***
"Kak Sungjin?" Sang pemilik nama langsung berbalik ketika mendengar suara Ayana yang ia tunggu-tunggu. Senyum di wajah tampan Sungjin terlihat sangat cerah, hingga membuat Ayana bingung, yang lebih cerah saat ini senyum pria ini atau cahaya bulan?
Bukannya Sungjin membalas Ayana, justru dia malah menyodorkan sebuah kantongan plastik berwarna putih yang bisa diyakini oleh Ayana kalau isinya adalah martabak manis kesukaannya. Dari aromanya saja sudah tercium, padahal martabak yang Brian bawa masih tersisa banyak, tapi sekarang ada lagi. Ingin menolak, namun ia tak ingin membuat hati sang pemberi merasa terluka dan tersinggung karenanya.
"Enggak usah repot-repot, kak. Tumben datang kesini pas malam, ada apa?" tanya Ayana.
"Kamu enggak balas chat aku dari dua hari lalu, jadi aku khawatir kamu ada apa-apa makanya aku kesini." jawab Sungjin.
Ayana mengangguk paham lalu menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, lebih tepatnya dia salah tingkah. Ayana itu tidak bodoh dan berpura-pura tidak peka, dia sangat tahu kalau Sungjin menaruh perasaan untuknya. Tapi dia harus menutupi semuanya hingga Sungjin sendiri yang menyatakannya pada Ayana lalu ditolak baik-baik pula. Sampai kapanpun, Ayana hanya menganggapnya sebagai kakak yang baik untuknya. Tidak lebih.
"Aku lagi sibuk-sibuknya di kantor, pulang pas jam setengah dua malam. Sampai rumah, aku langsung bersih-bersih dan tidur, enggak ada waktu ngecek handphone. Maaf," jelas Ayana.
Dengan cepat Sungjin melambaikan kedua telapak tangannya kearah Ayana, pertanda ia tak masalah jika gadis itu melakukan gal tersebut padanya. Bekerja hingga dini hari sangat amat melelahkan, Sungjin bisa merasakannya, karena dia pernah melakukan hal yang sama sebelum dia benar-benar mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk dirinya sendiri.
"Masuk, yuk? Ada kak Jae main game di ruang tengah, kali aja kakak mau gabung." ucap Ayana.
"Boleh." balas Sungjin.
Ayana memberikan senyuman terbaiknya untuk Sungjin, membiarkan sang tamu masuk lebih dahulu dan ia mengekor dari belakang. Pria itu sudah hafal dengan isi rumah ini, jadi dia tak perlu tersesat atau merasa canggung pada Jae. Karena Jae pun sudah menganggap Sungjin sebagai teman terbaiknya.
"Kalian mau minum apa? Biar aku bikinin," tawar Ayana.
"Kopi. Cocok buat begadang, lo balik jam berapa, Jin?" tanya Jae pada Sungjin.
"Jam dua aja deh. Gas aja, kita ngegame," balas Sungjin.
Sedangkan Ayana hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua pria yang ada dihadapannya saat ini. Sudah tua, tapi mereka sangat hobby bermain game online. Kedua kaki Ayana pun melangkah menuju dapur, untuk membuatkan permintaan Jae dan Sungjin tadi yaitu kopi hitam. Cocok sekali menemani malam yang sepi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Younghyun : Finale (Young K DAY6) [Completed]
FanfictionBekerja sebagai penyiar radio membuat Brian banyak dikenali orang-orang, bahkan sosial medianya dipenuhi oleh beberapa penggemarnya yang terus-menerus memberikan pujian untuknya. Selain karena tampan, dia pun memiliki suara yang indah ketika bernyan...