Di Pagi hari yang indah dan tidak menyenangkan sama sekali, Fighters sedang menunggu Komandan di ruang rapat, mereka semua sedang berbincang tentang hal-hal yang biasa, namun seketika Alexxa ikut ke perbincangan mereka dan menanyakan keadaan Leo dikarenakan dia khawatir kalau Leo merasa kesepian dan bosan. Mereka semua dari yang membahas tentang hal-hal normal menjadi membahas tentang keadaan Leo.
"Hm.. kalau tidak salah tadi aku sempat menemuinya tadi pagi bersama Brian dan Mark," ucap Mike sambil melihat ke arah Alexxa. "Ah..iya.. kalau tidak salah ingat, aku tadi melihat dia sedang melakukan rutinitas paginya," tambah Brian yang melirik ke arah Mike. "Kalau aku tidak salah mengingat, Ia tadi tidur kembali setelah melakukan rutinitas paginya," kata Mark yang sedang mendengarkan musiknya.
Seketika mereka malah terlihat kasihan terhadap Leo. "Haah.. entah kenapa aku merasa sedikit kasihan padanya," kata max dengan wajah sedikit sedih. "Ya, dia mengorbankan dirinya untuk dihukum hanya demi melindungi kita," ucap Adhit sambil menundukkan kepalanya.
Seketika Komandan datang dan memberikan mereka misi. "Pagi Fighters, aku punya misi untuk kalian pagi ini," kata Komandan sambil menyembunyikan lengannya di sakunya. "Untuk misi kali ini kalian meneruskan misi yang kemarin, kali ini senjata besar tersebut telah di temukan posisinya, yaitu di sebuah markas musuh di dekat sebuah sungai kota, kali ini tidak perlu diambil, hancurkan saja, dengan begitu, semua buronan tidak akan mengincarnya lagi."
The Fighters hendak menuju lokasi tersebut, namun mereka sempat menjenguk Leo sebentar, mereka hanya melihatnya dari jendela kamarnya, sedang tertidur dengan nyaman namun banyak bergerak. Pada akhirnya mereka langsung menuju lokasi tersebut. Setibanya mereka di markas buronan, mereka berdiskusi untuk membuat rencana masuk ke dalam.
Beberapa menit kemudian mereka putus asa karena kebanyakan mereka saling tidak menyetujuinya, dikarenakan mereka mereka semua menganggap kalau rencana mereka masing-masing adalah yang terbaik. "Rencanaku adalah yang terbaik," kata Zack, "Tidak kau hanya akan membuat salah satu dari kita terluka lagi," ucap Adhit, "Ya, rencanaku yang terbaik, ayo pakai itu," kata Sally, "Tidak, lebih bagus rencanaku," ucap Annie. Semuanyapun saling berdebat soal rencana siapa yang akan mereka pakai. Kemudian Alexxapun ikut dalam perbincangan mereka, namun Ia malah membicarakan tentang sesuatu yang lain.
"Inikah rasanya menjadi Leo?" ucapnya dengan wajah sedih. Seketika semuanya melihat ke arah Alexxa. "Entah kenapa aku merasa kita yang berada di posisi Leo sekarang, tidak dihargai, tidak didengarkan, dan tidak ada yang peduli sama sekali," ucapnya sambil melihat ke arah mereka semua. Seketika mereka semua merasa bersalah akibat kejadian kemarin. Mereka semua merasa kebingungan, rencana siapa yang akan mereka pilih dan siapa yang akan memimpin timnya.
Kemudian Max memberikan satu idenya kepada mereka. "Bagaimana jika kita semua yang menjadi pemimpinnya, kemudian kita bisa menggunakan rencana kita semua, jadinya semuanya mendapatkan bagian mereka, jadinya Adil, bagaimana?" tanya Max kepada mereka semua. Semuanyapun setuju dengan idenya Max.
Pada saat mereka ingin masuk ke dalam, mereka mencapur semua rencana mereka. Rencana yang dipakai untuk masuk ke markas musuh kali ini adalah rencananya Kira, Brian, dan Zack. Mereka mengkombinasikan ke tiga rencana tersebut. The Boys yang menggunakan senjata jarak jauh akan melindungi boys yang menggunakan senjata jarak dekat dan The Girls, dari belakang. The Girls akan membuat para penjaga terbutakan, lalu dibuat pingsan, sisa dari mereka akan berusaha untuk meretas pintu depannya. Rencana mereka berjalan mulus dan pada akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam markas musuh.
Di lain itu, Leo yang masih tertidur di kamarnya, tiba-tiba terbangun. Ia merasa kelelahan menghadapi semua rasa sakit dari kehidupannya, namun Ia hanya mendiamkannya saja dan bermain komputer pribadinya. Dia memulai harinya dengan menonton film dan anime, menggambar di komputernya, menulis cerita, dan bermain game online walau dia tidak punya teman sama sekali. Di tengah-tengah kegiatannya, Ia merasa cemas terhadap timnya dikarenakan Ia tidak memimpin mereka hari ini. Namun Ia melupakannya dan melanjutkan kegiatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental Fighters
FantasiID: Seorang pelajar SMA yang bernama Leo mendapatkan sebuah kekuatan misterius. Dengan kekuatan tersebut kehidupannya berubah secara total. Ia sekarang harus menjalani hidup sebagai ketua dari para pengguna kekuatan elemental. Cerita ini terpinspir...