09

441 32 9
                                    

Disini alurnya aku percepat ya supaya ga kepanjangan ceritanya ~

Selamat membaca sayangku ^_^

~
Perempuan cantik itu sedang duduk dengan melihat ke arah luar jendela, melihat hujan yang begitu deras mengguyur kota itu. Dia tersenyum di saat wajah seseorang melintas dalam fikiran nya. Melamun, memikirkan bagaimana kabar pria itu sekarang, apakah dia telah memiliki kekasih? Apakah dia sekarang telah lulus? Oh itu jelas karena dia pria yang cerdas, bukan hal yang sulit untuknya menempuh kelulusan dengan cepat.

"Haechan, makan dulu nak," panggilan itu membuyarkan lamunan nya, wanita cantik dengan perut besar yang ia bawa itu melirik ke arah pintu,

"Iya ma, Echan turun sekarang," jawab nya,

"Minum susu dulu sayang," -Mama

"Nanti deh ma udah makan, aku suka mual kalo minum susu dulu," -Haechan

Mama hanya menggelengkan kepala mendengar penuturan putri nya, sampai suara pintu diketuk terdengar, Mama dan Haechan saling melirik satu sama lain,

"Biar aku yang buka," Haechan pun berlalu ke depan untuk melihat siapa yang datang bertamu, wanita itu tersenyum kala mengetahui yang datang siapa,

"Hai dokter Lee, mari masuk," ajaknya, yang datang adalah dokter Mark Lee yang selama ini merawatnya selama disini, ia pun masuk begitu sang pemilik rumah mengajaknya masuk,

"Hai nak, bagaimana kabarmu?" tanya mama,

"Aku baik tante, tante gimana? Om disana sama Sungchan baik?" -Mark,

"Eittss, Sungchan ikut bersama tante nak, dia masih tidur karena semalam bergadang sehabis bermain game," -Mama,

"Opss aku gak tau tante," -Mark

Haechan datang dengan handuk dan teh hangat ditangan nya, lalu duduk di samping Mark memberikan handuk itu pada sang dokter dan menyimpan teh nya di meja.

"Kau tak perlu repot chanie," -Mark

"Hey, kau fikir aku akan membuat tamu ku basah-basahan dan masuk angin?" -Haechan, Mark yang mendengar itu hanya tersenyum dengan perlakuan Haechan dan mulai ngeringkan rambutnya yang sedikit basah tadi.

"Maaaaaaa aku lapar," semua yang ada di ruang tengah pun menoleh dan melihat si bungsu yang semakin tumbuh tinggi itu menuruni tangga,

"Ehhh ada bang dokter," sapa nya saat melihat Mark,

"Hey bro, gimana kabar lu," -Mark

"Baik bang, lu gimana?" -Sungchan

"Baik juga dong," -Mark

Setelah mereka saling bersapa mama pun mengajak semua orang termasuk Mark untuk makan dirumah nya.

●●●

"Jen tolong gue,"

Satu pesan masuk itu yang membuat Jeno tergesa-gesa memakai jaket untuk mengahampiri orang itu, Jeno membawa mobil dengan kecepatan yang tak kira-kira karena panik entah apalagi yang perempuan itu lakukan kini,

Sesampai nya di apartment seseorang Jeno langsung masuk karena dia telah mengetahui password apartment tersebut,

"LO GILA," marah nya,

"Sakit Jen,"

"Kita kerumah sakit sekarang," -Jeno,

Jeno menggendong nya dan membawa nya ke rumah sakit, sesampai nya disana dia disambut oleh suster dengan blankar dan serta membawa wanita itu masuk ke ruang penanganan, Jeno mengeluarkan ponsel nya dan menelpon seseorangan disebrang sana,

"Bang, ke rumah sakit Neo sekarang," Jeno

"Hah ngapain, ada apa?" -Jawab seseorang disebrang sana,

"Cepetan atau lo bakal nyesel," ucap Jeno tegas lalu menutup telfon nya,

Jeno duduk menunggu diluar ruangan sambil menunggu seseorang dan dokter keluar, tak lama orang yang Jeno tunggu datang dengan tergesa-gesa,

"Ada apa sih Jen,"

"Doyoung di dalem bang," ucap Jeno,

Taeil terlihat kebingungan dan mencerna perkataan Jeno, "Urusan nya sama gua apa?" tanya pria itu,

"Dia lagi lahirin anak lo," -Jeno

Bak tersambar petir Taeil mematung dengan seluruh tubuh yang terasa kaku, Doyoung? Kim Doyoung? Melahirkan anak nya? Bagaimana bisa? Selama ini saja dia melihatnya baik-baik saja tanpa pernah mengeluhkan apapun padanya,

"Tunggu dulu, maksud lo anak gua?" -tanya Taeil

"Selama ini Doyoung hamil anak lo, gua gak pernah bilang karena dia yang nyuruh, lo bisa ya bang sejahat itu nyuruh perempuan kaya dia gugurin hasil perbuatan lo berdua, otak lo dimana bang, bayi itu gak salah dia darah daging lo bang," -Jeno

Saat Taeil hendak menjawab tiba-tiba saja terdengar suara bayi menangis dari dalam ruangan persalinan, mereka berdua menoleh dan pintu terbuka mendatangkan seorang dokter wanita yang melihat ke arah mereka,

"Keluarga Nyonya Kim Doyoung?" tanya sang dokter,

"Saya saudara nya dok," jawab Jeno,

"Selamat ya mas, Nyonya Doyoung berhasil melahirkan bayi laki-laki yang sehat," -Dokter,

"Syukurlah," jawab Taeil,

"Baik kalau begitu Nyonya Doyoung akan kami pindahkan ke ruangan," -Dokter

Dokter pun berlalu masuk lagi keruang persalinan, tak lama pintu terbuka yang pertama kali keluar dan mereka lihat adalah bayi laki-laki yang putih bersih dengan pipi berisi, dia begitu menggemaskan dimata mereka, blankar Doyoung pun keluar setelah sang bayi dan dia terkaget saat melihat ada Taeil disitu, bagaimana bisa? Doyoung melirik ke arah Jeno searah bertanya dan Jeno mengangguk,

"Kamu hebat," Taeil tiba-tiba mendekat dan mengucapkan itu kepada Doyoung,

"Maafin kakak, aku nyesel udah bilang kaya gitu, kita perbaiki sama-sama ya?" -Taeil

Doyoung yang mendengar kalimat itu menangis tak kuasa menahan air mata dipelupuk matanya dan menganggukkan kepalanya, Taeil yang melihat itu begitu senang karena ternyata Doyoung adalah wanita yang lapang akan hal apapun dan begitu pemaaf dia pun mengecup puncak kepala Doyoung lalu mengantarkan blankar itu keruangan,

Seakan dunia milik berdua, mereka tak menyadari tatapan seseorang disana yang penuh makna, Jeno menatap dalam pada kedua nya yang telah berlalu, seakan teringat perempuan yang selalu tinggal dalam benak nya, perempuan yang selama ini dia cari namum selalu gagal walau telah melakukan segala cara, dimana dia sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Apa wanitanya makan dan tidur dengan baik? Wanitanya? Jeno tidak bisa menganggapnya hanya sekedar teman atau sahabat karena sejak dulu Jeno telah mencintainya, wanita dengan kulit tan dan pipi gembul itu, cinta pertama nya dimana dia sekarang, Jeno begitu merindukannya, Jeno merindukan Haechannya.

~

Makasi udah baca ^^

Jangan lupa jejaknya sayangku ^^

See you next part ^^

Secret HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang