03

415 34 0
                                    

Setelah selesai dengan segala kegiatan kampusnya Haechan pun ingin segera kembali ke apartemen miliknya, namun sesampainya dihalte bus tiba-tiba seseorang duduk disebelahnya menatap Haechan dengan tatapan sendu

"Chan, lo masih marah sama gue gara-gara kejadian waktu itu? Gue minta maaf" ujar orang itu dengan memohon

"Ngapain minta maaf?" balas Haechan

Orang itupun menunduk menatap sepatu converse yang dia gunakan dengan menghela nafasnya berat

"Cban gue tau kalo lo itu--" ucapannya terpotong karena bus yang akan Haechan tumpangi sudah datang dia segera berdiri lalu berkata "Gausah lo fikirin Jen, meski itu pertama kali buat gue, tapi gue rasa bakalan ada yang lebih tersakiti lagi daripada gue, kak Hendery lo tega Jen" jawab Haechan tanpa melihat kearah Jeno lalu masuk ke dalam bus

Ya, orang itu adalah Jeno. Yang kini sedang duduk sambil memerhatikan bus yang ditumpangi Haechan menjauh dan menghilang dari pandangannya

"Arghh... Haechan lo bego banget sih kenapa lo malah ngehindari gue, kenapa sih Chan lo gak pernah peka terhadap sekitar lo bego" pekik Jeno mengacak rambutnya frustasi

***

Sesampainya diapartemen Haechan langsung masuk dan betapa terkejutnya tiba-tiba saja ada Taeyong disana. Bagaimana bisa? Apakah dia masuk lewat jendela? Mustahil, karena apartement Haechan berada di lantai 6

Haechan pun menatap Taeyong dengan tatapan bingung namun malah dibalas tertawa mengejek oleh Taeyong entah apa yang lucu disana

"Apaan sih Chan, santai aja kali gausah gitu juga natapnya" ucap Taeyong dengan santainya

"Heh lo ngapain tiba-tiba ada disini? Dan lo tau darimana password apartement gue kak?" -Haechan

"Apasih yang seorang Taeyong gatau soal Haechan? Bahkan gue lebih tau lo daripada si Jeno yang katanya sahabat kecil lo Chan, kalian sama-sama ga peka sama keadaan, terlalu polos juga merepet bego" -Taeyong

"Lo kenapa sih kak, gue takut sama lo" -Haechan

"Gausah takut sayang karena gue gabakalan nyakitin orang yang gue sayangi, ya begitulah seenggaknya gue sadar sama perasaan gue sendiri" -Taeyong

Haechan memandang heran terhadap Taeyong apakah benar ini seorang Lee Taeyong? Sungguh tidak seperti biasanya yang terlihat konyol dan menyebalkan, kali ini malah terlihat begitu menyeramkan dengan aura gelap yang terpancar

"ssstt udah natapnya biasa aja cantik, satu hal, gue tau ko lo abis ngapain sama Jeno sepulang dari club malam itu" ucap Taeyong dengan sebelah sudut bibir terangkat

Ucapan Taeyong mampu membuat Haechan diam mematung dengan tatapan bertanya dan ketakutan, bagaimana bisa? Apakah Taeyong seorang penguntit? Atau dia menyembunyikan kamera di apartment Haechan?

Seolah tau apa yang Haechan fikirkan tiba-tiba Taeyong berkata, "Tenang aja gue bukan penguntit, yang jelas lo harusnya lebih sadar sama sekitar lo, dan tentang Jeno..." Taeyong menjeda ucapan nya dan "Lo perlu cari tau lagi lebih banyak tentang dia, bahkan tentang orang yang dia cintai selama ini" sambungnya.

"Lo aneh" hanya kata itu yang keluar dari mulut Haechan

Taeyong yang mendengar itupun lantas tertawa keras dan keluar meninggalkan Haechan yang masih kebingungan didalam sana
Setelahnya hanya ada Haechan yang menatap pintu apartment nya dengan bertanya-tanya apa maksud perkataan Taeyong barusan

•••

Dua minggu setelah kedatangan Taeyong ke apartement nya benar-benar membuat Haechan frustasi dan bingung sendiri dengan apa yang dimaksud oleh Taeyong kala itu, apa yang salah selama ini hubungan persahabatannya dengan Jeno pun baik-baik saja, dan apa katanya tidak peka apa maksudnya itu Haechan merasa dirinya yang paling peka diantara pertemanan mereka lalu mengapa Taeyong berbicara begitu

Hari ini Haechan pergi ke kampus siang hari karena hanya ada kelas siang hari saja. Saat menuju kantin bersama kedua temannya Haechan berjalan kedepan dengan tatapan kosong dan melamun sampai suara Renjun menyadarkannya

"Woi lo ngapa sih kesambet apa? Ngelamun mulu dari tadi padahal kita udah dikantin" ucapnya kesal.

"Iya nih gak biasanya lo gini ada apa? Duduk sana yuk" kata Doyoung sambil menunjuk bangku kosong dikantin dan menatap Haechan dengan tatapan bertanya-tanya

Haechan masih belum menjawab hanya berdehem mengiyakan ajakan kedua temannya yang mana membuat keduanya saling tatap dengan mulut berkata dia kenapa? tanpa mengeluarkan suara

"Kalian mau pesen apa biar gue yang pesenin" ucap Haechan tiba-tiba saja setelah duduk dibangku kantin.

Dengan tiba-tiba Doyoung menempelkan punggung tangannya pada dahi Haechan dan membuatnya menatap Doyoung seolah bertanya kenapa

"Gak panas ko tapi kenapa lo tiba-tiba nawarin buat pesen makan? Biasanya juga lo paling mager" -Doyoung

Haechan mendengus sembari memutar bola matanya malas "Kali-kali elah gitu doang lo sensi banget harusnya lo bersyukur gue mau pesenin makanan buat kalian" ucap Haechan

"Eh lo ya yang sensi bukan gue!" ucap Doyoung kesal dengan nada agak meninggi

Tiba-tiba Kun dan Taeyong menghampiri bangku mereka "Apaan sih bocah teriak mulu berisik sampe kedengeran keluar tau gak sih" ucap Kun

"Tau nih si Haechan marah-marah melulu dari tadi lagi pms kali dia" ucap Renjun menjawab pertanyaan Kun

"Eh gue gak lagi pms ya anjir apaan dah, belum waktunya juga orang baru pertengahan bulan" -Haechan

"Apaan sih lo ngaco, bulan ini udah mau abis ini udah tanggal tua Echan bukan tengah bulan gabener sih nih anak udah lupa tanggal aja" -Taeyong

Haechan mengerjapkan matanya beberapa kali benar-benar terdiam dengan isi kepala yang melayang jauh. Bagaimana bisa bulan ini hampir habis sedangkan dirinya belum mengalami datang bulan

Haechan pun berdiri dan tiba-tiba pamitan untuk pergi meninggalkan temannya dengan alasan lupa ada urusan yang mendadak. Seseorang disana dibuat heran oleh tingkah Haechan yang tiba-tiba seperti itu



Chan lo kenapa? Gue harap lo baik2 aja setelah kejadian malam itu. Batin seseorang.


~













Makasi udah baca ^^

Jangan lupa jejaknya sayangku ^^

See you next part ^^

Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang