32

2.9K 413 44
                                    

Sinar mata hari menembus lewat sela sela jendela. Membuat mikey perlahan membuka matanya. Kalau di pikir pikir, ini adalah pertama kalinya juga bagi mikey tidur tanpa selimut usangnya. Seingatnya semalam dia tidur sambil memeluk------

" (NAME) CHIINNN!!! " teriak mikey saat menyadari ( Name ) tidak lagi ada di sampingnya.

Mikey berlari keluar dan mencari ( Name ) di setiap sudut markas. Semua anggota markas binggung mantap bosnya yang mondar mandir mencari sesuatu namun tak ada yang berani menyapa bosnya.

" bos? " sapa koko yang kebetulan bersimpangan dengan mikey.

" koko. Dimana ( Name ) chin? " tanya mikey.

" ah. ( Name ).. Sudah pergi dari tadi.. Dia--"

" eh? Bos! " panggil koko

Mikey melenggang pergi tanpa memperdulikan ucapan koko selanjutnya.

" dia.. Sedang membeli bahan makanan untuk membuat sarapan.... Ah. Ini akan jadi kacau. Cepatlah kembali ( Name ).. " gumam koko.

Mikey pergi ke dalam kamar. Mengambil jaket dan hendak melenggang keluar. Namun sampai di depan markas dia melihat ( Name ) yang membawa 2 kantong plastik besar.

Mikey pergi mendekati ( Name ) . Sontak memeluknya.

( Name ) yang di peluk tiba tiba sontak menjatuhkan belanjaan nya. Menoleh dan mendapati mikey yang sudah menempelkan kepalanya di cela leher ( Name ).

" ada apa ini sano manjirou - sama? " tanya ( Name ) dengan nada mengejek yang ketara.

" jangan bilang kalau kau mengira aku melarikan diri? " tanyanya lagi. Namun tidak ada respon dari mikey.

Sedikit dia rasakan basah di pundaknya. ( Name ) menoleh dengan panik. Mendapati mikey dengan wajah murung dan air mata yang sedikit keluar dari kelopak matanya.

" Astaga! Manjirou. Ada apa? Apa kau di jahili kelompok mu? " tanya ( Name ).

" mana berani mereka menjahiliku " gumam mikey.

" lalu ada apa? Kenapa kau menangis? " tanyanya lagi sambil menangkup wajah mikey dengan kedua telapak tanganya. Menyatukan dahi mereka dan menatap mikey dalam.

Menatap mata ( Name ) secara langsung membuat wajah mikey sontak memerah padam. Memilih untuk menenggelamkan wajahnya di pundak ( Name ) lagi.

" woi. Manjirou--- " ucapan nya terpotong.

" wah. Manis sekali pemandangan yang ku lihat sampai mataku nyaris buta. " sahut seorang di belakang mikey

" iri? Bilang boz! " jawab ( Name ) dengan pandangan mengejek ke arah sanzu.

Sanzu hanya menatap ( Name ) datar. Nampak kesal namun di tahan karna bagaimanapun juga, jika dia menyentuh ( Name ) wajahnya akan jadi incaran tendangan mikey.

" aku lapar ngomong ngomong. Kau bilang kau akan pergi 10 menit untuk membeli bahan makanan. Lagian kenapa tidak menyuruh orang lain untuk membelikan semua itu sih? Kau Membuat bos mengelilingi markas untuk mencarimu. " jelas sanzu.

" wah, kalau kau tau dia mencariku kenapa tidak bilang padanya kalau aku pergi untuk belanja hm? " tanya ( Name ) dengan tatapan mengejek. Memeluk kepala mikey yang ada di pundaknya lantas mengelus pelan helaian rambut mikey.

Sanzu hanya diam. Dia memang sengaja tidak mengatakan pada mikey. Berharap bahwa mikey akan menyeret ( Name ) lalu menghukumnya. Nyatanya justru mikey nampak seperti bocah yang di tinggal tanpa pamit oleh ibunya.

Sedangkan bagi ( Name ) sendiri, sangat menyenangkan melihat tatapan cemburu yang di layangkan oleh sanzu. Itu jelas sangat ketara. Sanzu yang begitu merajakan mikey, namun mikey yang begitu mencintai ( Name ) di butakan oleh rasa sayangnya.

Karna bagaimanapun juga sekarang ini..

Hanya ( Name ) yang dia punya.

.
.
.
.
.
.

" Yosh! Sarapan sudah siap!! Katakan terimakasih pada koko karna mau meminjamkan ku black card nya! " ucap ( Name ) sambil menata makanan di atas meja. Tak lupa melirik koko yang menatapnya kesal.

20 menit yang lalu. ...


( Name ) membuka matanya pelan, perlahan bangkit dari tempat tidur. Melangkah keluar dan mendapati koko yang sedang menghitung uangnya di atas meja.

Senyum jahil terpatri di wajah ( Name ). Dia punya ide yang luar biasa. Tentang Bagaimana dia bisa menyiapkan sarapan untuk semuanya tanpa perlu mengeluarkan uang.

( Name ) mendekati koko.

" koko~~ " sapa ( Name ).

" aku tidak akan memberimu sepeserpun. " sahut koko.

" aku belum mengatakan apapun :( " ujar ( Name ).

" dari bekas iler yang belum kau lap itu aku sudah tau kalau kau ingin meminta uangku kan? " balas koko.

" mana ada! Aku cuman menyapamu! " elak ( Name ).

Koko hanya meliriknya sekilas dan kembali menghitung uangnya. ( Name ) sendiri memilih mendudukan dirinya di samping koko. Koko tidak memperdulikanya.

" koko.. Apa kau tidak lapar? " tanya ( Name ).

" ya, ini sudah waktunya sarapan. " jawab koko.

" kalau begitu aku akan belanja untuk membuat sarapan. " ujar ( Name ).

" ya. Pergilah. Jika bos bangun aku akan mengatakan bahwa kau pergi belanja. " jawab koko.

" ano nee, koko... Kalau aku membangunkan manjirou dari tidurnya mungkin dia akan marah besar.. Dan jika dia marah padaku aku akan mengatakan kalau kokonoi tidak mau memberiku uang untuk belanja.. Terdengar seperti rencana yang luar biasa bukan? " perkataan ( Name ) membuat koko sontak menolehkan kepalanya menatap horor ( Name ) yang justru di hadiahi senyum licik yang terpatri apik di wajah ( Name ).

" sial! " batin koko.

.
.
.
.

Pada akhirnya koko memang menyerahkan black card ya karna takut dengan ancaman ( Name ).

" sial. Dasar tukang ancam! Mana dia bawa bawa nama bos ! " batin koko.

( Name ) hanya tersenyum tanpa dosa.

" ah manjirou, aku membuatkan dorayaki untukmu. Dan.. Hari ini apa kau ada waktu luang? " tanya ( Name ).

" ada apa? " tanya mikey.

" ayo kencan! " ucap ( Name ).

" mau pergi kemana? " tanya mikey.

" hmm.. Mau temani aku belanja tidak? " tanya ( Name ).

" tentu, setelah sarapan ayo pergi dengan motorku, sudah lama aku tidak motoran denganmu ( Name ) chin.. " jawab mikey. Senyum kecil terpatri di wajahnya.

" oke.. " balas ( Name ).

" kali ini, aku tidak akan pergi kemanapun.. Aku akan selalu bersamamu manjirou.. Tidak akan ku biarkan kau di telan oleh kegelapan, tidak peduli apa aku harus menghancurkan diriku sendiri demi melindungi mu.. "
















BENTAR LAGI DRAKEN KOID :V

( Name ) X 東京卍リベンジャーズ - [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang