CHAPTER 03: Aliansi Changbin dan Hwiyoung

37 7 0
                                    


Mungkin hari ini adalah hari apes bagi Stella. Pasalnya, perempuan yang tahun ini belum genap berumur 18 tahun itu sekarang tengah terjebak di kantin fisip bersama Shuhua dan pacarnya yang anak teknik, siapa lagi kalau bukan Hwiyoung.

Sejak beberapa minggu yang lalu ia dengan tak sengaja mengobrol dengan beberapa teman pacar Shuhua itu, mereka jadi dekat sebagai teman. Tak jarang pula jika berpapasan akan saling menyapa dengan wajah yang sama-sama cerah.

Tidak, bukan itu fokusnya. Kembali lagi kepada Stella, si protagonis di cerita ini. Perempuan itu sedikit mengutuk. Hari Senin memang pantas jadi hari yang paling menyebalkan.

Hari pertama untuk memulai beraktifitas setelah libur panjang di hari Minggu. Senin, kelas pagi pula. Bayangkan stress nya Stella sekarang. Ia bahkan mengajak supir ojol untuk mengebut karna ia tak ingin melewati kelas paginya. Dan sialnya, ketika ia sampai di koridor fakultasnya -memang ia selalu berangkat satu jam sebelum kelas berlangsung karna rumahnya lumayan jauh dari kampus, menghindari telat- salah satu teman kelasnya itu mengabari di group chat kalau kelasnya tidak jadi di adakan hari ini dan berganti menjadi besok pagi.

Sungguh, Stella muak sekarang. Dengan wajah merengut, perempuan berkacamata bulat dan memakai sweater rajut berwarna lilac dengan terusan berwarna putih itu melangkahkan kakinya ke kantin fisip. Mengabari Shuhua kalau ia akan mampir, kebetulan Shuhua punya kelas pagi. Ingat kan kalau Stella berangkat lebih awal? Nah, kalau Shuhua sendiri berangkat lebih awal tak lain karna menemani Hwiyoung yang 'katanya' menginap di sekret BEM. Masa bodoh, Stella tak penasaran!! Pokoknya Stella mau marah sekarang juga.

Sudah bangun terlalu pagi, mengajak tukang ojol kebut-kebutan, eh kelasnya di batalkan begitu saja. Sial sekali.

Makin sial lagi ketika perempuan itu sadar kalau dia jadi nyamuk diantara Hwiyoung dan Shuhua sekarang. Memang benar ya, orang kalau sedang pacaran itu dunia hanya milik berdua, yang lain ngontrak. Contohnya ia sendiri. Anehnya, kenapa ia betah sekali sih melihat dua orang berlawan jenis ini tengah saling suap-suapan dan tak jarang melontarkan kalimat-kalimat keju. Aduh, perutnya mendadak bergejolak seketika. Kayaknya dia alergi deh melihat pasangan uwu.

"Kamu gak mau sarapan aja? Minum Milo terus, udah dulu deh." Shuhua membuka suara. Akhirnya perempuan berwajah oriental itu sadar dengan eksistensi sahabatnya.

Dengan wajah mendung, Stella hanya menggeleng. Matanya menatap lamat susu kotak berkemasan hijau di tangannya. Ah, rupanya Stella sudah meminum tiga kotak susu itu- lebih tepatnya hampir empat kotak jika susu yang di tangannya ikut di hitung. Pantas saja Shuhua menegurnya tadi.

Ngomong-ngomong soal Milo, Stella sudah lama tidak ketemu dengan pahlawan- eh maksudnya kakak tingkat nya yang berbaik hati padanya dua kali itu. Padahal hampir sebulan lamanya

"Makan ini aja, La. Susha tadi bawa banyak nih." kata Hwiyoung sembari menyodorkan satu sandwich penuh kearahnya. Susha, adalah pet name yang Hwiyoung berikan untuk Shuhua, omong-omong.

Eh- Stella jadi sadar dari lamunannya.

"Sasha kemana kak???"

Hwiyoung jadi terkikik geli melihat raut wajah Stella yang panik, seakan kehilangan Shuhua untuk beberapa lama. Sumpah, perempuan dengan pipi penuh itu menggelengkan kepalanya, sesekali menatapnya persis seperti anjing kecil yang kehilangan induknya, Hwiyoung jadi gemas.

"Kelasnya udah mau mulai. Kamu dari tadi ngelamun terus pas Susha panggil-panggil, makanya dia jadi ninggalin kamu deh," jelas Hwiyoung.

"Yaahhh..." Stella menurunkan bahunya mendengar penjelasan dari sosok tinggi di hadapannya.

"Gak pulang aja?" Tanya Hwiyoung. Mendengar itu, Stella mencebik kesal.

"Astaga... Kak, rumahku bahkan jauh banget lho sama kampus, baru dateng masa aku balik lagi? Uang jajan aku tekor karna ongkos doang!" Stella membuka sesi curhat secara tidak langsung. Hwiyoung yang memang baik hanya mendengarkan secara saksama sembari mengunyah makanannya. "Aku mau ngekos juga sayang banget rasanya... Lagian rumahku kan masih di kota ini, kenapa aku harus ngekos!?"

iridescent; lee dinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang