[7]

3.3K 491 67
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























































"Hoahhh, Kak [Name]!!!"

Sesampainya di markas pasukan Raja Singa Merah Tua, [Name] disambut pelukan oleh Leopold yang bersemangat. [Name] terkekeh geli dan mengacak-acak rambut vermillion milik Leopold.

"Lama tidak bertemu, Leo. Kabarmu bagaimana?" tanya [Name]. Leopold mengacungkan jempolnya, "100% baik! Geh--"

Leopold terjengkit mundur saat merasakan aura membunuh dari Nozel yang berada dibelakang [Name]. [Name] memiringkan kepalanya, bingung.

"Dimana Fuegoleon?" tanya [Name].

Leopold sontak menatap [Name] semangat. "Aniue ada kok! Sebentar ya, aku panggil--"

"Tidak usah panggil dia. Kami akan menunggu ditempat lain. Menyebalkan sekali," sela Nozel.

Leopold membatu dengan mulut yang terbuka. 'Eh? Eh? Apa ini? Kenapa Nozel-san daritadi marah-marah terus? Apa ada yang membuatnya kesal? Atau bagaimana? Ah? Apa-apaan!' batinnya panik.

[Name] mendelik cemberut pada Nozel. "Kenapa sih? Daritadi kayak marah-marah mulu. Apa ada masalah?" tanya [Name] yang mulai heran.

"Memangnya... Begitu?"

[Name] mengangguk, diikuti Leopold yang sependapat. Nozel terdiam dan mulai berpikir apa yang dilakukannya.

"Ah. Lama tidak bertemu, [Name]. Dan aku berterimakasih karena kau mengajak [Name] juga, Nozel." Fuegoleon menghampiri mereka yang kini masih berada di lorong markas.

Nozel mendelik tajam. "Niatku tidak mau membawa bocah blak-blakan ini ikut. Tapi karena dia penting, lebih baik aku ajak sekaligus mengawasi tingkah bocah nya," balas Nozel.

Fuegoleon terkekeh geli. "Selalu saja begini, ya. Nozel yang menganggap [Name] bocah. Kalian teman yang tidak terpisahkan. Kurasa kalian semakin dekat," ucap Fuegoleon.

"Hei! Disini aku merasa tersindir-- tunggu!"

"Semakin dekat? / Semakin dekat katamu?"

Fuegoleon tersenyum dan mengarahkan pandangannya pada Nozel. "Nozel. Bagimu, [Name] itu apa?" tanya Fuegoleon.

Nozel mengangkat satu alisnya. "Sahabat--"

"Aku tau kau berbohong kok. Kurasa, tidak ada salahnya jujur."

"Apa maksudmu?"

Fuegoleon mendekat dan menepuk kepala [Name] yang hanya menyimak. "Maksudku, apa rasanya saat kamu melihat gadis ini dekat dengan orang lain dan bahagia dengan orang lain? Apa itu masih bisa disebut hanya sahabat?" tanya Fuegoleon.

Nozel mengeluarkan aura dingin dengan perasaan menusuk. [Name] menganga atas apa yang dilakukan Nozel.

"Ap-ap-ap-apa-apaan?"

Nozel dengan cekatan menggunakan sihir air raksa miliknya untuk menarik [Name] dan membawanya ke dekapannya. Nozel memeluk [Name] dari belakang.

"Gadis ini milikku!"

[Name] melongo. Wajahnya merah padam dan bisa terlihat visualisasi asap yang mengepul.

"H-h-hwa-hhwa-hwawawaa-hwaaa.."

Nozel tersipu dan merasa tidak enak. Tapi, dia akan mengatakannya sekarang. "[Name]. Mulai sekarang kau milikku. Kau akan menjadi kekasihku. Dan selamanya kau akan bersamaku," tegas Nozel.

"O-o-hei! A-apa-apaan itu!"

"Kau mendengarnya, brat? Kau milikku."

"T-tidak-tidak, maksudku, kenapa?!"

"Kenapa katamu? Kau tidak perlu tau."

"Kenapa??? Ak-aku kan.."

"Akan kukatakan ini..."



































"Karena sejak lama, aku sangat mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena sejak lama, aku sangat mencintaimu. Lebih dari apapun. Dan aku ingin kau selalu bersamaku apapun keadaannya. Tidak ada yang boleh memilikimu selain diriku."



























































"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] I Love You | Nozel S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang