Gilang kini sedang duduk sendiri di kursi paling pojok di resto Ricky,ia berusaha terlihat bodo amat akan keadaan dengan bermain game online di ponselnya walau sebenarnya ia sedikit merasa bersalah karna telah bersikap buruk pada Fenly
"rick,lu samperin Gilang gih"perintah Farhan pada Ricky
"biarin dulu dia cuma butuh waktu sendiri buat renungin kesalahan dia" jawab Ricky menyeruput es jeruk milik Zweitson
"ngerenungin kesalahan?jelas jelas dia lagi main game tanpa muka bersalah,buta lu ye?"kesal Shandy yang masih terbawa emosi
"shan diem dulu kita gak kenal Gilang mana paham"Farhan menggeplak ringan punggung Shandy
"iya Shan,walau tampangnya kek gak ngerasa bersalah dan ngeselin gitu dia pasti ngerasa bersalah udah ngebentak Fenly,secara dia sayang banget sama Fenly"sahut Ricky
"awas aja sampe dia gak ngerasa bersalah,gw geprek tu orang"Shandy menatap tajam Gilang
Sedangkan dari tadi Gilang berkelahi dengan kedua sisi dirinya yaitu hati Gilang dan ego Gilang
'gw salah gak sih tadi ngebentak Fenly gitu?tapi Fenly sama Farel akh,tapi gak seharusnya gw gituin Fenly kan? Apa gw minta maaf aja?'batin Gilang
Gilang mematikan ponselnya lalu menyibakan rambutnya sambil menatap langit langit resto
'kalo gw selalu nurutin ego hubungan gw sama Fenly gak akan bertahan' batin Gilang lagi
Gilang beranjak dari duduknya lalu meraih ponselnya dan pergi keluar resto tanpa sepatah kata pun
"ikutin gak rick?"tanya Farhan pada Ricky
"jangan,biarin dia ke tempat Fenly" ucap Ricky menatap Gilang yang berjalan ke arah jembatan
Ricky meraih ponselnya dan menghubungi Zweitson
"son,balik ke resto biarin Fenly sendiri"
"emang gak papa?"
"percaya sama gw mereka perlu waktu sendiri"
"yaudah gw,Fiki sama Aji otw balik ke resto"
"tungguin di taman aja kita ketemuan di sana"
"oke di tunggu"
"siap"
Ricky memutuskan panggilan lalu mengajak Farhan dan Shandy menuju taman yang terletak di belakang resto Ricky
Sedangkan Gilang melangkah ragu mendekati Fenly yang membelakanginya
Gilang kini berada tepat di belakang Fenly,ia lalu menarik nafas lalu memberanikan diri meminta maaf pada Fenly
"Fenly"panggil Gilang sembari menyentuh pundak Fenly
Fenly yang merasa di panggil pun membalikan badan dan sedikit terkejut mendapati Gilang yang berdiri tegak menatapnya
"Gilang?"lirih Fenly
Gilang langsung memeluk tubuh mungil Fenly."maafin gw udah bentak lu tadi"ucap Gilang sambil mengelus rambut Fenly lembut
Fenly tersenyum lalu membalas pelukan Gilang."tanpa lu minta maaf gw selalu maafin lu lang"jawab Fenly lembut
Gilang melepaskan pelukannya lalu menatap Fenly dalam begitu pula Fenly
"tapi janji ya gak bakal ninggalin gw?" tanya Gilang membuat Fenly terkekeh
"iya Gilang,gw janji"Fenly menangkup pipi Gilang lalu menggoyang goyangkan kepala Gilang ke kiri dan ke kanan sambil tersenyum
"awas ya kalo berpaling nanti gw hukum"ancam Gilang sembari memegang kedua tangan Fenly yang berada di pipinya
"iya kalo gw ingkar hukum aja"Fenly tersenyum manis
Gilang ikut tersenyum lalu mengecup singkat bibir Fenly lalu mengecup dahi Fenly
"why i am here?"ucap Fiki dari kejauhan 10 meter dengan berakting layaknya seseorang yang terluka hatinya
"apasih apasih"Shandy merangkul Fiki lalu mengacak rambutnya gemas
Farhan terkekeh melihat kelakuan dua sejoli itu lalu menatap Fajri yang duduk di sampingnya sambil menatap Gilang dan Fenly,Farhan memeluk pinggang Fajri lalu tangan satunya memegang tangan Fajri membuat Fajri menoleh lalu tersenyum dan akhirnya menyenderkan kepalanya di bahu Farhan
"uwu aja semua gw jadi nyamuk!"kesal Ricky yang seorang jomblo
Zweitson hanya terkekeh melihat kelakuan Ricky yang seperti anak kecil
"makanya punya pacar"semprot Zweitson
"gimana mau punya pacar,yang gw gebet aja gak mau ama gw,kayaknya sih tapi gak tau"jawab Ricky menatap Zweitson
"uluh uluh udah jomblo ngenes lagi hahaha"Zweitson tertawa puas melihat Ricky yang melas
"kek lu gak jomblo aja"Zweitson seketika berhenti tertawa
"iya juga,berarti gw tadi ngetawain diri sendiri gitu?"tanya Zweitson berfikir
"hooh"jawab Ricky
"huaaaa"Zweitson berekting menangis
Ricky yang gemas melihat tingkah Zweitson langsung memeluk tubuh kecil Zweitson
"cup cup cup,cari om om ya nanti" Ricky terkekeh sambil memeluk Zweitson
Zweitson mendorong tubuh Ricky."lu kira gw jual diri jadi nyari om om,gila lu gw masih suci belum ternodai wuu"omel Zweitson menatap Ricky
"yaudah iya deh iya,ngomel bae lu ah" ricky terkekeh lalu mengusak rambut Zweitson sambil tersenyum membuat Zweitson ikut tersenyum manis
"tadi ngomel sekarang senyum hilih hilih"Ricky mencubit kedua pipi Zweitson gemas
"heh joko sakit!!"teriak Zweitson memukul mukul tangan Ricky
Ricky masih enggan melepaskan tangan nya dari pipi Zweitson membuat Zweitson mengomel kesal
Tiba-tiba Ricky melepaskan cubitan nya pada pipi Zweitson lalu mengecup sekilah bibir Zweitson
"ngomel mulu dek"Ricky terkekeh melihat wajah merah Zweitson
"bajingan lu asal nyosor aja"kesal Zweitson
Ricky hanya terkekeh lalu merangkul Zweitson
"kesempatan dalam kesempitan si Ricky"celetuk Shandy melihat kedua insan tersebut
"iri aja lu"sahut Ricky
"dih ngapain iri,gw official nih bro,ya gak fik?"tanya Shandy yang di angguki Fiki
"gak peduli gw gak peduli"kesal Ricky membuat Shandy tertawa puas
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yey updeat haha
Lama ya?ya maaf hehe
Komen yang banyak ayok,kalo kalian spam komen author bakal sering updeat deh
Spam ya
Stay with me..
KAMU SEDANG MEMBACA
my prince 2 |gifen|[end]
FantasyEpisode 1-17 baca di my prince[gifen-un1ty] di akun @adeknyasitson Kenapa di lanjut di akun ini? Jadi hp authornya rusak jadi numpang lanjutin di akun ini gitu Dibaca ya ntar akun authornya di tag