6.𝐓𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧

3.9K 197 46
                                    

Haii semuaa,kalau ada typo atau kejanggalan tandain yaa,biar nanti aku revisi Hihihihi



Waktu sudah menunjukan pukul 14.30 WIB menandakan bahwa semua siswa dipersilahkan pulang. Allea memilih untuk pulang bersama Mita dan Zera karena kebetulan Mita hari ini membawa mobil miliknya.

"Al,Mit nanti jangan langsung pulang. Kita makan duluuu" pinta Zera sembari mengusap perutnya menandakan saat ini ia sedang sangat lapar.

"Kan tadi kamu udah makan waktu istirahat" jawab Allea.

"Masih laper astaga Allearsyi!!!" Rengek Zera kepada kedua sahabatnya itu. Membuat keduanya malah tertawa melihat itu.

"Zera mah emangnya perut karung" celetuk Mita mengejek Zera.

"Sialan ya lo" umpat Zera.

"Udah jangan debat,yuk makan ajaa engga apa-apa" Ujar Allea menengahi keduanya. Mita dan Zera pun mengangguk,Zera tersenyum sumringah,dan menjulurkan lidahnya kepada Mita. Allea hanya tertawa melihat kedua sahabatnya itu.

Mereka bertiga pun memilih untuk melanjutkan langkahnya ke parkiran sekolah, mereka sudah sampai di parkiran dan Mita juga mempersilahkan Zera dan Allea untuk masuk kedalam mobilnya. Saat Zera hendak masuk kedalam mobil tiba-tiba saja ada seseorang yang memegang pergelangan tangannya, Zera mendongakkan kepalanya dan bertatapan dengan lelaki yang memegang tangannya itu. Mata mereka bertemu,tatapannya sangat sendu berbeda dengan tatapan Zera yang tampak tajam dan mengintimidasi.

"Zer,ayo cepet mas..." Ucapan Allea terpotong karena melihat Ridal yang sedang memegang pergelangan tangan Zera.

"Lepasin tangan gue Dal" Ujar Zera mencoba melepaskan pergelangan tangannya.

"Aku mohon Zer sama kamu,aku masih mau bicara sama kamu. Sekali ini aja Zer" Kata Ridal memelas.

Mita yang melihat hal itu pun memberikan kode kepada Zera lewat matanya untuk menuruti saja permintaan Ridal. Mita menunjuk mobilnya untuk memberitahu Zera bahwa Ia dan Allea akan menunggu Zera hingga selesai bicara dengan Ridal. Baik Allea maupun Mita sebenarnya masih sangat bingung apa yang sebenarnya ada di pikiran sahabatnya itu,lelaki sebaik Ridal Ia tinggalkan tanpa alasan yang jelas. Jangankan kepada Ridal,kepada Mita dan Allea saja Zera masih belum mau membeberkan alasan mengapa Ia memutuskan hubungannya dengan Ridal begitu saja.

"Yaudah,tapi jangan disini ngomongnya. Banyak orang liat,nanti dikira gue balikan lagi sama lo" Mendengar ucapan Zera membuat Ridal tersenyum sumringah.

"Allea Mita,gue pinjem Zera dulu yaa" Ujar Ridal,yang mendapat anggukan dari keduanya.

Dengan senyum di bibirnya,Ridal segera mengajak Zera ke arah tempat dimana mobilnya terparkir. Saat Ridal membukakan pintu mobil untuk Zera, gadis itu tidak mau masuk kedalamnya.

"Gue engga mau,disini aja. Nanti lagi lo tiba-tiba bawa gue pergi" ucap Zera ketus. Mendengar hal itu membuat Ridal tersenyum geli, tampaknya gadis di depannya ini masih sama seperti dulu, ketus dan juteknya masih sangat sama.

"Engga akan Ra...aku ga akan bawa kamu pergi. You know me,aku selalu tepatin perkataan aku" Kata Ridal lembut, Zera sedikit tertegun melihat Ridal. Sejujurnya Zera sangat merindukan Ridal,tetapi mereka benar-benar tidak bisa bersama.

"Ga usah Ra-ra an segala deh. Ga suka gue"

"Dulu kalau aku panggil Ra kamu suka, dan cuma aku yang boleh panggil kamu Ra"

Zera memutarkan bola matanya ketika mendengar hal itu. Ridal hanya tersenyum melihat tingkah Zera, Ia hanya merasa senang saja bahwa Zera mau berbicara dengannya. Zera yang merasa terus diperhatikan,memilih untuk masuk begitu saja kedalam mobil milik Ridal.

Please it's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang