TIGA BELAS

1K 49 17
                                    

"Kenapa Kamu masih berdiri disini ? Siapa yang kamu tunggu ?"

Seorang wanita dengan rupa yang begitu menawan, tiba-tiba muncul dari balik kabut. Nilai kecantikannya mungkin hanya beda tipis dengan kecantikan yang dimiliki oleh Danita. 

Bagi orang yang belum mengenal siapa wanita bak bidadari ini mungkin akan langsung menyanjung kecantikan bak dewi yang turun dari kahyangan. Ia mengenakan gaun serba putih yang menutupi hingga mata kaki.

Tapi jika itu dalam kondisi normal, namun melihat kecantikan seperti ini saat hari sudah mulai gelap dan dewi ini baru saja keluar dari kabut yang pekat, mungkin akan lain ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi jika itu dalam kondisi normal, namun melihat kecantikan seperti ini saat hari sudah mulai gelap dan dewi ini baru saja keluar dari kabut yang pekat, mungkin akan lain ceritanya. Seseorang bisa mati berdiri karena ketakutan.

Begitupun dengan Bastian, Ia coba mengendalikan rasa ngeri yang muncul dalam hatinya. 

'Semuanya baik-baik saja.'  Bathin Bastian coba meyakinkan dirinya sendiri.

"Sa-saya sedang menunggu seseorang." 

"Bukankah ini sudah tujuh hari ? Kenapa anda masih menunggunya?"

'Bagaimana Ia tahu kalau aku sudah menunggu selama tujuh hari disini? Jangan-jangan Ia selalu memperhatikanku disini selama tujuh hari ini?' Bathin Bastian heran.

Wanita cantik tersebut hanya tersenyum tipis, seolah Ia bisa mendengar apa yang dibathinkan oleh Bastian.

"Sa-saya hanya ingin menunggunya." Kata Bastian gugup

"Bagaimana kalau orang yang anda tunggu tidak pernah datang?"

Bastian sedikit gelisah mendengar pertanyaan tersebut, karena Ia juga tidak tahu harus menunggu Danita berapa lama. Tapi hanya itu yang bisa Ia lakukan saat ini, menunggu!

Tanpa sadar Bastian memegangi kalung dilehernya, sambil memanggil kembali nama Danita tiga kali. Hasilnya masih sama, kekasih yang ditunggunya tidak merespon sama sekali.

Gerakan Bastian tidak luput sedikitpun dari perhatian wanita cantik tersebut.

"Menyerahlah, masa depan anda masih panjang. Seharusnya, Anda mendengarkan apa yang diucapkan oleh orang tua tadi." Kata wanita cantik tersebut datar.

Bastian terdiam, sudah dua orang yang menyuruhnya untuk berhenti. Pertama, Angku Saidal yang memintanya untuk tidak berhubungan lagi dengan Danita, karena mereka berbeda alam. Kedua, wanita cantik bergaun putih di depannya ini.

'Tunggu dulu! Ada yang aneh. Wanita ini menyuruhku berhenti untuk menunggu Danita. Padahal kami tidak pernah berkenalan sebelumnya. Apa jangan-jangan Ia mengenal Danita?'

"Maaf, apa Danita yang menyuruh nona menemui Saya ?" Tanya Bastian berharap.

Wanita tersebut tersenyum tipis, tapi bukannya menjawab, Ia malah mengajukan pertanyaan lain.

"Apa anda mencintainya?"

Wanita ini lebih terkesan mengintrogasinya ketimbang sekedar bertanya. Bastian berkesimpulan jika wanita cantik didepannya ini pasti ada hbungannya dengan Danita-nya atau paling tidak mengenalnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUNIAN : Woman In WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang