LF-05

105 16 0
                                    

Happy reading...

****

...

"Je..

"Mm, Iya bu aku di kamar".

"Je..

Aku melepaskan earphoneku dan beranjak dari ranjangku karena suara Ibuku lebih keras dari pada suara musik yang kudengarkan.

"Kenapa Bu?"

"Yatuhan, Ibu memanggilmu dari tadi. Lagi ngapain sih?" Tanyanya.

"Aku lagi dengerin musik". Sahutku.

"Cepat turun, Ayah mencarimu".

Bulatan mataku tercetak sempurna, dengan semangat aku berjalan bersama ibuku, Dan dengan cepat aku menuruni anak tangga.

Benar saja aku melihat Ayah sedang duduk di sofa seorang diri. "Ayah". Teriakku.

"Sayang kemarilah". Ucap ayahku.

"Ayah aku merindukanmu".

Ayahku tersenyum. "Ayah pulang, Dan membawa banyak oleh-oleh untukmu".

"Beneran?"

Ayahku mengangguk, beberapa paperbag mewah terpampang di hadapanku, mulai dari tas,sepatu dan semua kebutuhanku. Tentu saja aku senang semua barang mahal itu punyaku, Tapi sebentar. Apa ayah lupa membelikan Mina oleh-oleh?

"Ayah".

"Mm?"

"Untuk..".

"Ayah thankyou somuch". Teriak Mina dari ambang pintu, Gadis itu berlari dan memeluk Ayah begitu erat.

Aku tersenyum melihatnya. Namun sebentar apa yang dibelikan ayah untuk Mina hingga gadis itu meloncat kegirangan.

Mina melepaskan pelukannya. Setelah ayah memberikan wejangan agar ia berjanji akan menjadi anak yang baik. Mina pun mengangguk, Lalu tatapannya berjalan ke arahku dan memerkan satu buah kunci mobil yang bisa di bilang mobil mewah.

"Wleee". Mina meledek aku dengan memamerkan kunci mobilnya menggantungkannya di jemarinya dan menggoyang-goyangkannya. Aku tersenyum kearah Mina aku sudah menduganya.

"Sayang, Saat lulus nanti ayah akan membelikanmu mobil baru".

Aku hanya mengangguk mendengar ucapan ayah, Aku tidak meminta banyak, kasih sayang saja sudah cukup tapi ternyata semuanya sama hanya tentang uang, uang dan kemewahan. Jujur aku tidak butuh itu.

"Ayah thankyou, Aku harus kekamar". Ucapku.

"Yasudah, Tidur jangan bergadang ya".
Sahut ayahku, Aku mengangguk dengan senyumanku.

Kakiku seolah berat untuk melangkah, Tapi tidak ada pilihan lain. Aku tidak mau lama-lama diam disana.

semua barang yang kubawa tadi, Aku simpan di lantai begitu saja. Aku memilih naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhku.

Helaan nafasku terdengar, Aku lelah rasanya ingin tidur. Tapi aku mengingat sesuatu. Keadaan Sehun, Ya pria itu membaik setelah semua pemeriksaannya di rumah sakit tadi. Hanya saja hidungnya memakai plaster karena sisa lukanya.

Ponselnya pun sudah aku kembalikan, Sehun berterimakasih padaku. Padahal aku merasa tidak melakukan apapun untuknya, namun aku mengulas senyumku jika mengingat kejadian tadi.

Pelukan hangat itu membuat ragaku terisi, padahal kemarin aku merasa semua tentangku begitu kosong dan tak bertuan. Aku benar-benar berterimakasih padanya. Sebab kehadirannya mendatangkan pelangi di hidupku.

LOST FOREVER [SESE STORY] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang