"Selamat pagi sajangnim! Kemarilah akan kuperkenalkan pada anggota kita yang lain"
Johnny menoleh ke arah Haechan yang menghampirinya bersama dua orang asing baginya. "Ini Doyoung hyung dan Kun hyung, kemarin mereka sedang observasi ke Busan untuk memastikan redaksi utama"
Johnny memberikan senyum tipisnya menyapa keduanya yang dibalas bungkukan sopan.
"Selamat Pagi, maaf tidak bisa ikut menyambut kedatangan anda kemarin, Sajangnim" sapa Doyoung Kim.
"Tidak apa-apa, kalian melakukan perkerjaan dengan baik. Kalian koordinator redaktur, kan? Aku tunggu laporan kalian sebelum makan siang dan evaluasi setelah makan siang"
"Baik, Sajangnim" giliran Kun menanggapi.
Johnny kembali melempar senyumnya sebelum kakinya kembali membawanya menuju ruangannya.
"Apa? Hanya seperti itu? Yak Haechan-ah kau bilang dia sangat baik" protes Doyoung pada pemuda di sebelahnya setelah atasannya itu memasuki ruangannya.
Haechan hanya terbengong dan mengangguk semi menggeleng tak tertinggal bibirnnya sudah terbuka tak percaya akan atasannya begitu to the point bahkan pada saat pertemuan pertama.
"Aku yakin Johnny hyung hanya ada satu orang, sudah sudah ayo kerjakan pekerjaan kita seperti yang dimintanya. Yorobundeul selesaikan pekerjaan kalian sebelum amakn siang seperti kemarin"
Ruangan besar dengan beberapa kubikal di tengah ruangan membuat ruangan yang luas terasa sesak karena pekerjaan mereka memerlukan mobiltitas yang tinggi dengan perabotan juga perlengkapan pekerjaan yang mendukung di sekitar mereka. Johnny dapat memantau semuanya dari ruangannya lebih tepatnya pada kaca 2x3 meter di sudut ruangannya dimana ada dua kursi single dengan meja kecil untuk menikmati minuman dingin dari lemari es mini di sudut ruangan.
Johnny menyiapkan materi untuk disampaikan kepada tim redaktur sembari menunggu laporan terkini timnya, ia merasa harus mengatur waktu dengan baik mengingat waktunya tidak banyak dan pekerjaan yang masih cukup banyak untuk dikejar.
Satu persatu laporan tiap redaktur masuk melalui e-mail dan ia langsung menuliskan tanggapannya sembari membuatnya sebagai poin-poin presentasi. Semuanya ia handle secara langsung mengingat ia tidak terbiasa dengan keberadaan sekretaris yang seharusnya dapat membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Issues [✔️] | Johnten
FanficWell, benar, orang asing. Terlebih moodnya sedang tidak bersahabat saat ini dan ia harus segera memasang topengnya lagi karena harus menemui kliennya yang ke sekian malam ini. "Aku melakukan apa yang menjadi kewajiban orang lain, hanya karena ikatan...