author pov
"gue hamil."
dahi lisa mengernyit heran. tak ada sedikitpun ia merasa terkejut, atau menatap tak percaya.
bahkan setelah mendengar dua kata itu keluar dari mulut gadis yang sedang duduk tepat di sampingnya, lisa lalu kembali sibuk memakan semangkuk soto hangat.
"lisa ih! dengerin gue!"
"apa?" sembari mengunyah, gadis tinggi itu kemudian menatap jennie.
"gue bilang gue hamil."
"hamil anak siapa?"
"anak lo."
"ngaco."
lisa lalu tertawa, merasa konyol atas perkataan jennie barusan. setelahnya ia melanjutkan lagi acara makannya, dengan sesekali juga mengunyah kerupuk.
sedangkan jennie sendiri hanya diam, sedikit cemberut.
sejak tadi sudah jennie mengabaikan secangkir minuman dingin yang telah dipesankan oleh lisa, dan jennie lebih memilih untuk terus saja mengoceh tak jelas, sambil menatapi wajah lisa.
"lisa."
"apa lagi?"
"lo percaya ga sih sama cewe yang katanya bisa punya penis?"
"pake operasi?"
"ngga, tapi kaya udah dari lahir gitu."
"hah?"
jennie mengangguk, memastikan bahwa ia tak salah bicara. namun sebelum dirinya ingin melanjutkan perkataan, satu tangan jennie tiba-tiba saja menjauhkan mangkuk soto milik lisa.
gadis berpipi mandu itu kemudian tersenyum lucu.
"gue mau lo fokus ngomong, sambil natap gue." dan di akhir kalimatnya, jennie sengaja mengedipkan satu mata dengan tatapan genit.
bukannya merasa aneh, lisa justru ikut tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
karena biar masih selapar apapun perutnya saat ini, bagi lisa, memperhatikan jennie memang akan jauh lebih menyenangkan ketimbang hanya mengunyah makanan.
"tadi lo ngomongin soal cewe yang terlahir punya penis, kan? emang itu beneran? kok gue baru tau ya." lisa berucap.
"gue juga sebenernya baru tau kemaren, dikasih tau rosé."
"terus?"
"lo percaya ga?" tanya jennie.
raut muka lisa kemudian nampak berpikir sejenak. tapi tak sampai lima detik, gadis tinggi itu setelahnya menatap jennie lagi. lisa menggeleng, tanda tak percaya.
"geli banget ga sih? masa cewe punya penis?"
"ih tapi katanya emang ada loh." lekas-lekas jennie menyahut.
"lo tau dari mana?"
"dari rosé."
"heh, lo tuh ga boleh mudah percaya sama omongan dia mulu."
"emang kenapa? kok ga boleh?"
"jen, kemaren lo inget ga? waktu dia bilang kucing bisa bertelur aja lo percaya, padahal udah jelas ngga bakal bisa." lisa membalas lagi diiringi kekehan ringan.
benar-benar lucu baginya, mengingat kejadian tempo hari lalu. tentang jennie yang selalu saja begitu mudah dibodohi oleh rosé, salah satu teman sekelas mereka.
"tapi lisa, kalo soal cewe yang punya penis ini kayanya emang beneran ada deh." jennie berucap lagi.
"iya, terus? lo mau apa? mau gue punya penis juga gitu?"
"dih? apa banget?"
"ya kan kali aja lo pengen gue masukin pake penis."
"lisa bangsat!"
•••••••
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMANTARA - JENLISA ✔
Ficción General❝ Bumantara, ruang luas yang ada di atas bumi. Tempat beradanya bulan, bintang, dan matahari. ❞
