Saat ini Rose sedang berkumpul bersama ke-empat temannya yaitu Jennie Jisoo dan Lisa dikantin sekolah. Mereka memakan makanan mereka sambil berbincang ria
"Eh eh. Lo tau ga sih kemarin waktu jam ke-empat pas pelajaran pak suho gw ijin ke toilet?" ucap jisoo heboh kepada teman-temannya itu. Yg lain mengangguk menunggu kelanjutan cerita Jisoo
"Nah waktu gw mau balik dari toilet gw sempet dimintain bantuan sama pak bondan buat simpen map diruangannya-
Setelah gw udah nyimpen map pak bondan dimejanya otomatis gw keluar baliknya ngelewatin ruang lab kan?"
Yg lain mengangguk lagi
"Waktu gw ngelewatin ruangan itu. Gw denger suara desahan dari sana. Dan setelah gw liat ternyata yg lagi ngewe diruang lab itu bu Irene sama pak Bo gum!" kata Jisoo dengan mengakhiri kalimatnya dengan suara pelan agar murid yg lain tidak dengar
Ketiga nya sontak membulat tak percaya dengan pernuturan temannya itu. Setahu mereka itu Bu Irene itu guru yg paling kalem dan mereka tidak percaya bahwa ternyata guru terebut berani melakukan hal tersebut di lingkungan sekolah
"Serius lo chu?! Anjir gw ga percaya ternyata Bu Irene binal juga sampe berani ngewe di sekolahan" Lisa berucap dengan nada heboh setelah mendengar akhir dari cerita Jisoo
"Serius lah anjir masa gue boong soal beginian! Sayangnya gw ga bawa hape waktu itu buat dijadiin bukti" Jisoo mengakhiri dengan menghela nafas saat tidak bisa membagi apa yg ia lihat pada temannya yg lain
"Kaya nya semua guru disini suka ngewe deh. Gw juga pernah nge gap Bu Jihyo sama Pak Daniel lagi ngewe di ruangan mereka pas waktu pulsek" mereka asik menggibah soal siapa saja guru yg pernah mereka temui sedang melakukan hal 'itu' disekolah mereka
Rose sempat terdiam beberapa saat setelah mendengar kalimat Jennie barusan. Ia langsung teringat pada kejadian minggu lalu saat ia diantar pulang oleh guru bahasanya itu. Kejadian dimana ia mendengar sendiri gurunya mendesah dikamar mandinya sambil merapalkan namanya
Rose segera menggeleng saat mengingat kejadian itu kembali. Namun matanya tak sengaja melihat kedepan dan melakukan eye contak bersama Henry guru bahasanya. Mereka sama-sama melemparkan senyuman sebelum Henry memutuskan kembali ketempat duduknya makan bersama teman gurunya yg lain
Ia kembali memasuki percakapan temannya dan sesekali tertawa mendengar lelucon bodoh Lisa. Sampai bel jam terakhir berbunyi ke-empat wanita tersebut mulai pergi berjalan ke kelas masing-masing
...
Rose menaikan resleting jaketnya. Hujan turun lagi hari ini dan sialnya supir yg biasa antar jemput sedang cuti selama dua hari. Ingin berjalan ke halte bus namun keburu hujan. Jadi disinilah ia,terdiam diri sambil melihat derasnya hujan diparkiran sekolah
Ia bisa saja menumpang dengan temannya yg lain. Namun jarak rumah mereka dengan Rose terbilang jauh jadi ia tidak mau merepotkan dan lebih memilih naik bus saja. Ada juga sih yg arahnya sejalan dengan rumah Rose yaitu Lisa. Namun temannya sedang ada hal yg harus di urus bersama guru pelatih dance nya
"Rose.." ucap seseorang sambil menepuk bahunya. Rose menoleh pada seseorang yg menepuk bahunya itu
"Eh. Pak henry. Bapak masih disini" ucap Rose
"Iya nih. Baru saja mau pulang. Kamu kenapa masih disini? Belum ada yg jemput?" tanya Henry berdiri disebelah muridnya
"Iya pak. Supir saya ngambil cuti selama dua hari jadi terpaksa harus pulang naik bus" jawab Rose
"Kalau gitu saya antar kamu pulang aja. Takutnya kaya kemarin waktu bapak antar kamu pulang,nunggu reda nya pasti lama" tawar Henry pada Rose
"Mmm..yaudah pak. Sekalian saya mau tanya ke bapak juga soal pembahasan waktu itu kalau bapak ga keberatan nemenin saya sebentar dirumah" Rose berkata sambil menunduk karna sedikit malu