Mobil hitam berjalan santai membelah jalanan kota Seoul, sinar matahari yang malu-malu ikut menyinari mobil itu. Alunan musik dengan volume yang tidak terlalu besar membuat perjalanan nya tidak terlalu sunyi.
Bunyi dering telepon membuat jisoo melirik pada ponsel untuk melihat siapa yang menelepon diri nya. dengan satu tangan yang memegang stir mobil, dan satu tangan untuk memegang handphone yang sudah berada di telinga nya.
"Halo." Sapa suara di seberang sana.
"Halo, wae?"
"Jisoo datanglah ke perusahaan sekarang, mantan kekasih mu datang dan membuat kekacauan."
Jisoo mengernyit, masih bingung dengan ucapan seseorang diseberang nya itu.
"Siapa?."Bisa Jisoo tebak dia sedang berpikir, "kim taehyung! Cepat Jisoo, apa kau mau perusahaan mu hancur ditangan manusia bajingan itu..!" Sentak Irene dari sebrang sana membuat Jisoo langsung mematikan telepon nya dan menambah kecepatan agar cepat sampai di perusahaan nya
Hanya perlu lima belas menit untuk sampai di area perusahaan nya. Jisoo terdiam melihat beberapa mobil hitam berjejer dengan manusia berpakaian rapih yang kini tengah berdiri di depan pintu masuk.
Mengabaikan tatapan hormat dari para pegawai nya, Jisoo segera masuk menuju Lobby dan mendapati Irene yang sedang menatap marah pria di hadapannya.
"Irene." Tatapan Irene beralih pada Jisoo begitupun diikuti dengan pria yang bernama kim Taehyung.
"Apa yang kau lakukan tuan kim?." Tanya jisoo dengan wajah nya yang angkuh.
Taehyung mendekat lalu mengeluarkan smirk andalannya, "long time no see you, sayang." Bisik nya pada telinga Jisoo.
Jisoo menjauhkan badan nya saat Taehyung ingin memeluk nya "to the point. Apa tujuan mu datang ke perusahaan ku, kim Taehyung!." Tekan Jisoo pada nama pria itu membuat Taehyung terkekeh tak lama dia menunjukkan senyum kotak khas nya.
"Santai saja sayang. Aku hanya ingin menawarkan sebuah kerjasama bagus... ini sebuah kesempatan besar untuk perusahaan mu sayang, bukan kah aku sangat baik memberikan kesempatan besar ini pada mu?."
Tatapan mata dan cara berbicara pria itu membuat Jisoo muak, dia ingin sekali rasanya mengusir pria yang berdiri dihadapan nya. Di belakang sana ada Irene yang sudah menggeleng tegas pertanda dia tidak setuju dengan tawaran Taehyung, dengan kesal Jisoo menarik tangan mantan kekasih nya dan pergi menuju ruangan nya.
.........
Lisa dan Chaeyoung baru saja keluar kelas setelah menyelesaikan ujian pertama mereka. Kedua gadis kim itu berjalan menuju kantin, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. Namun, kedua nya acuh fokus mereka berdua hanya makan karena perut mereka berdua sudah lapar.
"Astaga ujian tadi lumayan susah." Keluh Lisa setelah duduk di meja khusus di kantin itu.
"Iya, aku tadi bahkan ingin kabur saja." Sahut Chaeyoung, suara nya terdengar keras berbeda dengan menjawab ucapan lisa tadi. Satu tangan nya melambai-lambai.
"Haish ternyata kalian disini. Aku cape-cape mencari kalian ke kelas tadi. Lain kali telepon aku jika langsung ke kantin." Gerutu gadis bernama Na yerim yang datang bersama pria kelahiran asal Thailand yang biasa di panggil BamBam.
"Berisik yerim. Kau sudah menggerutu sepanjang jalan, apa mulut gak cape nyerocos mulu?." Diri nya meringis saat mendapat pukulan cukup keras di punggung nya. Namun, saat Bambam ingin melayangkan protes pria itu hanya bisa tersenyum mendapati wajah kesal yerim yang siap di ledakkan pada siapapun.
"Sudah-sudah, bam pesankan kita makanan." Suruh Lisa dengan menampilkan dereran gigi putih nya.
"Enak saja! Aku bukan pembantu, suruh saja yang lain." Bambam mengalihkan pandangannya ke arah lain, wajah nya di buat se ketus-ketus nya.
"Permisi nona-nona cantik ini pesanan nya." Ujar salah satu perempuan membawa satu buah nampan yang berisi empat mangkok mie ayam.
"Ah aigoo~ haneun kau sangat baik sekali." Bambam mengedipkan sebelah mata nya, membuat gadis bernama Joo haneun menyembunyikan wajah nya yang bersemu. Kemudian dia segera pergi sebelum kembali di goda oleh Bambam. Sementara Yerim, Lisa dan Chaeyoung hanya memandang malas kelakuan pria itu.
"Ku dengar besok akan ada mahasiswi baru...." bisik yerim membuat ketiga manusia itu langsung mendekat kearahnya.
"Benarkah? Apa dia cantik? Ah aku akan segera mendekati nya nanti." Ucap bambam dengan semangat.
Yerim dengan malas memukul kepala bambam cukup kencang sehingga membuat pria itu kesakitan "dengarkan aku dulu!." Kesal nya. Bambam hanya memberikan deretan gigi nya dengan wajah bodoh.
"Yerim-ah, lanjutkan." Suruh Lisa. Membuat yerim mengangguk. "Kita harus berhati-hati, aku dengar dia masuk karena pengaruh ayah nya tapi sebelum itu di universitas sebelum nya dia memiliki kasus yang cukup serius." Yerim berbicara sangat pelan dan hanya mereka bertiga yang bisa mendengar ucapan itu.
Bambam menatap aneh penuh tanda tanya, "maksudmu, dia dikeluarkan? Karena melakukan kasus yang serius?." Yerim mengangguk membenarkan ucapan bambam.
"Kasus apa?." Tanya Chaeyoung. Yerim hanya mengedikkan bahu tidak tahu kasus apa yang menimpa mahasiswi baru yang akan masuk besok.
Ayukk jangan lupa mampir juga di cerita ini yaa!!
Minggu, 17/12/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ᎦᏝᎧᏇᏋᏒ [Revisi]
NouvellesLuka itu hanya semu, yang nyata hanya bahagia walau hadirnya seperti bianglala