CHAPTER 04: Hangout 1/2

29 8 0
                                    

Stella menatap helm kecil yang di sodorkan Dino dengan lamat. Tangannya dengan ragu terangkat guna mengambil helm dari genggaman si laki-laki.

"Kenapa?" tanya Dino.

Laki-laki yang sudah memakai helm full face nya kini menatap bingung. Meskipun tertutup helm, satu alisnya terangkat begitu uluran tangannya tak segera di tanggapi.

"Oh- Gak papa heheh" jawab si perempuan. Mengambil helm dari tangan Dino, bergegas memakainya.

Dino hari ini cukup tampan, omong-omong. Hanya menggunakan celana bahan berwarna hitam dan hoodie berwarna senada dengan tulisan kecil 'Got My Number ASAP' di pojok kanannya. Sukses membuat Stella tersipu.

Maksudnya melihat penampilan Dino sekarang, bukan karna tulisan yang ada di Hoodie nya itu.

Dino menaiki motornya sembari menunggu Stella yang masih ribet memakai helmnya. Pemuda itu menatap datar si perempuan yang sedari tadi membenahi rambut panjangnya untuk ikut serta masuk ke dalam helm. Ribet banget.

"Udah?" tanya Dino yang tentunya di balas gelengan. Stella masih membenahi rambutnya agar masuk ke dalam helm, sepenuhnya. Sayang sekali kalau rambutnya jadi acak-acakan nanti, kan dia sudah bersusah payah mencatok sebelum berangkat kampus. "Kak, minggir sebentar," Perempuan itu menggeser posisinya agar lebih dekat dengan kaca spion motor, masih membenahi rambutnya.

Dino memutar bola matanya malas. Enggan berkomentar, yang ia lakukan hanya menatap perempuan itu sampai selesai dengan urusannya. Ternyata belum. Setelah merasa rambutnya sudah terbenah dengan baik, Stella malah mengeluarkan satu lipcream dengan merk N dari tas nya dan mengoleskannya ke bibirnya.

Stella menatap Dino dengan cepat, membuat laki-laki itu terkejut kecil. "Kak, ini warnanya terlalu merah gak sih di aku?" Dino terbengong seketika. Matanya melirik bibir tipis yang sudah terpoles lipcream sebelum akhirnya mengalihkan pandangan dan berdehem kecil. "Looks good," balasnya kecil.

Mendengar jawaban milik Dino, Stella mengangguk dengan ceria. Bergegas menaiki motor besar milik Dino dengan bantuan laki-laki itu tentunya.

"Kak, nanti sebelum nonton aku boleh request mau ke Marugame Udon dulu gak?" tanya Stella.

Dino menatap sekilas layar lampu merah yang masih menunjukkan angka 24 sebelum menoleh ke belakang. "Gak habis nonton aja?" ujarnya sembari mengerutkan dahi.

"Aku keburu laper heheh..."

Bertepatan dengan itu, lampu berubah menjadi hijau. Dino melajukan motornya kembali, tak sempat menjawab ucapan milik Stella. Keduanya juga enggan membuka suara, hanya ada suara klakson yang saling bersahutan dan beberapa suara orang-orang saat melewati pasar.

"Mau nonton dimana?"

Stella yang tahu kalau Dino membuka suara jadi menempelkan kepalanya dekat helm Dino, "Kenapa kak?"

"Mau nonton dimana?" kata Dino mengulangi perkataannya.

"Hah? Siapa yang mau nyalon?"

Dino mengerutkan dahinya mendengar ucapan Stella. Ia membuka kaca helmnya sebelum mengulangi perkataannya. "Mau nonton dimana?"

Stella membasahi bibirnya. Bohong kalau perempuan itu mendengar ucapan Dino. Masalahnya ucapan Dino seakan tenggelam di balik kerumunan. Belum lagi banyak mobil, motor, serta beberapa orang yang bercakap-cakap juga hingga ia tak dapat menangkap maksud perkataan kakak tingkatnya itu.

Dan pada akhirnya Stella hanya berkata, "Iya kak, heheh." Membuat Dino nyaris menabrakkan motornya ke depan pohon.

Jawabannya tidak sinkron dengan pertanyaan yang diajukan olehnya.

iridescent; lee dinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang