"Aku sudah siap."
Adit membalikkan tubuh saat mendengar suara Risa persis di belakangnya. Gadis dihadapannya saat ini terlihat berbeda. Tunik putih bertabur bunga, terlihat cantik dikenakan oleh Risa. Penampilan gadis itu membuatnya terpaku karena baru melihat Risa berpenampilan secantik itu.
"Apa aku salah mengenakan pakaian ini?" tanya Risa karena Adit tak bergeming, menatap dirinya dengan raut tak menentu.
Lamunan Adit buyar. Dia bergegas membuang wajah. "Nggak. Kita berangkat sekarang." Adit beranjak dari posisinya untuk menuju mobil.
Risa kembali menatap pakaiannya dari atas hingga bawah. Dia sudah berusaha memilih pakaian yang pas untuk dikenakan ke acara pesta bersama Adit. Tak ingin membuat laki-laki itu malu. Setelah Risa masuk ke dalam mobil, Adit melajukan mobilnya menuju tempat tujuan.
Suasana di dalam mobil masih tanpa percakapan. Hanya suara mesin dan lalu lalamg kendaraan lain dari luar mobil. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Tetap di sampingku selama di sana." Adit membuka suara.
"Iya," balas Risa singkat.
"Nggak usah buru-buru cari tempat tinggal baru."
Risa sontak menatap ke arah laki-laki di sampingnya. Adit terlihat datar tanpa ekspresi. Apa hal ini menyangkut masalahnya bersama wanita itu? tanya Risa dalam hati.
"Jangan berpikiran negatif. Aku tahu bagaimana susahnya mencari tempat tinggal di sini," balas Adit tanpa memandang wanita di sampingnya. Tahu jika Risa merasa bingung akan ucapannya.
Baru kemarin dia seakan mengusir aku, lalu sekarang berkata seperti itu? Sebenarnya, apa yang diinginkan olehnya?
Apa pun yang akan terjadi, Adit sudah siap menanggung resiko yang dia ambil. Termasuk melibatkan Risa dalam masalah pribadinya meski wanita itu tak tahu. Bahkan Risa tak mengetahui status sosial Adit sampai saat ini. Tak tahu jika Adit adalah anggota khusus dalam dunia kepolisian.
Mobil yang mereka naiki tiba di halaman tempat tujuan. Adit kembali mengingatkan Risa agar tetap di sampingnya selama di dalam sana. Susunan strategi tertata rapi dalam otaknya. Fanya memilih sebuah kafe ternama di kota Bali untuk menjadi tempat pesta ulang tahunnya.
Adit dan Risa jalan sejajar untuk memasuki kafe itu. Mereka terlihat serasi layaknya sepasang kekasih. Adit mengenakan pakaian serba hitam, sedangkan Risa mengenakan pakaian serba putih. Keduanya terlihat anggung dengan balutan pakaian masing-masing.
"Adit."
Langkah Adit dan Risa seketika terhenti, melempar pandangan ke sumber suara. Terlihat seorang laki-laki sebaya dengan Adit tiba di dekat mereka. Risa mengamati laki-laki itu. Potongan rambut dan postur tubuh mereka hampir mirip. Hanya pakaian dan wajah yang membedakan.
"Apa wanita ini alasan kamu menolak-"
"Kalau kamu menemuiku hanya untuk menanyakan hal itu, lebih baik pergi saja. Aku males bahas itu." Adit memotong ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Cop is My Husband (Tamat)
Random#1 in Bali (7 Desember 2021) #1 Pertemuan (11 Juni 2022) Aditya Putra. Dia rela melepas jabatannya sebagai pasukan khusus dalam dunia kepolisian karena menolak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya, Fanya Laksmita. Adit tahu jika perjodohann...