempel di tubuhnya

"Raa,ra kamu kenapa ra,bangun raa ini akuu" tangis chika pecah

"Ma,ara kenapa gak bangun mah hiks"

"Chika,ara ngalamin koma,dan ntah kapan ara akan sadar" jawab bobby

"Ra bangunn,ini aku ra,kamu denger aku kan ra" ucap chika di sela tangisnya

"Kakek,bunny kenapa?" Tanya aran polos pada bobby

"Bunny lagi tidur,sini aran sama kakek,aran kangen kan sama kakek" ucap bobby lalu memangku aran

"Ayah,lebih baik aran di bawa keluar aja,takutnya nanti ia sedih melihat ara" ucap gre dan di angguki oleh bobby

"Yang sabar ya shan" ucap ve pada shania yang duduk di sebelah blangkar ara

"Ra bangunnn ra,aku mohonnnn" ucap chika lagi

"Sabar chik,ara butuh istirahat" ucap shani merangkul chika

      Dengan segera chika langsung memeluk shani dan menangis di dalam pelukanya. Dalam hati ia terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Udah chik,jangan nangis" ucap shani mengelus rambut chika



































     Sudah hampir satu minggu ara masih setia menutup matanya. Aran juga sudah mulai masuk sekolah di sekolah barunya sedangkan chika?ia masih setia di rumah sakit,sejak ia tau ara kecelakaan ia tidak pernah pulang ke rumahnya dan ingin terus menjaga ara di rs. Ve yang paham dengan anaknya itu setiap hari membawakan baju ganti untuk chika. Kini sore hari di rs hanya ada chika karna keluarganya akan ke rs malam hari

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bos Muda S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang