Chapter 5

82 17 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Ayana, kamu belum pulang?" Sang pemilik nama langsung berbalik ketika mendengar suara milik Brian menggema di indera pendengarannya. Ia segera menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, bukan karena dia menunggu Brian dia masih ada di area penyiaran, tapi dia menunggu Dowoon yang ingin mengajaknya kesuatu tempat di malam minggu ini.


Apa yang Ayana lakukan kali ini bagaikan seorang gadis yang menunggu kedatangan kekasihnya dan mengajaknya kesuatu tempat untuk menikmati malam minggu, sungguh romantis. Ini adalah keinginan Ayana sejak ia kecil, bergandengan dengan orang yang ia cintai. Tapi sayang, orang yang ada disampingnya nanti bukan Brian, melainkan Dowoon.


"Pulang sama aku aja, gimana?" tawar Brian.


Ingin sekali rasanya Ayana langsung mengiyakan ajakan tersebut, tapi tidak mungkin ia lakukan disaat ia sudah berjanji pada Dowoon. Memang benar kalau Ayana menyukai Brian, namun dia tak ada hak membatalkan sesuatu yang lebih dulu datang padanya hanya karena seseorang.


"Enggak usah, aku ada janji sama Dowoon." jawab Ayana.

"Dowoon? Kalian mau kemana?" tanya Brian.

"Aku juga enggak tahu, tapi dia mau ajakin aku kesuatu tempat katanya. Ya udah, aku mau, mumpung lagi kosong juga." jelas Ayana.


Brian pun menganggukkan kepalanya pertanda ia paham meskipun agak sedikit bingung karena perlakuan Dowoon pada Ayana. Satu gedung kantor sudah tahu betul bagaimana sosok Dowoon, dia terkenal sebagai pria cuek, dingin dan tak peduli dengan sekitarnya. Namun sekarang yang terjadi malah sebaliknya, tentu saja perubahannya tidak terlalu banyak tapi lumayan karena dia ingin berbincang dengan Ayana saja.

Keduanya pun sama-sama diam, Brian memutuskan untuk menemani Ayana menunggu Dowoon yang mungkin saja siap-siap di parkiran memakai jaket hitamnya. Kehidupan pria itu benar-benar dark, hingga Brian mengaguminya, lebih tepatnya penuh dengan misteri.


"Kak Brian enggak ada rencana sama Ara? Mumpung weekend loh," ucap Ayana.


Bukannya membalas ucapan Ayana, justru Brian malah menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan secara perlahan. Senyumnya kemudian terlihat, senyum yang sulit untuk diartikan, apa dia bahagia atau tidak.


"Dia lagi sibuk. Dan juga, emang penyiar ada waktu buat santai? Weekend atau bukan, sama aja karena harus siaran," ujar Brian.


Ayana mengangguk setuju atas pernyataan Brian. Tak ada yang namanya hari libur di stasiun siaran, bahkan tanggal merah pun mereka gunakan untuk keperluan penyiaran. Waktu berharganya untuk keluarga harus dikorbankan, itulah beratnya menjadi penyiar, harus menghibur pendengar setia radio meskipun kita butuh waktu untuk berisitirahat.


"Oh iya, Ay. Kamu suka sama Dowoon?" tanya Brian.


DEG


Spontan Ayana membeku mendengar pertanyaan tersebut, itu sangat tidak terduga dan membuatnya bingung. Apa selama ini Brian tidak melihat gerak-gerik Ayana? Apa dia tidak peka kalau yang Ayana sukai dan cintai adalah Brian? Memang benar, pria itu terlahir tidak tahu apa-apa tentang wanita dan tidak peka.


Kang Younghyun : Finale (Young K DAY6) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang