♡♡

3K 259 41
                                    

Karen menyentuh wajah anak perempuannya yang sangat ia rindukan. Setelah sekian lama hanya bisa mengawasi dan menjaga [name] dari kejauhan, akhirnya kini ia mampu menemui sang anak yang sudah ia dambakan sejak dulu.

[name] yang di jemput oleh Izana pergi mengunjungi rumah pria itu setelah mendapat kabar bahwa ibunya telah mendapatkan wadah.

Kedatangannya tentu untuk menemukan penjelasan lebih rinci soal dirinya dan bagaimana mereka akan memulai rencana untuk memperluas klan iblis mereka.

"Berapa usia kandunganmu?" Karen bertanya. Sejak bertemu dengan [name] ia tak bisa berhenti tersenyum.

"Sekarang sudah lima bulan"[name] mengelus perutnya yang sudah membuncit.

Sejak ia hamil, seluruh penghuni di kediaman Mikey tak diperbolehkan untuk mendekati [name] kecuali Draken dan Sanzu. Dua pria itu benar - benar menjaga [name] seperti menjaga benda pusaka yang sangat berharga.

Mereka saja tadi memaksa untuk ikut mengantar [name] ke rumah Izana, namun Izana menolak dan dengan tegas mengatakan bahwa ini adalah urusan keluarga, keluarga iblis.


"Mm.. o-okaa-san.." [name] memanggil ragu. Sudah lama ia tidak menyebutkan nama itu.

"Iya?"

"Apa kita akan hidup abadi?"

Karen memberikan wajah bingung. Setelah penjelasan Izana sebelumnya, harusnya ia sudah tau kalau iblis seperti mereka pasti hidup abadi meski tak berwadah.

"Kenapa kau bertanya? Apa karena kau akan menikah dengan manusia?"pertayaan Karen tepat sasaran.

[name] tidak pernah merasa ragu soal hubungannya dengan Sanzu. Tapi ia hanya takut, takut bagaimana jika ia yang seorang iblis hanya akan menyakiti dan dengan terpaksa meninggalkan pria itu.

"Bukankah pria itu yang mengambil perawanmu?"

"Mm.."

"Sepertinya Izana lupa memberitahumu sesuatu" Karen tersenyum manis. Ia mengusap perut anaknya dengan lembut.


"Kalau kau sudah menumpahkan darah perawanmu untuk seorang manusia, maka manusia itu telah jadi milikmu. Jika laki - laki yang tulus mencintaimu telah menumpahkan air maninya di dalam rahimmu, maka dia telah menjadi seperti dirimu, manusia berjiwa iblis"


"M-maksudmu, dia.. Sanzu itu.."

"Harusnya dia sadar kalau sifatnya mulai berubah sejak kalian memulai malam itu"

"Dia memang jadi lebih agresif setelah itu"

"Ada cara mudah untuk membedakan manusia dan iblis. Mau tau?"

"Apa boleh?"

Karen mengelus urai [name] yang tangah diikat rapi kebelakang. Apapun permintaan anaknya, pasti bisa ia turuti dengan mudah.


Trik sederhana yang di ajarkan oleh Karen dapat diikuti dengan mudah oleh [name].

Wanita muda itu berusaha dengan keras untuk dapat menggunakan kekuatannya yang sebelumnya tak ia ketahui.

Selain penyembuhan fisiknya yang terhitung cepat, kekuatan dan ketangkasan dalam bertarung, [name] juga memiliki mata dan telinga yang tajam seakan mampu menebak gerakan sang lawan sebelum semuanya terjadi, dan itu semua adalah sifat alami dari keluarga mereka.

[name] tak pernah tau alasan dibalik kekuatan fisiknya, dan itulah yang membuatnya tak dapat melatih atau mengasah kekuatannya itu.


Kini [name] sedang mencoba teknik yang dinamai ibunya Air Mata Iblis.

Untuk menggunakan teknik ini, [name] harus meneteskan satu tetes darahnya pada satu atau dua matanya, tergantung kebutuhan.

Satu mata untuk melihat apakah manusia itu benar hanya manusia, atau manusia berjiwa iblis. Dua mata untuk melihat jejak iblis yang ia kehendaki. Iblis yang ia incar haruslah ia ketahui wajah atau hawanya terlebih dahulu agar dapat di lacak.


Dua matanya ia tetesi dengan darah, ia akan mencoba melacak Sanzu. Jika Sanzu sudah menjadi setengah iblis, harusnya [name] dapat melacak keberadaan pria itu dengan mudah.

Iris mata [name] yang merah mulai menghitam, pandangannya mengabur sejenak dan dengan mudah ditepis dengan satu kedipan mata.

Sebuah jalur kabut terbentuk. Bayangan dari kabut tersebut memproyeksikan Sanzu yang sedang tertidur di kamar mereka. Secuil bayangan tersebut sudah membuktikan bahwa kekuatan yang diajarkan telah berhasil.


"Ada banyak yang bisa aku ajarkan padamu. Tapi untuk sekarang aku rasa itu cukup. Setelah melahirkan, kau harus bisa mengembangkan kekuatanmu. Untuk sekarang lebih baik kau banyak beristirahat" titah Karen mengantarkan [name] kembali ke kediaman Mikey.

Ia dipaksa beristirahat dan tak boleh keluar rumah kecuali untuk Izana, Karen, atau janji dokter.

[name] tak yakin apakah ia harus memberitahu Sanzu soal tadi. Maksudnya perihal Sanzu yang juga menjadi iblis karena dirinya.

Kemungkinan besar Sanzu akan senang karena bisa jadi satu ras dengan [name], tapi lelaki itu juga bisa marah dan tidak terima karena jadi manusia jadi - jadian. 

Bagaimanapun juga lelaki itu sulit ditebak, [name] lebih suka memikirkan kemungkinan terburuk jika bersama Sanzu.

~♥~

surprise bitches!

kasih nama buat anaknya nem!

onihime | tokyo revengers ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang