"Chapt 18"

2.9K 375 14
                                    

"Chapt 18"












Jaemin, berjalan mondar mandiri sambil menghit kuku ibu jarinya di depan salah satu ruangan gedung bernuansa putih.

Ting!

Langkahnya terhenti saat terdengar suara lampu ruangan itu berbunyi dan tak lama kemudian pintu terbuka memperlihatkan pria paruh baya keluar dari dalam ruangan.

"Apa kamu kerabatnya?" tanyanya.

"Iya dok, saya adiknya" ucap Jaemin.

"Ah! kalau gitu ayo ikut saya" ucapnya lagi sambil berjalan menuju ruangannya di ikuti Jaemin yang berjalan di belakangnya.

Cklek!

Pria paruh baya itu menutup pintu ruangannya dan mempersilahkan Jaemin untuk duduk sebelum dirinya sendiri duduk.

"Di mana suaminya?" tanya pria paruh baya itu yang tak lain adalah dokter yang menangani Haechan.

Jaemin, mengerutkan dahinya bingung sekaligus khawatir ada apa sebenarnya dengan Haechan? Apa Haechan tak selamat?.

"Jangan berpikir macam-macam" ucap dokter sambil tersenyum.

"Aku bertanya di mana suaminya karena biasanya suami yang menjaga istri bukan adik" bercanda sang dokter membuat Jaemin tersenyum terpaksa karena pikirannya masih mengkhawatirkan keadaan Haechan.

"Lalu bagaimana ke adaanya dok?" tanya Jaemin.

"Dia baik-baik saja, tapi dia terlihat tertekan yang berpengaruh pada kesehatan sikisnya" ucap dokter membuat Jaemin terdiam seribu bahasa.

Entah terdiam karena terlalu bahagia sudah berhasil membuat Haechan hancur atau terdiam karena merasa bersalah.

"Apa kakakmu penerima kekerasan dalam rumah tangganya?" tanya dokter itu lagi membuat Jaemin tersadar dari lamunan dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tak tau dok, kami tinggal terpisah tapi kemarin dia di titipkan padaku karena suaminya harus pergi karena urusan pekerjaan" ucap Jaemin bohong.

Dokter itu mengangguk-angguk paham dengan apa yang di katakan Jaemin "Lebih baik kau awasi lagi, aku menemukan beberapa luka di tubuhnya" ucap dokter itu "dan ini obat yang harus kau berikan padanya" lanjutnya sambil memberikan secarik kertas yang terdapat resep obat yang harus di berikan pada Haechan.

Jaemin, meraih kertas itu dan berterimakasih sambil membungkuk sebelum akhirnya keluar ruangan dokter.

"Maaf" gumam Jaemin melihat secarik kertas yang ada di tanggan sesaat sebelum dia menyimpan kertas itu dan berjalan ke ruangan rawat Haechan.

Loh, emang Haechan kenapa?.

Flashback oN.

"HYUNG!!"

Teriak Jaemin saat melihat tubuh Haechan terendam di dalam bathup yang penuh dengan air.

"Hyung... Hyung..." Jaemin mengeluarkan tubuh Haechan dari bathup dan menepuk-nepuk pipinya berharap Haechan membuka matanya namun nihil. Mata Haechan terpejam rapat seolah tak ingin terbuka lagi untuk selamanya.

Tak mau menunggu Haechan semakin parah, dengan keadaan basah kuyup Jaemin membawa tubuh Haechan lari keluar apartemen menuju mobilnya dan membawa Haechan ke rumasakit.

Jaemin, duduk di kursi tunggu setelah para suster dan dokter membawa tubuh Haechan yang semakin terlihat pucat kedalam ruang UGD. Jaemin tak perduli dengan bajunya yang basa dan tetap memilih menunggu sampai dokter keluar dan berkata kalau Haechan baik-baik saja.

Ya, Haechan mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan tubuhnya pada bathup setelah mendapat telfon dari Jeno.

Rasa bersalah karena mengkhianati Jeno membuat Haechan berpikir kalau dirinya tak lagi pantas untuk hidup.

Cacat, selalu menyusahkan orang, mengkhianati pasangan, dan yang sering Jaemin katakan, dirinya mirip pelacur sekarang, itu yang selalu ada di pikiran Haechan dan membuat Haechan berpikir mati lebih baik.

Flashback Off.

Cklek!.

Jaemin, masuk ke ruangan di mana terlihat Haechan terbaring lemah di atas ranjang rumasakit.

"Hyung" panggil Jaemin lirih tapi Haechan malah memiringkan tubuhnya membelakangi Jaemin.

Melihat apa yang di lakukan Haechan, hati Jaemin terasa nyeri tapi ia sadar kenapa Haechan seperti itu padanya, kejadian tadi pagi membuatnya menyesali perbuatannya selama ini.

Flashback oN.

Setelah memunguti bajunya dan pergi dari kamar Haechan, Jaemin berniat untuk membersihkan diri dan pergi ke kantor. Namun bayang-bayang Haechan terus menghantuinya sehingga dia kembali ke kamar Haechan.

Cklek!

Sstttt~

Jaemin, membuka pintu kamar Haechan bersamaan dengan Haechan membuka pintu kamar mandi sehingga suara tersamarkan dan Haechan tak mengetahui seseorang memasuki kamarnya.

Jaemin, masuk kedalam dan mengikuti langkah Haechan masuk kekamar mandi dan tak menutup pintu.

Sstttt~

Awwww~

Jaemin, ikut meringis seolah merasakan sakit yang Haechan rasakan saat melihat Haechan mengerang dan berdesis di setiap geraknya.

Rasa bersalah mulai Jaemin rasakan dan ia untuk membatu Haechan sekarang, tapi dia sadar kalau Haechan pasti membencinya setelah apa yang dia lakukan semalam.

Meski beberapa kali Jaemin memperkosa Haechan, semalam adalah puncak Jaemin menyiksa Haechan dan itu membuatnya menyesal sekarang.

Ddrrrrtttt...

Ddrrttt....

Haechan, menerima panggilan tanpa tau siapa yang menghubunginya.

*Hallo?

......

*Umm... Jaemin menjagaku dengan baik.

Hati Jaemin terada terbelah beberapa bagian mendengar ucapan Haechan yang mengira itu panggilan dari Jeno.

Ya, setelah melihat Haechan kesakitan dan Jaemin yang terlalu pengecut itu, memilih keluar dari kamar Haechan dan menguhubungi Haechan.

Dan jika kalian lupa maka aku ingatkan lagi kalau Jaemin dan Jeno itu kembar, mereka benar-benar kembar dari segi apapun, suara, postur, bentuk wajah, semuanya, hanya sifat yang berbeda dan lagi, Haechan buta, Haechan tak bisa mengenali mereka kecuali saat Jaemin memaksanya melakukan sex.

*Jeno~aaa... cepatlah kembali aku merindukanmu.

Kalimat terakhir yang Haechan ucapkan sebelum sambungan terputus membuat Jaemin tanpa sadar meneteskan airmatanya.

"Hyung maaf" gumam Jaemin sebelum melangkah keluar apartemen dengan bergarap dirinya lebih tenang dan memiliki keberani untuk meminta maaf pada Haechan.

Flashback Off.

"Hy-"

"Kenapa kau membawaku kemari? bukankah kau ingin aku pergi?" ucap Haechan memotong ucapan Jaemin dengan posisi yang masih sama.

"Maaf"

- - -ooOoo- - -

Mau sampai kapan ini Book..???

"God Gave Me You" {NOMINHYUCK} || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang