Ketika mahasiswi kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah pulang yang entah bagaimana ceritanya bisa berpacaran dengan si presma baru yang super-duper sibuk dengan kegiatan sosialnya. Keduanya tampak mencolok, dari segi berpakaian, sifat, serta tingkah laku bahkan pemikiran keduanya pun berbeda.
Ibarat magnet yang saling memunggungi, keduanya bertolak belakang.
Si kritis dari jurusan teknik dan si naif dari jurusan kedokteran.
Si laki-laki yang berantakan dan berjiwa bebas, khas anak teknik bersanding dengan si perempuan yang pintar, naif dan anggun.
Si introvert dengan si extrovert, klise.
Si laki-laki, yang bernama lengkap Dino Arbie Gunawan yang kerap di sapa Dino, memiliki wajah yang cukup tegas juga manis bersamaan. Wajahnya yang baby face kontras dengan penampilan acak-acakan khas anak teknik, membuatnya lima puluh persen terlihat tampan dan keren.
Si perempuan, Stella Audrey Wijaya yang kerap di sapa Stella atau Lala, memiliki postur tubuh yang terbilang pas, tidak tinggi juga tidak pendek. Penampilannya khas seperti anak rumahan, sederhana dan terkesan rapih.
Dari segi penampilan pun keduanya bertolak belakang, lantas apa yang membuat keduanya menjalin hubungan sampai membuat satu kampus geger? Oh, bahkan anak-anak teknik yang mendengar berita tentang keduanya berkencan itu cukup kaget. Anak kedokteran dan anak teknik sangat jarang sekali berhubungan, omong-omong.
Tapi bagaimana bisa?
Di mata anak teknik, anak kedokteran dilihat sebagai anak yang rajin, kutu buku dan membosankan. Sebaliknya, di mata anak kedokteran sendiri, anak teknik tak lebih dari buaya-buaya yang haus akan belaian kaum hawa mengingat di jurusan teknik hanya ada dua sampai lima perempuan.
Lantas, bagaimana bisa keduanya menjalin sebuah hubungan?
Cukup simple, layaknya drama korea atau sinetron khas remaja, keduanya tak sengaja bertemu ketika si laki-laki yang hendak pergi ke kampus melihat si perempuan yang juga ingin pergi ke kampus tapi tak tahu harus bagaimana. Dengan mengedepankan rasa manusianya, ia menawarkan tumpangan yang tentu saja di balas anggukan senang. Selebihnya, takdir yang merencanakan.
Sejak kejadian dimana Dino menawarkan tumpangan, keduanya jadi lebih sering bertemu secara tak sengaja. Entah di kantin fakultas ekonomi, parkiran teknik, bahkan di luar kampus pun secara tidak sengaja mereka sering bertemu -Lebih seringnya sih di kerjai oleh Hwiyoung dan Changbin, memaksa keduanya untuk bertemu- Karna itu pula mereka jadi sering saling sapa, meskipun hanya sebatas senyum formal dan lambaian tangan. Bertukar nomor, ketika tak sengaja mengobrol dan mengetahui kalau memiliki selera musik yang sama, hingga obrolan keduanya mengalir begitu saja.
Awal mula mereka bisa berpacaran juga cukup sederhana, hanya saja keduanya sama-sama suka merumitkan keadaan. Stella yang suka denial dengan perasaannya sendiri serta Dino yang terus terang dan keras kepala, kombinasi keduanya sangat kontras.
Si laki-laki yang ragu karna merasa aneh bersanding dengan si perempuan yang dari jurusan kedokteran (biasanya anak kedokteran terkenal pintar dan kalem) berbeda dengan dirinya dari fakultas teknik, bebas dan sedikit urakan. Sedangkan si perempuan hanya mewanti-wanti, berbekal info dari teman kelasnya yang bercerita kalau anak teknik biasanya buaya, membuatnya was-was seketika. Karna itu mencoba denial atau menyangkal perasaannya sendiri. Tapi untungnya Dino pintar dalam berkomunikasi, keduanya lantas berpacaran tak lama setelah kenal kurang dari 5 bulan.
Mau aku ceritakan hal bodoh yang Stella lakukan semasa ia dekat Dino?
Tentu.
Dino cukup disegani di kampus. Ia salah satu kandidat kuat untuk menjadi seorang Presiden Mahasiswa, atau yang di singkat dengan Presma bersama wakilnya, Mark Zidan Armandhika. Keduanya sama-sama mahasiswa aktif dan banyak di kenal di kampus. Sampai akhirnya mereka benar-benar terpilih menjadi Presiden Mahasiswa dan Wakil
Presiden Mahasiswa. Foto keduanya (yang dimana mempromosikan kampus) terpajang dan ada dimana-mana, salah satunya di depan perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
iridescent; lee dino
Random[Alternate Universe] IRIDESCENT (n) showing luminous colors that seem to change when seen from different angles. Iridescent; dengan kisah romansa klasik Dino Arbie Gunawan dan Stella Audrey Wijayan yang menampilkan berbagai warna jika dilihat dari s...