01. Menjadi Sepupu Tokoh Utama

8.7K 947 15
                                    


HAPPY READING✨✨






"I-ini rumah lo?" Tanya Sarah dengan mulut ternganga menatap Mansion megah bak istana di hadapannya. Cakra hanya menjawab dengan deheman.

"Hmm, ayo masuk". Cakra berjalan menuju rumahnya, Sarah mengikuti cakra sambil mengedarkan pandangannya. Ia berdecak kagum, "Sini" Panggil Cakra yang sudah berada di dalam rumah, Sarah tersentak kaget, ia tersenyum kikuk dan menuruti titah cakra untuk masuk.

Saat pertama kali menjejakkan kaki di dalam rumah cakra, pemandangan yang pertama kali sarah lihat adalah, banyak lelaki tampan yang menatap dirinya penuh tanda tanya di ruang tamu rumah cakra.

"Widih siapa nih? Cantik banget, pacar lo Cak?" Tanya seorang lelaki pada Cakra dengan tersenyum menggoda.

Sarah menatap datar laki laki itu.

"Kenalin, ini Sarah jessy abrisam, sepupu gue dari amerika, mulai sekarang dia tinggal disini" Jelas Cakra.

Wih, gue dari Amerika?!

"Sar, kenalin mereka temen temen gue"

Sarah mengangguk.

"Salken gue Sarah, nice to meet you" Ucap sarah dengan membungkuk sopan.

"Hai Sar, kenalin gue Ansell orlando, panggil Ansell aja" Ucap lelaki yang tadi menggoda Cakra.

T-tunggu...

"Gue Saga febriano, dan yang disamping gue Rafka aprilio ramatha" Ucap lelaki disamping Ansell dengan menunjuk lelaki yang tengah memainkan handphone di sampingnya.

Hah?! Kenapa semua nama lelaki itu juga sama seperti di novel yang sarah baca?! What the hell...? Artinya... SARAH BENAR BENAR MASUK KE DUNIA NOVEL?!?!

Sarah tersenyum canggung.

"Bang, gue ke kamar dulu ya" Ucap Sarah berpamitan pada cakra. Cakra mengangguk mengiyakan,

"Kamar lo ada di atas" Sarah mengangguk kemudian menarik kopernya menaiki tangga. Tak lupa ia berpamitan pada teman teman Cakra.

"Gue pamit ya abang abang sekalian" Ucap Sarah tersenyum ramah, saga dan ansell mengangguk.

Cakra mendudukkan diri disofa bersama teman temannya

"Sepupu lo cantik bener cak" Ucap Ansell dengan semangat 45.

"Hmm, dia model" Ucap Cakra tak acuh dengan memainkan game di ponselnya.

"Hah?! Pantes body nya aduhai" Ucap Saga heboh,

Ctak

Cakra menyentil dahi Saga

"Jangan macem macem sama Sarah lo!" Ucap Cakra dingin, Saga dan Ansell bergidik ngeri.

"Pawangnya Posesif yak" Ucap Ansell ngeri, Saga mengangguk menimpali, sedangkan Cakra memutar bola mata malas.

"Eh Raf, nanti malem tanding, si Javier ngga ada kapok kapoknya" Ucap Saga pada Rafka. Rafka berdehem tanpa menoleh.

Disisi lain, Sarah melongo melihat isi kopernya. Yang benar saja, hampir semua pakaian yang ada dikoper itu berupa dress. Kaos dan celana hanya beberapa saja. Huh.. Sepertinya ia harus berbelanja baju santai nanti, beli yang banyak,kan saat ini ia kaya nguehehe. Ia merebahkan tubuhnya yang lelah di atas kasur, ia masih memikirkan bagaimana ia bisa berada di tubuh Sarah, dan ada di dalam novel tentunya.

Dan di novel tidak ada perempuan bernama Sarah tuh.

"Sarah yang asli kemana ya?" Batinnya. Ah! Ia frustasi memikirkan itu, lebih baik ia mandi. Sarah pun beranjak menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian....

Sarah sudah berganti pakaian, ia mengenakan baju yang sudah ia pilih pilih sedari tadi dan dirasa nyaman untuknya.

Kruyukk

Tiba tiba ia merasa lapar, Sarah berjalan keluar kamar dan menuruni tangga, ia melihat ke arah ruang tamu, teman teman Cakra rupanya belum pulang, ia yang bodo amat melengos menuju dapur.
Perut is number one.

Di dapur ia menjumpai bi Ati-- ART di rumah cakra yang tengah mencuci piring.

"Kenapa non?" Tanya bi Ati yang menyadari keberadaan Sarah.

"Sarah laper bi" Ucap Sarah.

"Sebentar ya bibi nyelesaiin nyuci piring dulu" Ucap bi Ati tanpa menoleh.

"Eeh ngga usah bi, Sarah bikin sendiri aja" Ucap Sarah cepat, bi Ati berbalik menghadap Sarah.

"Memang non bisa masak?" Tanya bi Ati ragu, Sarah memukul dadanya pelan.

"Apa sih yang ngga Sarah bisa?" Ucap Sarah dengan percaya dirinya, bi Ati terkekeh, ia pun mengiyakan dan melanjutkan acara mencucinya.

Sarah mulai berkutat dengan peralatan peralatan dapur. Ia cukup handal dalam masak memasak, karena selama ini ia memasak untuk dirinya sendiri setiap harinya.

"Nasi goreng aja deh, yang praktis"

Beberapa menit kemudian...

Sarah mendudukkan diri di kursi meja makan, ia meletakkan piring yang berisi nasi goreng di hadapannya, ia mulai menyuap nasi goreng buatannya.

"Lo masak?" Tanya Cakra yang tiba tiba datang dan mendudukkan dirinya di hadapan Sarah, Sarah tersedak karena kaget. Cakra dengan sigap menyerahkan segelas air pada Sarah, gadis itu menyautnya kemudian menegaknya sampai habis.

"Ngagetin ih!" Ucap Sarah kesal, Cakra menggaruk tengkuknya merasa bersalah.

"Lo masak?" Tanya Cakra ulang, Sarah mengangguk semangat. Ia menyendok nasi goreng buatannya kemudian menyodorkannya di depan mulut Cakra. Cakra yang mengerti maksud Sarah dengan ragu menerima suapan dari sepupunya itu.

"Enak" Ucap Cakra datar. Sarah tersenyum puas, ia kembali menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya dengan tidak anggunnya. Sarah menatap Cakra yang tengah memperhatikannya.

Ya.. Sarah akui wajah cakra tamvan, mana holkay lagi kan, tapi mon maap ia tidak tertarik tuh. Entahlah, ia belum pernah lagi mengalami yang namanya 'jatuh cinta' terakhir kali sudah lama sekali, sekitar kelas 7 SMP, jadi ia sudah lupa bagaimana rasanya.

"Kenapa? Mau lagi?" Tanya Sarah, Cakra menggeleng.

"Lo berubah ya"

Sarah mengernyit bingung,

"Berubah?"

"Dulu bukannya lo anggun ya? Tapi sekarang... Lo berubah" Jelas Cakra, Sarah terkekeh pelan.

Tentu saja berubah, wong beda orang kok.

"Ini tuh cara makan anggun tau" Ia menggantung kalimatnya,

"Anggota ragunan" Lanjut Sarah dengan diakhiri gelak tawa. Cakra hanya tersenyum tipis, ternyata humor Sarah se receh itu, batinnya.

~o0o~

Yoo~ gimana kabarnya?? Baek lah ya.. Atau ada yang lagi sakit? Klo ada, GWS yak;) ga bisa basa basi saia:") yodah lah jan lupa follow, vote and coment manteman:)

Minggu, 8-11-2021
Lampung
Arara_28💜

Menjadi Sepupu Tokoh Utama 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang