6. I'am sorry

1.5K 184 36
                                    

Happy reading




***

Setelah berhari-hari jay dan heeseung masih belum baikan sama sekali, Jay mah disuruh maap ogah yang salah siapa yang minta maaf siapa, ga tau malu.

Hari-hari itu juga ni-ki mulai sangat dekat dengan sunghoon entah itu selalu main kerumahnya atau bakal sunghoon ajak pergi beli makanan.

"IHHH APA SIH INI PUNYA UWONNN BUKAN PUNYA NI-KI!!!!!"

Jay mendengar teriakkan anak sulungnya samar-samar langsung mematikan kompornya dan menaiki tangga.

Cklek

Mata Jay membulat melihat putra sulungnya menodongkan cutter ke ni-ki, "Jungwon!!!"

"Kamu kenapa sih?!!" Bentak jay.

Jungwon yang di bentak menunduk selama ini Jay ga pernah sama sekali ngebentak tapi ini..Jay berubah jadi T-rex.

Jay berjalan mendekat kearah ni-ki dan mengelus kepalanya, "ni-ki ga papa kan?"

"Iya buna" suara ni-ki terdengar bergetar.

Tanpa basa-basi Jay mengangkat tubuh putra bungsunya keluar dari kamar jungwon.

'kali ini ni-ki yang menang haha' batin ni-ki.

Setelah mereka pergi dari pandangan jungwon, jungwon langsung menagis, "Padahal tadi uwon ga niat buat nujep si ni-ki, kan tadi ni-ki yang nyuruh uwon buat gituin dia"

"HUAAAAA NI-KI UDAH PANDAI BOHONGGG AWAS AJA UWON BALES NANTI" inner LJW.

"Lho jungwon kenapa nangis?" Tanya heeseung yang tadinya habis membuat kopi dan ingin ke kamarnya.

"Ayah, ni-ki udah pandai ngibul hiks uwon dikibulin ni-ki" ucap jungwon sambil menangis, dia ga terima masak ni-ki udah berani ngibulin dia belajar dari mana tuh anak.

Heeseung yang masih berdiri di depan pintu kamar jungwon mengangguk sambil meminum kopinya, "wleek pait, ck Jay kalo bikin kopi kek gimana sih fiks gue harus berguru sama Jay, biar kalo dia ngambek bisa buat kopi sendiri"

Jungwon tambah kesel pas heeseung ga jawab dia Karna ga mau makin kesel jungwon berdiri dan menutup pintunya dengan kasar.

Brak

"Anjing!! Ngangetin ae bocah" gumam heeseung.

Dengan langkah pelan heeseung menuruni anak tangga, "Anjing ni tangga kagak kelar-kelar dah, capek gue anjir"

Setelah turun anak tangga terakhir heeseung menghela nafas lega dia berjalan menuju dapur untuk mencuci gelas bekas kopinya tapi langkahnya terhenti melihat ada orang yang duduk di sofa ruang tamu.

Heeseung segera merapatkan tubuhnya dibelakang tembok gudang mau nguping dia tuh.

"sunghoon maaf ngerepotin ya?"

"Haha gak papa kok, ayo ni-ki keluar grandma pasti udah nunggu kamu dirumah"

Jay terkekeh matanya menatap serius sang anak, "ni-ki ingat jangan nakal, disana rumah papa hoonie bukan rumah buna oke?!"

"Iya bunaaa"

Heeseung melihat kedua manusia itu sudah keluar dari rumahnya dia segera berlari ke dapur biar ga ketauan.

'sunghoon pasti berusaha ngerebut Jay dari gue dengan cara sok Deket sama si ni-ki' inner LHS.

Plak

"Aduh" heeseung meringis saat merasa lengannya di gaplok kuat sama seorang.

Ternyata itu Jay yang sedang menatapnya bingung, "mau sampai kapan buang-buang air?"

Heeseung yang sadar dengan omongan jay segera mematikan air yang dia buat membilas cangkirnya, "maaf"

Jay hanya mendengus  tadi dia buat.

"Ngapain masih disini?" Sewot jay saat heeseung ga pergi dari tempatnya tadi.

Heeseung menghela nafas, tanpa aba-aba dia langsung memeluk tubuh kecil yang lebih muda dan menggumamkan kata-kata maaf berkali-kali.

Jay yang masih memegang sup nya kaget untung nggak jatuh dia menaruh mangkok tersebut di atas meja dan memeluk balik yang lebih tua, "iya gak papa kok, yang penting kakak udah minta maaf sama aku"

Jay menenggelamkan kepalanya di bahu heeseung, "kakak cuman khawatir kamu bakal ninggalin kakak karena sunghoon udah pulang"

Jay melonggarkan pelukannya dan menempelkan dahinya pada dahi heeseung sampai dia susah payah buat jinjit biar sampai di dahinya heeseung.

Kepala jay menggeleng kecil tangan mungilnya mengelus pipi heeseung lembut, "aku gak mungkin ninggalin kakak yang udah bertahun-tahun tinggal sama aku"

Bibir heeseung mengecup sekilas bibir jay, "thank you for everything starting from the happiness you gave me"

Jay tersenyum mendengar ucapan heeseung yang menurutnya sangat manis dia juga mulai mengalungkan lengannya pada leher heeseung, "thanks again for everything"

Entah setan apa yang merasuki jay dia mulai menempelkan kedua belah bibirnya ke bibir yang lebih tua, sedangkan heeseung yang dapet perlakuan itu ter kamcagiya gimana ga orang Jay itu paling anti memulai duluan.

Senyuman tipis tercetak pada bibir heeseung dia mulai memegang tengkuk Jay untuk memperdalam ciumannya, satu tangan yang nganggur mulai masuk dalam baju jay dan mengelus pinggangnya sensual.

"Ayah sama buna ngapain?"

Kaget dengar suara anaknya Jay mendorong tubuh heeseung keras sampai membentur kulkas, "A-akhh Jungwon kenapa ganggu ayah sih?!!"

Jungwon menatap kedua orangtuanya aneh, "emang uwon ganggu apa?"

Takut heeseung bakal jawab aneh-aneh Jay mengambil mangkuk sup tadi dan mengandeng jungwon pergi dari dapur, "sialan, WOI JONGSEONG!!!"

Jay mendudukkan dirinya di sofa dan jungwon duduk di samping jay dengan perasaan campur aduk.

"Jungwon kenapa?" Tanya Jay heran.

Kaki jungwon menendang-nendang kecil angin sambil menggeleng, "nda papa"

Jay langsung teringat kejadian tadi pagi dia menggeser duduknya jadi lebih mepet sama jungwon, "wonnie marah sama buna?"

"Nda wonnie ga marah sama buna~"

Mangkuk berisi sup itu ia letakkan di atas meja kedua tangannya menangkup pipi gembil sang anak dan mengelusnya pelan, "wonnie buna minta maaf ya soal tadi? Buna cuma ga suka anak buna jadi nakal, padahal buna sama ayah ga pernah ngajarin nakal sama kalian"

"Wonnie tau dulu buna sering kena pukul kakek kamu gara-gara nakal sama teman sekelas buna, teman buna itu ngadu ke kakek dan akhirnya pas buna pulang buna di pukul sejak itu buna ga pernah nakal sama teman buna, Karna buna takut bikin kakek kamu marah lagi" ucap jay.

Mata bulat jungwon menatap Jay berkaca-kaca, "kakek jahat sama buna, uwon nda suka😟"

Kepala jay menggeleng pelan, "bukan jahat wonnie itu namanya sayang, kakek cuma mau buna jadi anak baik makanya begitu"

Jungwon mengelap air matanya yang turun secara ga jelas lalu berdiri di atas sofa dan memeluk jay erat, "maaf'in wonnie"

"Ngak papa wonnie jangan di ulang lagi ya?" Ucap jay.

Jungwon mengangguk dalam pelukan jay, "wonnie ga mau jadi kakek, kakek jahat"

'anjir percaya sama kibulan gue dong sksksk' inner J.








Bersambung

***

Sesuai janji update 2 kali dalam satu Minggu ahahay.

Mumpung libur juga jadikan suasana hati menjadi lebih plong Karna liburr wkwkwk

[DIS-CONTINUE ] happiness •°Lee Family• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang