LF-08

111 12 0
                                    

Happy reading...


***

Senja menemani seseorang yang terlihat berdiri di depan balkon kamarnya. Dengan obat-obatan yang tergenggam di tangannya raut wajah pria itu seolah lelah dengan keadannya, Harus mengkonsumsi begitu banyak obat yang terus ia telan setiap harinya. Helaan nafas terdengar si pria tinggi berbahu lebar itu mendudukan tubuhnya di kursi masih didepan balkon kamarnya, Pria itu menunduk sebentar dan memijat dahinya.

Ia bertanya pada dirinya sendiri, Kenapa harus dia yang berada di posisi ini. Bertahun-tahun menahan sakitnya seorang diri, walaupun seluruh keluarga mengetahui apa yang terjadi pada dirinya tapi tetap sampai saat ini ia masih bisa menyembunyikan ini dari orang banyak.

Dirinya merutuki fikirannya, tiga tahun yang lalu seharusnya ia menyadari jika sesuatu terjadi pada tubuhnya, Aktifitas yang dijalani mulai membuat dirinya sealu cepat lelah, dan kadang-kadang hidung nya selalu mengeluarkan darah segar atau bisa disebut dengan mimisan.

Semakin hari darah yang keluar dari hidungnya semakin banyak, Kedua orang tuanya menyarankan untuk si pria ini mengambil terapy karena khawatir atas kondisinya. Dan ternyata setelah di periksa hasil yang cukup mengagetkan. Selama ini ia terkena penyakit leukimia.

Tiga sampai empat obat sehari harus terkonsumsi olehnya, Sungguh lelah padahal satu tahun terakhir dokter mendiagnosa jika penyakitnya sudah membaik dan sel-sel darahnya kembali normal.

Tapi ternyata penyakit itu kembali datang. Hingga dokter mengatakan jika ia bisa bertahan hidup hanya 15% saja. Entah hingga sampai kapan ia bisa bertahan. Sepuluh bulan, Dokter mengatakan jika sepuluh bulan ini ia masih bisa bertahan tapi jika tidak kematian akan menjemputnya.

Pahit dan sakit ketika kenyataan itu datang padanya. Seorang kaka yang selalu menguatkannya mengatakan jika ia tidak perlu percaya pada dokter karena itu hanya diagnosa saja, yang pasti pemegang kendali semuanya adalah tuhan. Entahlah bingung siapa yang harus ia percayai, Jika memang kematian sebentar lagi akan menjemputnya. Maka ia akan siap meninggalkan semua orang yang dicintainya termasuk seorang gadis cantik yang akhir-akhir ini sering mengisi kekosongan hatinya.

.

Tok tok

..

Sehun menolehkan pandangannya ke arah pintu, Suara ketukan yang cukup nyaring itu membuat dirinya tidak jadi membaringkan tubuhnya.

Sehun berjalan ke arah pintu dengan sweater tebal yang membungkus tubuhnya dan segera Memutar kenop pintu yang terkuci itu.

"Kak?"

"Hun, Lagi ngapain?"

"Enggak ka, Aku lagi tiduran aja. Badanku linu".

"Lo udah minum obat?"
Sehun mengangguk.

"Gue enggak ganggu kan?"

"Engga ka, kenapa?"

Chanyeol mendudukan tubuhnya diranjang.

"Nih".

Sehun melihat sebuah gantungan boneka yang kala itu dibelinya bersama Sejong, Saat pergi ke puncak kemarin Sehun sengaja membelinya satu pasang dan ia pun memilikinya. Namun ternyata Sejong mengembalikannya. Sehun berfikir jika Sejong masih marah padanya.

"Dari Sejong".

Sehun mengedipkan matanya menatap gantungan boneka itu. "Dia ngomong apa ka?"

"Enggak ngomong apa-apa, Dia bilang nitip ini buat Sehun".

LOST FOREVER [SESE STORY] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang