16+
Hari ini, [Name] cukup kelelahan. Kalian tau kenapa? Sedari kemarin, Nozel benar-benar manja padanya.
Memang jarang kalau Nozel bersikap begitu, tapi kalau sudah seperti itu. Waktu istirahatmu tidak akan pernah ada.
"[Name], tolong beri aku ini."
"[Name], jangan pergi dari sini sampai aku selesai."
"[Name], kau harus menginap."
Dan kini, [Name] hanya menghela nafas saat Nozel memeluknya erat dari belakang. Tangannya berada di pinggang [Name], lalu lelaki berhelai perak itu berkeluh-kesah manja. [Name] hanya menyusun dokumen miliknya di mejanya.
"Uhm.. Nozel.. ini.. membuatku agak... Itu..." Ucapan [Name] membuat Nozel menatapnya buas. "Tidak akan kulepaskan. Kamu membuatku kesal akhir-akhir ini," ujar Nozel.
"K-kenapa?"
"Kenapa katamu?" Nozel melepaskan pelukannya, membalikkan badan [Name] agar menghadap padanya. Nozel menangkup pipi [Name] lembut, dan itu membuat [Name] merinding. "Kamu pulang dengan si orang asing itu. Ngapain aja? Kenapa bisa pulang selarut itu? Kenapa harus dia? Kenapa wajahmu terlihat senang saat dia tertawa? Kenapa seolah-olah kamu bahagia dengannya?"
"Aku menemani Yami buat membantunya berlatih. Terus, dia butuh saran untuk para anggotanya. Aku pulang sampai larut.. karena Yami mengajakku judi.. Hmpp!!!!"
Nozel mencium kasar bibir [Name]. Tangannya menarik tengkuk kekasihnya itu. Lidahnya masuk lebih dalam, memaksa gadisnya membuka mulutnya. Tangan Nozel yang menganggur satunya, menggenggam erat jari-jari [Name].
Ciuman kasar namun penuh rasa kasih sayang, itulah yang kini [Name] rasakan.
Nozel memang orang yang cemburuan. Dia memang jarang mengungkapkannya, dan lebih sering memberikan hukuman padanya langsung saat dibelakang.
Nozel mengakhiri ciumannya dan menarik gadisnya ke pelukannya. Netranya menatap sendu. "Kamu itu kenapa bandel dan blak-blakan? Aku tidak suka. Berkali-kali kamu melakukan itu, dan tidak pernah kapok. Apa aku harus benar-benar menyerangmu, begitu?"
"Kuhajar nanti."
"Tidak. Justru kaulah yang aku hajar habis-habisan."
"Diam."
"Wajahmu memerah. Ah, apa kau merasa--"
"Diamlah, mesum!"
"Apa? Kau yang mulai, aku hanya melaksanakannya."
"Mulai apaan?!!!"
"Jantungmu berdegup kencang."
"Karena kau!"
"Hm? Apa maksudmu?"
"Kau membuatku begini, dasar bodoh!"
"Kekasihku benar-benar tidak mau jujur."
"Itu kau!"
"Kau."
"Ihh! Menyebalkan!"
"Haha."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I Love You | Nozel S.
Teen Fiction❝ aku mencintaimu ❞ bagaimana caranya seorang komandan ksatria sihir dingin dan tsundere mengungkapkan perasaannya padamu secara terang-terangan? ©𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐘𝐔𝐊𝐈 𝐓𝐀𝐁𝐀𝐓𝐀