Happy reading guys;) ✨✨
•
•
•
•
•
•Sarah dan Rafka berkeliling kota menggunakan motor milik Rafka, laki laki itu menunjukkan setiap sudut kota yang belum diketahui Sarah. Sarah hanya manggut manggut mengerti, entah kenapa ia merasa deja vu, seperti sudah mengenali segala tempat di kota ini, seperti waktu itu, Sarah pergi ke mall berbekal insting dan sekelebat ingatan yang datang entah dari mana, dan benar saja, ia sampai di mall dengan benar.
Mungkinkah ingatan Sarah yang asli?? Maybe... ?
Mereka berhenti di sebuah taman kota.
Sarah menatap air mancur yang berada tak jauh di depan tempat ia duduk, gadis itu memejamkan matanya menikmati hembusan angin menerpa permukaan kulit wajah nya.
Rafka menatap wajah damai Sarah, sudut bibir laki laki itu tak sengaja terangkat sedikit menghasilkan senyuman tipis namun tulus. Ia segera mengambil handphone nya lalu memotret Sarah yang masih memejamkan matanya dan tak sadar kalau ia tengah di foto.
Sarah perlahan membuka matanya. Merasa di perhatikan, dia menengok kearah Rafka yang berada di sampingnya dan masih setia menatap nya.
"Kenapa? Ada sesuatu di muka gue??" Tanya Sarah dengan menaikkan sebelah alisnya,
"Lo cantik" Ucap Rafka tanpa sadar, Sarah membulatkan matanya, setelahnya gadis itu tertawa pelan.
"Baru sadar ya masnya?? Udah dari lahir gue cantik ya.. hahaha" . Ya, Amanda memang lah Amanda a.k.a Sarah, gadis yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
Rafka mendengus geli. ia berdiri dari duduknya, Sarah mengernyitkan dahinya.
"Mau kemana?" Tanyanya, Rafka melirik Sarah.
"Katanya lo mau es krim" Jawab laki laki itu. Seketika mata Sarah berbinar binar, dia segera bangkit lalu menarik tangan Rafka menuju tempat parkir.
Rafka yang ditarik menatap tangannya yang digenggam oleh Sarah, lagi lagi ia tersenyum, walaupun tipis.
Bahagia? Ya! Rafka merasa bahagia saat ini. Entahlah, semenjak kedatangan Sarah, hidupnya yang monoton dan abu abu, menjadi lebih berwarna. Ia yang dulu jarang tersenyum, sekarang lebih sering tersenyum.
Gadis dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, dan gadis pemilik senyuman sehangat mentari telah mengubah sedikit demi sedikit hidupnya yang membosankan, bisakah waktu dihentikan sementara Tuhan? Rafka ingin selalu merasakan kebahagiaan ini, ia lelah dengan semua kegelapan selama ini, Rafka ingin menggapai cahayanya. Semoga kebahagiaan seperti ini dapat dia rasakan setiap harinya.
***********
Rafka menghentikan motornya di sebuah cafe.
Sarah turun dari atas motor, ia celingak celinguk memperhatikan sekitar. Gadis itu berjalan memasuki Cafe sederhana itu, diikuti Rafka di belakangnya.
Sarah dan Rafka mendudukkan diri di salah satu bangku dekat dengan jendela besar.
Rafka mengangkat tangannya memanggil pelayan. Seorang pelayan perempuan menghampiri meja keduanya dengan senyuman ramah di wajahnya. Pelayan itu menyambut Rafka dan Sarah lalu memberikan papan menu.
"Selamat datang pak boss, siapa nih? tumben banget pak boss bawa cewe" Ucap pelayan itu jahil. Rafka mendengus kesal, sedangkan gadis di hadapannya mengerutkan dahinya bingung.
"Boss?" Cengo Sarah, Rafka mengalihkan perhatiannya pada Sarah. Belum sempat laki laki itu berucap, pelayan perempuan itu mendahului nya.
"Ooh, kak Rafka ini pemilik cafe ini" Jelas pelayan itu, Sarah tercengang.
"J-jadi cafe ini punya lo?" Tanya Sarah memastikan, Rafka mengangguk.
"Oh ya, kenalin gue Kiara Mackenzie, anak buah kak Rafka disini" Ucap pelayan bernama Kiara itu dengan senyuman ramah. Sarah tersenyum, "gue Sarah jessy abrisam, salam kenal" Jawab Sarah.
"Jadi.. Lo pacarnya kak Rafka?" Tanya Kiara dengan menggebu gebu. Sarah melotot,
"Bukan, gue cuma temennya" Jawab Sarah cepat, Rafka termenung
"Temen ya?" Batinnya lesu, entah kenapa ia kecewa terhadap kata "cuma teman" Yang diucapkan Sarah. Kiara ber-oh ria.
"Jadi... Pada mau pesen apa?" Tanya Kiara, Sarah teringat, ia kan harus memilih menu. Gadis itu fokus ke papan menu, mencari cari hidangan yang menurut nya terlihat enak.
"Em... Gue.. Mau sandwich aja deh, sama nanti es krim ya" Ucap Sarah, Kiara mengangguk, ia beralih bertanya pada Rafka.
"Kak Rafka?"
"Samain" Jawabnya cuek, Kiara mengangguk, gadis itu pergi meninggalkan meja untuk membuat pesanan.
"Gue kok kayak udah pernah liat Kiara ya?" Tanya Sarah pada Rafka.
"Dia sekolah juga di HIS, dia se geng sama Luisa, tapi dia ga jahat kayak Luisa" Jelas Rafka, Sarah mengerutkan dahinya,
"Sekolah di HIS? Berarti dia anak konglomerat dong? Tapi kok... Dia jadi pelayan di cafe lo?" Tanya Sarah heran, tau sendiri kan, HIS termasuk sekolah elite, hampir semua siswa siswinya anak konglomerat.
"Dia emang anak konglomerat, tapi dia milih hidup mandiri, jadi dia misah sama keluarganya" Jelas Rafka lagi, Sarah manggut manggut mengerti.
"Kalian berdua keliatan akrab banget" Ucap Sarah, Rafka menghela nafas, "dia udah gue anggep seperti adek gue sendiri"
Sarah hanya ber-oh ria.
Hingga pesanan mereka datang, tetapi bukan Kiara yang mengantar.
Sarah mengucapkan Terima kasih pada pelayan perempuan itu lalu segera memakan makanannya.
Di sela sela makannya, Sarah teringat bujukan Rafka dirumah tadi. Dari mana laki laki itu tau makanan kesukaan nya adalah es krim?
"Btw, lo kok tau gue suka banget es krim?". Rafka terkekeh pelan,
" Gue tau semua tentang elo" Ucap nya dengan senyum misterius, Sarah berdecak kesal karena jawaban Rafka tak memuaskan, ia kembali melanjutkan acara makannya tanpa memperdulikan Rafka yang mendengus geli.
********
Di rumah Cakra
Sarah dan Rafka berjalan beriringan memasuki rumah.
Sampai di pintu masuk, seorang laki laki tak dikenal berlari memeluk Sarah, yang dipeluk membulatkan matanya kaget. Rafka melotot, ia memisahkan pelukan laki laki itu, lalu menatap nya dengan tatapan dingin nan menyeramkan andalannya.
Laki laki itu tak memperdulikan tatapan membunuh Rafka, seperti tak mempunyai rasa takut laki laki itu kembali memeluk Sarah.
"Sumpah,kangen banget sama kamu Sar" Ucap laki laki itu dengan masih memeluk Sarah,
"Lo siapa?!" Sentak Sarah, Rafka menggeram marah, ia melepas pelukan laki laki itu lagi lalu meninjunya tepat di pipi.
Laki laki itu tersungkur kebelakang, ia meringis sambil memegangi pipinya yang lebam akibat bogeman Rafka yang bukan main main kerasnya.
"Kamu lupa sama kakak Sar? Masa lupa sama kakak kandung kamu sendiri? shh, dan siapa cowo kasar ini?!" Ucap laki laki itu seraya bangkit dari duduknya dilantai, ia menatap Rafka tak suka.
"HAH?! KAKAK?!" Pekik Sarah kaget, Rafka membulatkan matanya.
~o0o~
Nah loh, si Rafka ninju calon kakak ipar tuh, siap siap kagak di restuin lu Raf wkwk😂
Jangan lupa follow sama vote nya kawand;) because follow and vote itu gratis kagak bayar samsek😀
Btw semangat buat yang ujian minggu ini,aku pun juga ujian sebenernya, tapi kusempetin ngetik nih cerita demi klen eaak😁 ku do'ain semoga semua dapet nilai bagus yak hehe😉 semangat! 💪
See you next part, pay pay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Sepupu Tokoh Utama 1
RomancePart 14 dan seterusnya pisah book, bisa cek di profilku:) Amanda berliana jelita, tomboy iya feminim kadang. Si penyuka balapan dan selalu menang disetiap pertandingan nya. Gadis yang selalu tampak ceria dimata orang lain. Tetapi tanpa diketahui si...