Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anu.... Wakil Komandan?"
Lamunan [Name] terhenti saat panggilan dari anggota lain pasukannya. [Name] menatap gadis yang berumur 20 tahunan didepannya, Lauret Valskey.
"Apa?"
Lauret memandang malu dan menyatukan jarinya tanggung-tanggung. "I-itu.. Komandan Nozel.. apa dia teman Wakil Komandan?" tanya Lauret.
[Name] mengernyit, merasa tidak enak. "Lebih tepatnya, sahabat baik. Kenapa?" balas [Name].
"B-bolehkan kalau a-anda membantuku dekat dengan Komandan Nozel?!"
Doenggggg
[Name] sweatdrop dengan permintaan gadis didepannya. [Name] tanpa sengaja mendorong meja kerjanya. Dekat dengan Nozel katanya? Buat apaan coba? Dipikir, dekat dengan lelaki kulkas 35 pintu itu gampang?
"Gak. Cari akal aja sendiri," tolak [Name].
"E-ehh??" Lauret kecewa mendengarnya. "Wakil Komandan [Name].. boleh ya?"
[Name] menopang dagu dan menggeleng. Tapi disatu sisi, perasaan cemburu menggerogoti dirinya. Yah, habisnya, akhir-akhir ini [Name] sering digodai Nebra. Katanya, dia menyukai Nozel. Gak salah sih, tapi masalahnya, masa iya harus orang yang dingin dan tsundere tidak tertolong sepertinya?
"[Name], saatnya-- oh."
Lauret tersentak dan berbalik. [Name] mendongak saat pria yang merupakan Komandannya sekaligus sahabatnya itu berada diambang pintu. Nozel mengerutkan alis tidak suka.
"Kau, keluar dari sini," titah Nozel sembari menunjuk Lauret. "E-eh?" Lauret tentunya terkejut. "Kenapa memangnya, Komandan Nozel? Apa anda ada sesuatu--"
"Kubilang keluar, ya keluar. Jangan banyak tanya," sarkas Nozel, tidak membiarkan Lauret melanjutkan ucapannya.
"M-Baik.."
Keheningan menyelimuti [Name] dan Nozel setelah Lauret keluar. [Name] terdiam, menghela nafas karena apa yang dilakukan Nozel. "Jadi, apa yang kamu lakukan disini?" tanya [Name]. Nozel mengernyit heran. "Kenapa, kau tanya? Bukankah, beberapa waktu lalu, kubilang kita akan pergi ke markas Fuegoleon?" balas Nozel.
"O-oh.. baik."
"...."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.