Epilouge

86 15 0
                                    

Perlahan tapi pasti, gadis itu mulai membuka matanya pelan. Ia berada di dalam sebuah ruang tanpa batas dengan warna putih absolut di setiap sisinya.

Lalu seorang yang tak asing kini berdiri di hadapannya.

"Yoongi Oppa? Apa ini akhirat, hanya ada warna putih disini."

"Bukan. Aku tidak mengerti apa yang tengah direncanakan oleh orang itu, tapi... Ada hal yang harus kukatakan padamu."

Sana menatapnya penuh tanda tanya.

"Sepertinya Romeo mu sudah mengetahui segalanya."

"Romeo?"

"Pria yang tidak sadarkan diri sekarang ini."

"Maksudmu Jungkook? Maaf, tapi aku sudah memutuskan untuk melupakannya." Gadis itu menunduk dengan tatapannya yang dalam.

Yoongi membuang napas panjang. "Hei baru saja aku bilang kan... Manusia jelek itu sudah ingat semuanya. Bisakah kau hentikan kesalah pahamanmu itu sekarang?"

"Salah paham?"

"Astaga! Akalmu pendek sekali, kenapa orang itu harus menugaskan ku untuk membantumu sih?! Merepotkan!" Yoongi merasa kesal karna Sana benar-benar tidak mengerti apa yang telah ia ucapkan.

"Jangan marah-marah, itu membuatku semakin bingung."

"Jungkook. Dia lupa akan dirimu secara ilmiah, manusia menyebutnya amnesia sementara jadi bukan disengaja. Dan sekarang dia sudah mengingat semuanya kembali."

Sana membisu, ia terkejut karena ia tidak pernah tahu akan hal itu. "Dia... Amnesia? Kenapa?? Apa kepalanya pernah terbentur sesuatu?"

"Cih... Terpaksa aku harus memberitahukan semuanya kepadamu. Toh kau kan sudah benar-benar mati."

"Ceritakan!"

Yoongi menceritakan segalanya tentang apa yang ia ketahui perkara kondisi Jungkook setelah kecelakaan Sana 5 tahun yang lalu.

Sana menanggapi dengan berbagai emosi. Senang, sedih, malu, dan marah tercampur aduk menjadi satu.

"Jika tahu akan jadi seperti ini, seharusnya kau tidak perlu memberitahu ku. Kau jadi memberiku harapan dan jadi ingin melihatnya lagi kan!! Aku membencimu Oppa!"

"Hah... Kau pikir aku ingin? Ini sudah tugasku tahu! Mengurusi percintaan merepotkan manusia itu menyebalkan, aku ini malaikat maut bukan malaikat cinta!"

Sana mempoutkan bibirnya. "Ya... Maaf. Begini-begini aku juga masih anak muda yang emosional. Tapi sayang, semuanya sudah berakhir ketika aku baru mengetahui kebenaran nya."

Yoongi menggaruk tengkuknya, lalu memegang bahu Sana. "Dengarkan aku, Tuhan memberikan sebuah tugas untukmu."

*

*

Sana. Bagaimana aku bisa melupakan nama itu? Sosoknya, kenangannya, lalu tawa nya yang renyah itu.

Gadis yang harusnya menjadi kenangan terindah di hidupku. Malah kulupakan begitu saja.

Aku... Memang bodoh.

Andai saja... Andai saja hari itu aku juga ikut bersamanya. Setidaknya aku masih bisa pergi ke surga bersamanya.

"Dasar bodoh! Apa yang kau pikirkan?"

Suara itu...

"Ya, ini aku!"

Sana...

"Aku sudah dengar semuanya. Aku tahu kau mencintaiku!"

Ya... Sangat.

Dysphoria [SaKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang