"Chapt 1"

7.1K 743 33
                                    

"Chapt 1"














"Hai!"

Haechan, yang sedang duduk di taman rumasakit menikmati hembusan angin hanya sekedar untuk menghilangkan rasa bosan, di kejutkan dengan sapaan seseorang.

"H-Hyung, kau kah itu?" ucap Haechan sambil menggeser tubuhnya agar orang itu bisa duduk bersamanya tanpa tau siapa.

Dan tanpa basa-basi orang itu pun duduk di sebelah Haechan, "aku ingin minta maaf" ucap nya membuat Haechan sedikit bingung. Dan mulai merentangkan tangannya ingin meraih orang yang ada di sebelahnya.

"Aku di sebelah sini" ucap nya lagi sambil meraih tangan mungil Haechan.

"K-kau bukan hyungku" ucap Haechan saat merasakan genggaman orang itu pada tangannya yang tak sama dengan genggaman Hyungnya.

Ya, dengan cara inilah Haechan bisa mengenali seseorang atau keluarganya sendiri.

"Aku tak bilang kalau aku Hyungmu"

"L-Lalu siapa kau? aku ingin pergi" ucap Haechan yang mulai ketakutan saat mengetahui orang yang ada di sampingnya bukanlah sang kakak.

"Tunggu, aku tak akan melukaimu, aku hanya ingin meminta maag soal kemari"

Mendengar itu Haechan kembali duduk "kau orang yang kemarin aku tabrak?" tanya Haechan pelang.

"Uumm... dan aku ingin meminta maaf, maaf aku tak tau jika ka-"

"Tak apa, aku sudah terbiasa dengan perkataan seperti itu, dan apa kau terluka?" tanya balik Haechan.

"Tidak, hanya saja kemarin mood aku sedang sangat buruk, membuat terpancing emosi"

Haechan, tersenyum dengan sangat manis dan sekali lagi dia merentangkan tangannya mencari keberadaan orang yang sedang berbicara dengannya.

"Kau punya masalah?"

Orang itu terdiam mendengar pertanyaan Haechan yang layaknya orang normal yang bisa membantunya untuk memecahkan masalahnya jika dia mengatakan masalah apa yang di hadapinya.

"Hei, kenapa kau diam saja?"

"A-ah! tidak aku tak ada masalah aku hanya sedih saat mengetahui adik ku masuk rumasakit" ucapnya membuat Haechan mengangguk paham.

"Eomma ku juga sedang dirawat di rumasakit ini, dan aku tak bisa melakukan apapun untuknya karena mataku yang tak bisa melihat" ucap Haechan dengan senyum kesedihan.

"Jangan seperti itu, eommamu pasti bahagia memiliki anak semanis dirimu"

Haechan, menoleh ke arah orang itu dengan senyum mengembang membuat orang itu bingung karena perubahan ekspresi Haechan.

"Benarkah?" tanya Haechan dan orang di sampingnya mengangguk meski Haechan tak bisa melihatnya, "tapi tetap saja aku tak berguna" lanjut Haechan yang kembali sedih.

"Apa kau punya pacar?" tanya orang itu dengan sangat random.

"Umm?"

"Pacar atau kekasih"

"Apa kau sedang mengejekku? aku buta dan aku hanya menyusahkan orang di sekitarku, jangankan kekasih, teman saja aku tak punya" ucap Haechan yang dengan senyum cerah seolah dirinya tak meliki beban sedikit pun dalam hidupnya.

Mendengar jawaban dari Haechan, lelaki yang hampir 20 menit duduk di sebelah Haechan merasakan nyeri di dadanya, dia nyeri bukan karena kasihan pada Haechan, ya mungkin kasihan tapi dirinya lebih merasa nyeri karena dia tak yang terlahir sempurna dengan kejayaan melimpah tak pernah tersenyum setulus yang Haechan lakukan.

"God Gave Me You" {NOMINHYUCK} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang