Ep.14 S1 Ancaman/ Threat (Rencana Ballistic bagian 4/Ballistic Plan part 4)

24 6 6
                                    

Di pagi hari yang gelap dan kelihatan suram, Leo masih menjalani hukumannya dengan sangat tertekan dan terlihat letih. Dilihat dari wajahnya saja, Leo seperti orang yang sudah siap untuk bunuh diri, namun Leo tak mau melakukan hal tersebut. Mata Leo yang sangat kelelahan terus menggodanya untuk tertidur, namun Leo menolaknya, karena setiap kali Ia tertidur secara tiba-tiba, Ia akan terbawa Ilusi lagi oleh Leon. Rasa lelah Leo benar-benar menguasai tubuhnya, bahkan ada sesaat dimana Leo tak mengerti atau lupa cara bernapas karena saking kelelahan hidup. Jadwal kesehariannya jadi tidak teratur, hidupnya berantakan, dan banyak sekali masalah hidupnya.

Suatu ketika Leo sedang bermain dengan komputer pribadinya, Ia sedang bermain game, Namun itu tidak membantu, malah itu menambah beban hidupnya, dikarenakan Leo kalah terus menerus di setiap ronde. Alasan Leo kalah terus menerus adalah karena Leo sudah tidak memiliki semangat hidup. Semua kegiatan sehari-harinya jadi berantakan dan kacau. Setiap kali Ia mengalami kegagalan, biasanya Ia menaruh wajahnya di meja, karena Ia ingin sekali mengeluarkan amarahnya namun tidak bisa. Juga, Ia biasanya meratapi nasibnya dengan cara melihat ke langit-langit kamarnya. Dan semua kegiatan yang Leo lakukan, terulang terus menerus hingga pada hari terakhir hukumannya.

Pada hari terakhir hukumannya, Ia mulai sedikit bersemangat, namun dari raut wajahnya saja Ia seperti tidak memiliki semangat sama sekali. Waktu itu, Ia sedang menulis cerita di komputernya. Tiba-tiba Komandan masuk ke kamarnya tanpa memberi ketukan ataupun sapaan, namun langsung menendang pintu kamar Leo dengan keras tanpa ada rasa bersalah sama sekali. "LEEEOOOOOOO," seru Komandan sambil menendang pintu kamar Leo, "Aku punya berita bagus," tambahnya dengan bersemangat. Namun Leopun juga tidak menyapa Komandan dengan tidak ramah, Ia mengedepankan pedangnya ke arah kepala Komandan. "Jangan membuatku melakukan olahraga jantung Komandan, itu tidak lucu sama sekali," jawab Leo dengan perasaan yang terkejut dan ketakutan. Komandan menurunkan senjata Leo dan menjelaskan semuanya kepada Leo. Leo memahaminya dan Ia di ajak oleh Komandan ke ruangan rapat.

Sesampainya di ruangan rapat, Leo pikir semuanya sudah berubah, namun itu semua hanya ekspektasinya. Fighters masih memusuhinya kecuali Max, Alexxa, dan Meilin. "Hei teman-teman," kata Leo dengan nada yang kelelahan. Semuanya hanya terdiam, namun Max, Alexxa, dan Meilin menjawab sapaan Leo. "Hei Leo," jawab Max dengan senyuman dan dengan sedikit bergaya, "Hai Leo," sapa Meilin dengan senyuman, "Ha...hai Leo.." ucap Alexxa dengan malu-malu.

Leo tanpa basa-basi lagi, langsung menuju ke kursinya. Namun, pada saat Ia ingin duduk, Mark dan Zack malah menarik kursinya dan alhasil Leo terjatuh ke lantai. Semuanya menertawakannya, namun Meilin membelanya, "Teman-teman, itu tidak lucu sama sekali ok," ucapnya dengan nada tegas. "Ayolah Meilin kami hanya bercanda," jawab Zack. "Ya, lagi pula Leo tidak marah dengan itu, benarkan Leo?" tambah Annie dengan tersenyum iseng. Leo hanya mendiaminya dan malah menaruh wajahnya tepat di meja, bagaikan orang yang sudah tak sadarkan diri.

Komandan memulai rapat mereka, di awal mereka sedang membahas misi, ketika di tengah rapat, mereka membahas tentang pembebasan Leo dari hukuman. Beberapa Fighters setuju, namun ada beberapa juga yang meminta Leo untuk diberi hukuman lebih, salah satunya adalah Annie. "Komandan aku kurang setuju, kurasa Leo harus diberi hukuman lebih," sebut Annie sambil mengangkat tangannya. "Ya aku juga, Leo sudah terlalu membuat banyak masalah," tambah kira. "Entah kenapa, aku setuju dengan mereka, karena hampir setiap kejadian yang kita alami disebabkan oleh Leo," ikut campur Zack dari ujung meja.

Leo bukannya marah atau melakukan sesuatu, Ia hanya meletakkan wajahnya di atas meja saja. Komandan dengan segera memberitahu alasan kenapa Leo harus dibebaskan. Fighterspun setuju walau secara terpaksa. Kemudian Komandan keluar dari ruangan, meninggalkan Leo sendirian bersama teman-temannya. Di ruangan rapat, Annie sempat melamun, namun Ia terpikir suatu ide, jadi Ia mengajak beberapa Fighters untuk mengikuti idenya.

Elemental FightersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang