.
.
"Aku sudah menunggu lama untuk mengambil alih tubuh anak ini... Akhirnya waktunya datang juga."
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Soraru, menatap tajam sosok Mafu bersurai hitam di depannya.
"Tentu saja untuk menghancurkan dunia ini. Haah.. Pertanyaan bodoh se-macam itu hanya membuang waktu ku saja. Lebih baik kau ma-... Ukh" Mafu nampak memegangi kepalanya.
"Sepertinya kau memang harus mati. Jika tidak, anak ini akan kembali bangun." Mafu pun memunculkan death scythe nya."Lawan aku semampumu, karena aku tidak akan se-lembut Mafu yang kau kenal."
.
.
"U-uhh... Dimana aku...?"
"Hoo, kau sudah bangun rupanya."
Mafu membelalakkan matanya dan menyadari kedua tangan dan kakinya yang dirantai.
"S-siapa kau?!"
"Apa maksudmu? Aku adalah dirimu."
Mafu mengamati sosok di depannya. Dia memang mirip dengannya, yang membedakan hanya rambutnya serta warna pakaian yang ia kenakan.
"Akulah sosok kebencianmu. Dan aku mempunyai tujuan menghancurkan dunia dan menumbuhkan kebencian dimana-mana. Maka dari itu, hal pertama yang akan ku lakukan adalah membunuh semua orang yang kau sayang."
Mafu membelalakkan matanya dan berusaha melepaskan diri dari rantai yang membelitnya.
"Aku tak akan membiarkanmu melakukannya!!"
"Sayang sekali. Aku sudah mengambil alih tubuhmu dan kau tak akan bisa melakukan apa-apa. Aku akan membunuh orang yang paling kau sayang terlebih dahulu. Siapa namanya ya? Oh, Soraru." Sosok di depannya menyeringai puas.
"T-tidak... Kau tidak boleh melakukannya!!"
"Tidak ada gunanya kau memberontak. Saat ini aku sedang melawannya sekarang~" Sosok itu memperlihatkan dirinya dan Soraru yang sedang bertarung. Mata Mafu terbelalak.
"Orang yang paling kau cintai terbunuh oleh kedua tanganmu sendiri. Ironi~"
Tidak, ia tak mau membunuh orang yang paling ia sayang. Apalagi dengan kedua tangannya sendiri.
"A-aku.... Tak akan membiarkanmu membunuh orang yang ku sayangi!!"
"Padahal... Kalau saja dia mau menerima tawaranku pada saat itu, dia mungkin tak akan terancam mati." Seringaian licik terlukis di wajahnya.
"Apa... Maksudmu...?"
.
"U-ukkhh"
Mafu hitam memegangi kepalanya lagi, dan Soraru sempat terkejut.
"S-sialan... Anak itu mencoba kembali mengambil alih..."
Soraru pun mengambil kesempatan tersebut untuk menyerang Mafu, namun serangan itu dengan sigap ditangkis oleh death scythe milik Mafu hitam.
"Aku akan menanganimu nanti. Aku harus mengerjakan misi utamaku yang lebih penting darimu sebelum Mafu-mu kembali bangun." Lalu Mafu hitam menghilang secepat kilat.
"Jangan lari!!" Namun kecepatan Soraru kalah dengan kecepatan Mafu hitam.
"Sialan!!"
Soraru meninju pohon yang berada di dekatnya sampai pohon tersebut roboh.
"Aku... Gagal... Aku gagal menepati janjiku.." Soraru mengepalkan kedua tangannya. Ia kemudian teringat janji yang dia berikan pada Mafu. Janji yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Angel ✔
FantasyNyawa Mafumafu terancam. Akankah ke-7 pelindungnya itu dapat melindungi Mafu selamanya? Atau malah... Mereka harus mengorbankan nyawanya demi Mafu? Note : Cerita ini mengandung unsur Yaoi alias BL. Jika kalian tidak suka, harap tekan tombol back.