Happy reading 💞
***
"Jongseong, ayo turun." teriak heeseung dari bawah.
Mereka sekeluarga berniat untuk refreshing dengan menginap di villa dekat pantai.
Jay turun dengan susah payah, dibulan ke-7 kehamilannya membuat dia susah bergerak, kalau turun tangga harus berhati-hati.
Jay mengunci rumahnya, Karna kebetulan juga para art nya sedang libur semua kecuali satpam.
Dia masuk kedalam mobil dan menoleh ke jok belakang, "kak jungwon sama ni-ki sudah bawa baju kalian sendiri kan?"
Anak-anak mereka mengangguk bersamaan membuat jay tertawa kecil.
...
Jay yang sedang mengambil barang-barang di dalam mobil menunduk saat merasakan jaket miliknya di tarik oleh sang anak.
"Buna kakak ingin di gendong!!" pekik jungwon.
Ni-ki yang tadinya ikut beres-beres dengan sang ayah menoleh, lalu ikut bergabung merengek kepada bundanya.
"ni-ki juga mau!!"
Jay menatap kedua anaknya, lalu menatap perutnya yang sudah membesar seperti bola.
"Jungwon, ni-ki, bundamu tidak kuat lagi, jadi tidak bisa." sahut heeseung menghampiri sang anak.
"kenapa tidak bisa!?" tanya jungwon.
Heeseung menepuk kepala jungwon dan ni-ki bergantian, "Karna bunda sedang membawa adik bayi dalam perutnya, hm?"
"ih? adik bayi saja di gendong! masa kakaknya tidak boleh?" sewot jungwon.
Ni-ki yang melihat kakaknya mode singa itu mencubit pelan lengan kakaknya, "Kakak jangan begitu! kasihan bunda nanti jadi kepikiran ih!" omelnya.
Jungwon hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya tanda kesal, dia masuk kedalam rumah dengan kaki di hentak-hentakkan.
Heeseung menatap jay yang mentap kepergian putra sulungnya, dia mendekat dan mengelus pucuk kepalanya dengan sayang, "Jangan di fikirin, jungwon emang gitu, ayo masuk, ni-ki ayo."
.
.
.
Malam hari di villa, mereka semua sedang menunggu makan malam datang ke villa, saat sudah datang mereka semua makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara, tidak seperti biasanya.Jay tengah duduk di kasur miliknya, menunggu heeseung keluar dari kamar mandi. Dia bermain handphone miliknya sendiri sambil selonjoran di atas kasur.
Alisnya terangkat saat mendengar adanya dering handphone, dia bangun dari tidurnya dan menoleh kesana-kemari mencari handphone siapa yang berdering.
"Huh? handphone kak heeseung?" gumamnya heran.
Dia meraih handphone yang tergeletak di atas meja dan melihat siapa yang tengah menelfon suaminya itu, "Win..ter...?"
Matanya ia pejamkan mencoba mengingat nama yang familiar masuk kedalam telinganya, senyuman mengerikan timbul pada belah bibirnya setelah mengingat siapa winter itu.
Mantan pacar suaminya.
Setelah di pikir-pikir suaminya jarang quality time bersama keluarga pasti jalan dengan manatannya yang satu ini.
Bukannya suuzon, dia berani bilang begini karna heeseung pernah bercerita dengan dirinya kalau mempunyai mantan pacar sangat cantik, otaknya mengatakan kalau heeseung gamon sama pacarnya.
Cklek!
Jay dengan cepat menaruh kembali handphone suaminya, lalu kembali selonjoran seperti semula, "Kak heeseung, tadi ada yang nelfon tuh."
Dah heeseung berkerut tanda bingung, dia mengambil handphonenya dan mengecek sipa yang menelfonnya pada daftar riwayat di telefon.
Mulutnya sedikit terbuka saat kaget, "Aku ke balkon dulu ya sayang."
Jay hanya berdehem, dia megintip heeseung yang tengah menelfon kembali orang itu.
Sayup-sayup ia mendengar heeseung memanggil perempuan itu, sayang?.
Decihan keluar dari bibirnya, sepertinya ada orang yang salah mencari musuh, ia merogoh sakunya dan menelfon teman satu gank nya dulu.
"Halo..besok ketemuan, jemput aku di villa xxxx."
"Winter..Minjeong...hehe menarik." ucapnya sambil cekikikan.
Dia meletakkan handphonenya di atas nakas lalu terkekeh sinis, kekehannya berhenti saat kedua anaknya masuk kedalam kamar dan menerjang tubuhnya.
Mereka memeluk jay dari kanan dan kiri, "what's wrong with you my son?" tanya Jay dengan suara yang lembut.
"No! Kita mau tidur sama bunda boleh? tadi aku mimpi bunda pergi ninggalin ni-ki sama kak won." jelas ni-ki sambil memeluk tubuh jay erat.
Cklek.
"wahh ada apa ini? kenapa ayah enggak di ajak?" ucap heeseung lalu ikut bergabung di atas ranjang dengan dua anak serta pasangannya.
Posisinya Jay berada di tengah-tengah sang anak, dan heeeseung berada di pinggiran.
Jay menepuk kepala kedua sang anak yang tengah menatapnya dengan binar, "what's with your gaze? Itu terlihat sangat aneh."
Kedua anaknya menggeleng, mereka memeluk tubuh jay yang semakin berisi dengan erat.
Jay terkekeh kecil, kedua tangannya menepuk-nepuk kepala kedua sang anak hingga tertidur.
Setelah melihat kedua anaknya tertidur Jay mengecup kening kedua Sang anak, ia yang merasa di tatap mendongakkan kepalanya.
Tatapannya bertemu dengan mata tajam heeseung yang seolah-olah ingin bermacam-macam dengannya, "Apa?"
Heeseung menggeleng, dia mendekatkan wajahnya pada wajah jay, mengecup ranum merah muda itu lalu mengecup dahinya.
"if i did much wrong with you, sorry. But believe me I love you more than anything! Good night, Dear." lirih heeseung lalu menaikkan selimut dan mematikan lampu tidur.
TBC.
Kembali dengan draft lama.
Kaliann ada yang ikut PO albumnya enhypen gakk? Kalian pilih versi apaaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
[DIS-CONTINUE ] happiness •°Lee Family•
Fanficrarely update (。•́︿•̀。) 。.゚+ ⟵ Heeseung [dom], Jay [Bot] story about the life of the lee family. 。.゚+ ⟵ Mpreng [pregnant boy] 。.゚+ ⟵ Meski enggak ada banyak unsur [18+], tolong jadi pembaca yang bijak. Thank you for reading the rules a...