Happy Reading guys✨✨
Mohon maaf kalo ada typo🙏🤧
•
•
•
•
•Sarah membuka matanya perlahan, ia melihat ke sekeliling, rupanya ia berada di UKS.
Ceklek
Sarah menatap ke pintu was was, entah kenapa ia merasa deja vu.
Di sana berdiri Lukas dengan wajah kaget, ia berlari pergi dari depan pintu UKS.
Sarah bernafas lega sekaligus mengernyitkan dahinya bingung.
Tak lama Lukas datang dengan Rafka, Cakra, dan Zara.
Sarah dengan susah payah hendak duduk, tetapi Zara menahan bahunya.
"Eh tunggu Sar, sebaiknya lo jangan bangun dulu, lo masih lemes" Ucap Zara cemas. Sarah mengangguk patuh, ia kembali merebahkan dirinya, toh ia juga masih pusing.
Tiba tiba kepalanya sakit, ia meringis sambil memegangi kepalanya.
"K-kakak ga papa!?" Tanya Lukas panik,
"Engga, cuma pusing dikit" Jelas sarah menenangkan Lukas dan yang lainnya.
Rafka menghampiri Sarah dengan pil obat dan segelas air putih di tangannya.
Lelaki tampan itu duduk di sebelah Sarah, ia membantu Sarah untuk duduk dan meminum obatnya.
Sarah tersenyum tipis,
"Thank's bang" Ucap Sarah, Rafka mengangguk, ia menyodorkan pil di depan mulut Sarah.
"Buka mulut lo" Titah Rafka datar, Sarah membuka mulutnya patuh, Rafka meletakkan pil di lidah Sarah, lalu membantu Sarah untuk minum dengan telaten.
Semuanya hanya menatap kedua insan itu, berasa jadi nyamuk:v.
"Ekhem, lo udah baikan Sar?" Tanya Cakra membuka suara,
Sarah mengangguk
"Lumayan"
Cakra yang tadinya menyenderkan punggungnya di tembok UKS berjalan menghampiri Sarah, ia meletakkan punggung tangannya di dahi sepupu nya itu.
"Demam lo udah turun" Ucap Cakra, Sarah tersenyum, Cakra mengacak acak rambut Sarah sayang. Lukas kaget melihat perlakuan lembut Cakra, yang ia tahu kakak kelasnya itu dingin dan seperti tak dapat di jamah oleh siapa pun, tetapi... Yang saat ini ia lihat seperti bukan Cakra. Tentu semua yang ada disana kecuali Lukas sudah tidak kaget lagi dengan perilaku lembut Cakra pada Sarah.
"Emm tadi lo mimpi apa Sar? Kayaknya tadi pas gue dateng lo ga kenapa napa, tapi waktu lo bangun terus teriak lo mendadak sakit" Tanya Zara panjang lebar, semua nya menatap Sarah menunggu jawaban. Sang empu yang di tatap mencoba mengingat ingat.
Sarah tak dapat mengingat apa pun, malah semakin ia mencoba mengingatnya kepalanya berdenyut nyeri.
"Ssh" Ringisnya memegangi pelipisnya.
"Eh, Lo ga papa?" Tanya Zara panik, Sarah mengangguk.
"Gue ga papa. Entahlah, gue ga inget tadi gue mimpi apa, yang jelas mimpi itu udah terulang dua kali, semakin gue maksa nginget kepala gue sakit banget" Jelas Sarah dengan masih memegangi pelipisnya.
Semuanya menatap satu sama lain,
"Lo ga perlu maksain nginget kok Sar, yang terpenting kesehatan lo" Ucap Zara tersenyum lembut, Sarah tersenyum tipis.
"Thank's semuanya, oh ya, btw yang bawa gue kesini siapa?" Tanya Sarah menatap teman temannya dengan tatapan penuh tanda tanya.
Semua menatap Rafka.
Sarah mengerutkan dahinya bingung,
Setelahnya ia membulatkan matanya.
"Ja-jadi yang gendong gue bang Rafka?! Berarti yang bau parfumnya enak plus nenagin banget itu bang Rafka?! .... Eh anjir gue mikirin apaan!" Batin Sarah
"O- oh, jadi bang Rafka yang nolongin? Thank's bang" Ucap Sarah tersenyum menatap Rafka.
"Hmm, sebenernya ada cewe yang nolongin elo, tapi gue liat dia kesusahan, jadi gue yang gendong lo" Jelas Rafka dengan wajah datarnya.
"Lea?"
Semua mengernyitkan dahinya,
"Kakak kenal cewe itu?" Tanya Lukas akhirnya membuka suara karena ia sedari tadi hanya menyimak.
Sarah mengangguk, "kenal"
Semuanya hanya ber-oh ria, kecuali Rafka dan Cakra tentunya.
"Terus Lea nya dimana?" Tanya Sarah mencari cari ke sekeliling ruangan,
Zara hendak menjawab, tetapi seseorang menyahut duluan dari arah pintu.
"Aku disini" Ucap orang itu dengan senyumannya.
"Eh, panjang umur" Celetuk Zara, Lea menggaruk tengkuknya malu.
"Sini Le" Ucap Sarah mengibas ibaskan tangannya menyuruh Lea untuk berdiri di sebelahnya.
Lea berjalan menghampiri Sarah dengan patuh,
"Thank's lo udah bantu gue tadi" Ucap Sarah saat Lea sudah berada disampingnya, tak lupa senyuman terpatri diwajah cantiknya. Lea mengangguk dengan senyuman ramahnya.
"Oh, kenalin, ini yang namanya Alea arsyana lestari" Ucap Sarah pada teman temannya,
"Gue Zara zakeisha salken Le" Ucap Zara tersenyum,
"Aku Lukas arsawala putra" Ucap Lukas
"Rafka/Cakra" Ucap Cakra dan Rafka bersamaan,
Lea membungkuk dan menyunggingkan senyum malu.
"Kamu udah baikan Sar?" Tanya Lea pada Sarah, dapat Sarah lihat dari mata Lea, nampaknya Lea mengkhawatirkan dirinya.
Sarah tersenyum,
"Udah alhamdulillah" Ucapnya menenangkan gadis dengan rambut sebahu disampingnya, Lea menghela nafas lega.
Tiba tiba terdengar suara seseorang dari arah pintu,
"Lea, lo dipanggil bu Mega" Ucap siswi itu pada Lea, semuanya menatap siswi itu.
Siswi itu terkejut mendapati Cakra dan Rafka di sana, ia membungkuk takut
"Maaf mengganggu kakak kakak" Ucap siswi itu sopan, atau lebih tepatnya takut.
"Oke" Jawab Lea, siswi itu mengacungkan jempolnya, lalu pamit undur diri.
"Aku pergi dulu ya Sar, permisi semuanya" Ucap Lea sopan dengan senyum lima jari andalannya,
Semua mengangguk, Sarah tersenyum kecut.
Perasaannya campur aduk, antara sedih dan senang, hatinya seperti tertusuk. Perempuan yang selalu di bully itu dapat tersenyum bahagia seperti ini, Sarah ikut senang, tetapi dibalik senyum itu seperti ada kesedihan yang tertutupi.
Entahlah, ia tak ingin merasa sedih, lebih baik ia lupakan terlebih dahulu kisah Lea, karena ia harus mencari tahu mimpi yang tak dapat ia ingat sekarang ini.
~o0o~
I'm sorry karena pendek😌
Nanti lebih panjang deh;)Oh ya, jangan lupa follow sama vote nya gaess, gratis loh ga bayar😀
See you next part, pay pay👋✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Sepupu Tokoh Utama 1
RomancePart 14 dan seterusnya pisah book, bisa cek di profilku:) Amanda berliana jelita, tomboy iya feminim kadang. Si penyuka balapan dan selalu menang disetiap pertandingan nya. Gadis yang selalu tampak ceria dimata orang lain. Tetapi tanpa diketahui si...