Happy Reading(◔‿◔)
°°°
Rayna berjalan santai di koridor menuju kelasnya. Matanya berkeliaran melihat sekeliling sekolah dengan ekspresi udiknya. Bukan hanya itu, matanya memicing mencari cogan.
Terkadang ketika berpapasan dengan siapa saja asal cogan, dia akan menyapa dengan sopan namun genit. Ada yang menanggapi ada yang tidak. Adapula yang menatapnya aneh.
Ketika dia mencapai di sekitar kelas XI, langkah Rayna melambat seraya mencari kelasnya. Ia masih merasa bingung, walaupun Emira sudah memberitahu letaknya.
Melihat sekumpulan cowok yang tengah mengobrol, mata Rayna berbinar. Dia merapikan penampilannya. Lalu, mendekat dengan ekspresi malu-malu,"Permisi."
Atensi sekitar 4 cowok itu, langsung beralih pada Rayna. Di perhatikan oleh keempatnya, Rayna menyelipkan anak rambut ke belakang telinganya. Ia berkedip dengan pipi memerah,"G-gue mau nanya. Kalo letak kelas XI Ipa III, di mana, yah?"
"Oh, lo murid baru, yah?"tanya salah satu dari mereka dengan senyuman di bibirnya.
"Bukan, sih.. "gumamnya. Rayna menggaruk pipinya,"Gue bukan murid baru. Tapi gue lupa kelasnya di mana."
Mereka melongo menatap Rayna. Lalu keempatnya langsung tertawa keras, membuat perhatian orang yang berlalu-lalang tertuju kepada kelimanya.
Rayna mantap mereka semakin bingung,"Kenapa ketawa? Gue nanya, bukan lagi ngelawak."
Tawa mereka semakin keras. Apalagi melihat wajah polos Rayna yang bingung.
"Ya ampun, hahaha.. gue baru tahu ada cewek kaya lo di sini."Cowok yang sempat bertanya anak baru, memukul bahu temannya seraya tertawa tanpa henti.
Cowok yang di pukul, meringis. Dia menghentikan tawanya menatap si pemukul jengkel,"Sakit, Njir."
Tawa mereka mereda. Lalu menatap Rayna yang masih bingung.
"Lo udah berapa lama sekolah di sini?"tanya Cowok berambut kriting dengan kulit sawo matang yang di pukul oleh temannya.
Mata Rayna menerawang untuk mengingat,"Dari kelas X."
Mereka menatap Rayna tidak percaya.
"Lo udah hampir 2 tahun sekolah di sini, lupa letak kelasnya?"Dengan mulut menganga, Cowok yang lebih pendek dari keempatnya bertanya.
Rayna menyengir canggung. Lalu mengangguk kaku.
Mereka menggeleng-gelengkan kepala. Walaupun aneh, melihat wajah bingungnya memang tidak terlihat berbohong.
"Ayo, gue anter. Kebetulan, di sana ada bos kita,"kata cowok yang sedari tadi tidak membuka suara.
Rayna mengangguk seraya tersenyum. Ia sedikit penasaran dengan 'Bos' yang mereka maksud.
Cowok yang menawarkan mengantar Rayna, berjalan terlebih dahulu. Rayna mengikutinya dari belakang. Mendengar langkah kaki di belakangnya, Rayna menoleh, sedikit kaget melihat ketiga orang lainnya ternyata ikut,"Kalian ikut, yah?"
Ketiganya mengangguk. Cowok berambut kriting mewakili,"Kita juga mau liat si bos."
Rayna semakin penasaran,"Emang siapa bos kalian?"
Keempat orang itu menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan Rayna. Lalu menatap Rayna dengan mata heran.
"Lo gak tau? Lo kan sekelas sama dia."
Rayna menggeleng. Mereka berjalan hanya kurang dari satu menit.
"Noh, dia,"tunjuk si cowok yang lebih pendek, pada seorang cowok di dalam kelas yang duduk tenang di bangku paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayna Transmigrasi ✓ [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sebagian Part dihapus untuk kepentingan penerbitan] *** Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri...