"Dor!"
Lelaki berhelai perak dengan gaya khas itu tersentak saat seseorang mengejutkannya. Dia berbalik dan mendapati gadis yang dua tahun lebih muda darinya sedang tersenyum lebar.
"Kau ini kelakuannya membuat kaget orang lain. Apa tidak ada hal lain yang bisa kau kerjakan gitu?" tanyanya sembari menyentil pelan dahi gadis itu.
"Haha! Maaf, habisnya lucu!" balasnya. "Aku mau memberikan ini untuk ibumu, Nozel," ucapnya sembari melirik sebuket bunga ditangannya.
Laki-laki perak itu, Nozel Silva, putra tertua keluarga kerajaan Silva, mengangguk pelan. "Terimakasih untuk itu. Ayo, aku antarkan menemui Ibunda."
"Hm!"
Tunggu sebentar, apa kalian aneh? Ya. Tentu saja. Karena tidak sembarang orang bisa masuk kastil yang didiami oleh tiga keluarga kerajaan besar, termasuk keluarga Silva.
[Name] selalu mendapatkan izin masuk kastil, karena itu berkat orang tuanya yang punya hubungan dekat dengan keluarga Silva. [Name] juga sangat dekat dengan anak kedua keluarga Silva, serta berteman cukup baik dengan Nozel
***
"Halo, Nona Acier... Aku datang lagi lho!"
Acier Silva, seorang Ksatria Sihir wanita yang kini tengah mengelus perutnya yang buncit, tanda ada seorang calon anak lagi didalamnya, tersenyum terhadap gadis itu.
"Hai, [Name]-chan. Terimakasih sudah mau datang, ya.." ucap Acier sembari tersenyum.
[Fullname], gadis berhelai [h/c] itu ikut tersenyum. Tangannya ragu-ragu bergerak, ikut mengelus perut Acier.
"Hwaaa.. aku penasaran. Kalau laki-laki, apakah dia mirip Nozel? Atau perempuan, bakal cantik menggemaskan seperti Nona Acier?" tanya [Name] semangat.
Nozel yang dibelakangnya tersentak, tersipu tipis. "Dasar gadis blak-blakan! Ngomong apa sih kau?" desis Nozel.
[Name] menatapnya heran. "Lho? Memangnya aku salah? Kalau dia mirip denganmu, dia pasti ganteng dong kayak kamu. Yah, meski aku berharap poninya ga aneh kayak kamu sih," ledek [Name] sembari menahan tawa.
Rasa malu dan perasaan aneh membludak. Wajah Nozel memerah tidak karuan. "Maksudnya, poniku aneh gitu?"
"Iya. Tapi gemes sih."
Sial. Apa-apaan sih dia ini–Nozel membatin lelah. "Cepatlah kembali, bocah. Ibunda harus istirahat, dan aku harus--"
"Tidak apa-apa, Nozel. Ibu senang kalau [Name]-chan ada disini." Acier tersenyum. "Dan lagi, sepertinya [Name]-chan sosok yang penyayang dengan orang lain, ya?"
Nozel mendengus pelan. "Yang ada, dia itu jahil. Tadi saja aku dikagetkan olehnya," cibir Nozel.
[Name] membuat tanda peace ditangannya. "Karena mengagetkan seseorang adalah hobiku! Karena itu aku akan menjadi gadis penuh kejutan!" ucapnya.
"Ya ampun... Anak ini benar-benar aneh."
Acier tertawa ringan melihat interaksi antara anaknya dan gadis itu. "Kalian akrab sekali, ya," ujar Acier.
"Eh? Akrab?" [Name] mengulang ucapan Acier. Nozel mengerjapkan matanya, "akrab?"
Acier mengangguk. "Tahun depan.. Nozel akan mendapatkan grimoire nya.. dan [Name]-chan sekitar dua tahun lagi.." Acier menatap kearah [Name] dan Nozel. "Nozel, gunakan kekuatanmu untuk melindungi saudaramu dan juga [Name]-chan, ya. [Name]-chan adalah seseorang yang berharga buatmu, bukan?"
"...B-baik.."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I Love You | Nozel S.
Novela Juvenil❝ aku mencintaimu ❞ bagaimana caranya seorang komandan ksatria sihir dingin dan tsundere mengungkapkan perasaannya padamu secara terang-terangan? ©𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐘𝐔𝐊𝐈 𝐓𝐀𝐁𝐀𝐓𝐀