Maafkan typo ya...
Happy reading....
Pagi pun tiba, terlihat haechan menuruni tangga dengan seragam yang sudah rapi melekat di tubuh nya serta tas yang tersampir di pundak nya
Tak!
Langkah haechan berhenti tepat di anak tangga terakhir, ia terkejut melihat ayah nya sudah duduk manis di depan meja makan. Ia bingung, haruskah ia menghampiri? Tapi takut ayah nya marah, tapi haechan juga lapar ingin sarapan.
Setelah beberapa detik berpikir akhirnya haechan pun memutuskan langsung berangkat ke sekolah dan sarapan di kantin saja. Dia pun memutuskan untuk langsung pamit ke ayah nya
"A-yah ..haechan berangkat sekolah dulu" cicit nya sambil menunduk dan bersiap jalan keluar karna pasti ayah nya akan mengabaikan nya.
Tetapi ternyata Jhonny menarik tangan haechan seraya berkata
"Sarapan dulu, jangan merepotkan orang lain jika nanti kau tiba tiba pingsan" titah nya cuek.
Ya. jhonny masih belum bisa menunjukan kasih sayang nya secara terang-terangan pada haechan, ntah apa alasannya, mungkin dia takut tenia mengetahui nya dan depresi nya kembali, mengingat dia sangat benci haechan yang dia anggap sebagai pembunuh orang tua nya, padahal itu sudah takdir. Jadi jhonny harus menunggu time yang tepat untuk membuat tenia menerima haechan tanpa harus depresi nya kembali lagi.
Dia kasihan pada haechan tapi jhonny juga tidak ingin depresi tenia kembali
Jhonny singgung bingung, biarlah waktu yang menjawab semua nya.
Haechan tidak bisa menahan senyum nya ketika mendengar suara ayah nya yang menyuruh dia sarapan meskipun dengan nada cuek dan terkesan terpaksa , tapi haechan senang ayah nya memperhatikan nya setelah sekian lama dia tumbuh
"Terimakasih ayah..." ujar nya serasa tersnyum manis dan mata berkaca kaca penuh haru
"Ya, makanlah" jhonny kembali fokus ke makanan nya
Setelah beberapa menit pun sarapan selesai dan akhirnya haechan beranjak dari kursi siap berangakat sekolah
"Kau berangkat dengan siapa" tanya jhonny masih dengan nada yang sama
Haechan yang baru selangkah langsung berbalik menatap ayah nya terkejut, apakah ayah nya baru saja peduli pada nya, pikir haechan
"Aku naik bus dengan temanku ayah" jawab haechan akhirnya
"Ohh begitu...baiklah, yasudah sana berangkat, hati hati" jhonny awalnya ingin mengantar tapi ketika mendengar haechan dengan teman nya ia mengurungkan niat nya, karna pasti teman nya itu menjaga haechan. Lagipula dia agak sibuk di kantor hari ini
"Iya ayah.." haechan tersenyum dan mulai berjalan kembali menuju halte bus
Setelah beberapa menit bus pun datang, dan haechan terkejut ketika kepala renjun muncul di jendela bus
" haechan cepat masuk aku sudah siapkan tempat duduk untukmu" kata renjun
Haechan pun bergegas masuk dan duduk di samping renjun
"Makasih injun" kata haechan
"Eyy tidak masalah..aku sengaja mengusir orang orang yang ingin duduk di sini dan bilang ini untuk temanku, mereka pun menuruti meski berdecak kesal padaku haha" tawa nya tanpa dosa karna sudah mengusir orang orang tadi.
"Lain kali jangan seperti itu injun, kan kasihan mereka juga ingin duduk, aku tidak masalah kok berdiri kan sekarang ada kau yang menjagaku hehe" ujar nya cengengesan
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWOYO CHINGUDEUL✅
Teen Fictionini bukan sebuah kisah percintaan, ini adalah kisah seorang remaja lemah yang selalu ditindas dan dihina karna dia tidak di inginkan dalam kehidupan keluarga nya. Hingga saat ia memasuki sekolah high school barulah ia mengerti apa arti sahabat sesun...