Sudah 3 tahun berlalu,ara masih di hantui oleh masalalunya,banyak orang yang berdatangan untuk menjadi lampu di dalam kehidupan ara,namun tetap saja kehidupan ara masih hitap putih. Sikapnya yang berubah menjadi dingin dan cuek,dan juga sangat menjadi pemarah
Ara menjalani hidupnya sendiri di rumahnya yang baru ia beli beberapa bulan yang lalu,kehidupan orang lain berubah namun tidak dengan kehidupan ara yang sangat terpuruk atas kepergian istrinya lebih tepatnya mantan istrinya dan juga aran putranya,hingga saat ini ara masih belum mengetahui keberadaan chika,andai saja dulu ia mengikuti kemana perginya chika mungkin sekarang ia akan tau dimana keberadaan chika dan ara
"Ra,kamu mau sampai kapan kaya gini ra" ucap shani yang kini sedang berada di rumah ara
"Sampai aku bawa chika kembali" jawab ara dingin
"Heuhh tapi kita gak tau keberadaan chika ra" ucap shani
"Mungkin sampai mati pun aku akan seperti ini" ucap ara dingin
"Jika aku tidak bertemu dengan chika aku akan tetap seperti ini" ucap ara lagi
"Terserahlah,kamu sekarang makan,liat ra badan kamu aja sampe kurus begini" ucap shani
"Kalo chika udah makan aku akan makan" ucap ara dengan wajah datarnya
"Keras kepala sekali" ucap shani
"Yaudah kakak pulang dulu,bentar lagi ge pulang dari bandung,kamu jaga diri baik-baik kalo ada apa-apa telpon kakak" ucap shani
"Iya" jawab ara cuek
"Bi saya pulang dulu,jagain ara,kasih dia makan jangan sampai dia gak makan" ucap shani pada pembantu rumah ara
"Baik non" ucap bi siti shani pun pergi dari rumah ara
Sedangkan di lain tempat,terlihat seorang wanita yang sedang menunggu putranya pulang sekolah,wanita itu hampir 30 menit menunggu putranya keluar dari kelasnya,dan beberapa menit kemudian terlihatlah aran yang berlari menghampiri chika
"Bundaaaaaa" teriak aran memeluk chika
"Gimana sekolahnya sayang?" Tanya chika melepas pelukan anaknya
"Seru banget bunda,tadi aran belajar matematika trus aran dapat nilai 100 dan aran dapet nilai paling besar di kelas" ucap aran
"Wahh pinter banget anak bunda,yaudah yuk kita pulang" ucap chika lalu mengajak putranya menaiki mobilnya
Sesampai di rumah,chika pun masuk bersama aran dan di sambut oleh 2 orang yang berada di ruang keluarga
"Udah pulang chika" ucap orang itu
"Udahlah makanya gw ada disini" ketua chika
"Yaelah gw nanya baik-baik juga" ucap salah satu orang itu
Kedua orang itu adalah gito dan istrinya katrina,gito adalah sepupu chika yang ada di medan,ya selama ini chika tinggal di medan tempat kelahirannya,dan aran kini sudah menginjak sekolah dasar kelas 2
"Aran gimana sekolahnya?" Tanya gito
"Baik kok om" ucap aran
"Yaudah chika ajak aran makan siang sana,kasian pasti aran leper" ucap katrin
"Iya,aran ganti baju dulu yu" ucap chika
"Iya bunda" ucap aran lalu chika dan aran pun pergi ke kamarnya
Malam hari,ara sedang bersantai di balkon kamarnya,ia sedang menatap bulan yang sangat sempurna malam ini
"Chika kamu dimana,aku kangen sama kamu chik" tak terasa air mata ara pun keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Muda S2
Random"kembalilah aku tersiksa tanpa kamu,aku mohon kembali" ara "Penyesalan tidak datang di awal" chika