***
"Thank you kak Sungjin atas tumpangannya, maaf ngerepotin." ucap Ayana begitu ia turun dari mobil milik Sungjin, begitupun juga dengan Sungjin, ia mengantar sang gadis pujaan hingga selamat ditujuannya.
Walaupun memang rumah milik Ayana dan Sungjin berlawanan arah, tapi Sungjin tak keberatan sama sekali. Justru dia sangat senang karena bisa mengantar Ayana, kesempatan emas ini tak mungkin disia-siakan oleh Sungjin. Bahkan sedaritadi mata bulatnya yang memancarkan keindahan terus memandangi Ayana penuh kagum nan cinta, perasaan Sungjin sebesar itu untuk Ayana.
"Enggak ngerepotin sama sekal, besok-besok kalau butuh tumpangan, jangan sungkan hubungi aku. Aku dengan senang hati bakal jemput kamu," balas Sungjin.
Kalau seperti itu, namanya tidak tahu diri. Ayana masih tahu batas meminta pertolongan, mana mungkin dia menyuruh Sungjin jauh-jauh ke studio siaran untuk menjemputnya? Lebih baik Ayana merepotkan Dowoon atau Wonpil daripada Sungjin.
"Sekali lagi terima kasih. By the way, mau masuk dulu enggak? Aku bikinin teh? Kebetulan tadi aku sempat bikin kue, kali aja kakak mau coba," tawar Ayana.
Pandangan Sungjin beralih menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, masih menunjuk keangka dua belas malam. Masih ada waktu sebentar untuk sekedar singgah menikmati teh buatan Ayana, lagian Jae masih belum tidur pikirnya.
"Jae belum tidur jam segini, 'kan?" tanya Sungjin yang mengekor dibelakang Ayana.
"Kakak kek enggak tahu kak Jae aja. Dia jam tidurnya jam empat subuh, bangun jam enam pagi." balas Ayana.
Sungjin mengangguk-anggukkan kepalanya disertai senyuman khasnya. Detik berikutnya, Ayana berhasil membuka pintu rumah dan mempersilahkan Sungjin untuk masuk, segera saja Sungjin berjalan kearah ruang tengah dimana Jae sedang ada disana mengerjakan sesuatu. Yang tentu urusannya adalah pekerjaan kantor yang tiada habisnya.
"Loh? Tumben datang bareng?" kata Jae.
"Tadi gue siaran di radio gitu, ternyata radio itu tempat kerjanya Ayana. Ya udah, sekalian antar dia pulang aja," jelas Sungjin sembari mendaratkan bokongnya diatas sofa tanpa dipersilahkan oleh sang tuan rumah.
Sedangkan Jae yang masih dalam mode terkejutnya malah menganga, beberapa detik kemudian dia sadar dan kembali fokus pada pekerjaannya yang meronta ingin diselesaikan malam ini. Bersyukurlah karena ada Sungjin yang menemaninya, Jae jadi tidak sendirian berkutit dengan laptopnya.
"By the way, gue baru tahu kalau Ayana dan Brian saling kenal," ujar Sungjin.
Pergerakan tangan Jae yang menari diatas keyboard laptop otomatis terhenti, ia berbalik menatap Sungjin dengan kening bertautan. Dalam hati dia bertanya, apa Sungjin dan Brian saling kenal? Jika memang iya, ternyata dunia sesempit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Younghyun : Finale (Young K DAY6) [Completed]
FanfictionBekerja sebagai penyiar radio membuat Brian banyak dikenali orang-orang, bahkan sosial medianya dipenuhi oleh beberapa penggemarnya yang terus-menerus memberikan pujian untuknya. Selain karena tampan, dia pun memiliki suara yang indah ketika bernyan...