2 | Sakit

1K 97 76
                                    

.

.

Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba Mafu merasa tenggorokkannya sangat sakit dan tubuhnya panas. Tapi ia harus tetap pergi ke sekolah atau tidak para pacarnya akan mengamuk.

Berbeda dengan sekolah lain, ia pergi sekolah dengan para pacarnya pada malam hari. Kadang ia merasa seperti Komori Yui dari fandom sebelah.

Ngomong-ngomong, ini baru jam 6 pagi. Ia masih punya waktu untuk beristirahat.

Ia mengecek handphone-nya. Seperti biasa para seme selalu mengirimkan pesan padanya di pagi hari.
Ia melihat pesan dari Soraru terlebih dahulu.

Soraru-san
Rose are red, violet are blue
Baka baka aishireru

Mafu pun tersenyum melihat pesan tersebut. Selanjutnya, ia melihat pesan dari Amatsuki.

Ama-chan
Ohayou, aishiteru yo~
Btw, ntar jam 7 aku ke rumah Mafu-kun ya~

Mafu pun membalas pesan tersebut.
Selanjutnya, ia melihat pesan dari Sakata.

Sakatan
Mafu, hari ini aku ultah lho
Kok gak ngucapin?

Mafu pun bingung.
"Ini kan bukan hari ultah nya." Untuk memastikan, ia pun mengecek kalender.
"Wah, Sakatan nge-prank." Mafu pun protes pada Sakata lewat pesan dengan bibir yang terpaut. Selanjutnya, ia melihat pesan dari Urata.

Urata-san
Ohayou, Mafu
Apa kabar?
Tanuki rindu padamu
B-bukan aku lho ya!

Membaca pesan tersebut membuat Mafu kembali tersenyum. Selanjutnya, ia melihat pesan dari Luz.

Luz-kun
Ohayou, Mafu-kun
Apa kabar?
Aku harap baik-baik saja

Mafu pun membalas pesan dari Luz. Selanjutnya, ia melihat pesan dari Sou.

Sou-kun
Mafu nii-chan, ohayou
Atau harus ku panggil Mafu-chan?
Fufufufu~

Entah kenapa Mafu merinding melihat pesan tersebut. Terakhir, ia pun melihat pesan dari Kiyo.

Kiyo
Yo
Bangun kampret, udah pagi
Molor mulu
Di gangbang pas tidur mau?

Sepertinya nanti Mafu bisa tidak bisa tidur dengan nyeyak karena memikirkan pesan dari Kiyo.

Tiba-tiba, Mafu mendengar seseorang menekan bel rumahnya. Perlahan ia turun dari kasurnya. Tapi kepalanya sangat pusing.

"A-.. Ama-chan..."
"Eh? Mafu-kun, apa kau baik-baik saja?" Tanya Amatsuki.
"Unn..."
"Biar ku cek." Amatsuki pun menempelkan dahinya dengan dahi Mafu.
"Panas..." Gumam Amatsuki.
"Mafu-kun, kau harus istira-..." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Mafu sudah tidak sadar duluan. Untung saja Amatsuki merangkulnya.
"Sebaiknya aku beritahukan yang lain terutama Soraru-san.."

.

Pintu dibuka dengan sangat keras oleh Soraru. Ia langsung menuju ke kamar.

"Amatsuki, Mafu kenapa?!" Tanya Soraru dengan sangat khawatir.
"Mafu-kun demam. Tapi jangan khawatir, setelah meminum obat, beberapa hari kedepan juga sembuh kok." Jawab Amatsuki.
"Begitu kah... Kukira Mafu kenapa..."
"Kan sudah ku bilang sebelumnya. Manusia itu juga bisa sakit, lho. Apalagi Mafu-kun yang daya tahannya lemah." Ujar Amatsuki.
"Mafu..." Soraru mendekatkan wajahnya pada Mafu.
"Chotto, Soraru-san. Biarkan Mafu-kun istirahat."
"Gak." Soraru malah mencium bibir Mafu. Disaat yang bersamaan, Urata, Sakata, Luz, Sou, dan Kiyo datang.

"Hoo... Memulai ritual tanpa kita, ya.." Ujar Kiyo.
"Soraru-san, harusnya kau menunggu kita datang. B-bukannya aku mau melakukannya dengan Mafu loh ya." Ujar Urata.
"Soraru-nii... Aku juga mau melakukannya dengan Mafu nii-chan..." Ujar Sou.
"Aku mau join dong." Ujar Luz.
"Aku gak masalah Soraru-san nyosor duluan. Toh, kita juga bakalan kebagian nikmatnya." Ujar Sakata.
"Kalian berisik. Lagipula, Mafu mana mungkin puas dengan barang kalian yang kecil kayak otak kalian itu." Ujar Soraru.
"Setidaknya nilai Bahasa Inggris kita gak jeblok." Ujar Amatsuki.
"Bacod anda."

Our Angel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang