Nyawa Mafumafu terancam. Akankah ke-7 pelindungnya itu dapat melindungi Mafu selamanya?
Atau malah... Mereka harus mengorbankan nyawanya demi Mafu?
Note : Cerita ini mengandung unsur Yaoi alias BL. Jika kalian tidak suka, harap tekan tombol back.
Note : Chapter ini berisikan fluff, adegan gore dikit, dan... Ah, baca aja lah yak :v
.
.
[Soraru route]
Di suatu pagi yang cerah, Soraru memutuskan untuk jalan-jalan. Tiba-tiba ia bisa mendengar suara manusia yang kerasnya melebihi toa.
"SORARU-SAAAAAANNN~"
Iya, pacarnya. Siapa lagi dong? Ia menghela nafas karena ia tahu pacarnya bakal-..
Grep!
-... Memeluknya dari belakang dengan sangat erat sampai roh nya hampir mau keluar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayaaaaang~~~" "Maf, bulu kuduk gw merinding dengernya. Sumpah, gak bohong." "Eeehh~?! Hidoi yo~" Mafu memanyunkan bibirnya. "Btw, peluknya udahan. Kita diliatin banyak orang." "Soraru-san gak mau di peluk? Yaudah aku peluk pacarku yang lain aj-.." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Soraru membalikkan badannya dan memeluk Mafu. "Aree...? Soraru-san...?" "Diamlah."
Mereka berdua pergi kencan sampai sore di taman hiburan. Karena sudah waktunya pulang, Soraru pun memanggil Mafu.
"Ne, Mafu." "Iya?" Mafu menoleh. "...... Awas!" Soraru menarik Mafu kedalam pelukannya. "Tch, siapa yang melempar pisau kearah Mafu? Berani-beraninya orang itu ingin melukai pacarku!" Gumam Soraru dengan sangat pelan. "Hmm?? Soraru-san bilang sesuatu?" Wajah Soraru langsung memerah. "N-nandemonai!!" Soraru pun jalan mendahului Mafu. "E-eh? Tunggu!"
Mafu mengejar Soraru, tapi tiba-tiba ia menabrak orang bertubuh besar dan tinggi. Bahkan lebih tinggi darinya.
"Oi, kalau jalan tuh lihat pakai mata!" Orang itu menarik kerah Mafu. "M-maaf! A-aku tidak sengaja!" "Hoo? Kau menarik juga. Sebagai permintaan maaf, kau harus main denganku." "Oi" "Huh? Siapa kau?" "Pacarnya lah."
Kemudian orang itu melempar Mafu ke sembarang arah. "I-.. Ittai..." "Hoi, berani-beraninya kau melakukan itu pada pacarku!" "Kalau kau bisa mengalahkanku, aku akan mengembalikan pacarmu itu." "Oke, ku terima tantanganmu." "So-.. Soraru-san! Jangan! Nanti kau terluka!" Teriak Mafu. "Apa kau lupa aku ini apa, Mafu?" Mata biru yang Mafu sukai itu berubah menjadi merah. "Mafu, tutup matamu. Jangan dibuka sebelum aku suruh." "B-.. Baiklah.." Mafu pun menutup matanya.
Saat menutup matanya, Mafu mendengar teriakan dan cipratan darah. Mafu ingin tahu apa yang terjadi. Tapi di sisi lain ia terlalu takut untuk melihat apa yang terjadi.
"Nah, sekarang buka matamu."
Saat membuka matanya, ia tidak melihat darah dimanapun. Soraru juga tidak dipenuhi dengan darah. Padahal tadi ia menyentuh sebuah cairan yang bisa ia perkirakan itu adalah darah.
"Kau sedang memikirkan apa? Ayo pulang..." Ujar Soraru. "I-iya..."
Mafu tidak berani bertanya. Ia sudah tahu apa yang Soraru lakukan. Tapi setidaknya ia merasa aman Soraru ada disampingnya untuk melindunginya.